AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata kuliner yang dapat dikembangkan di Kabupaten Buleleng. Metode penelitian ini adalah studi dokumentasi, observasi lapangan dan wawancara mendalam, sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Temuan di lapangan menunjukkan hasil produksi unggulan masyarakat yang dapat dimanfaatkan menjadi produk wisata kuliner ada tiga jenis yakni buah duren, singkong/ubi jalar/ubi ungu, dan buah anggur. Ketiga hasil produksi unggulan ini dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman yang telah diuji kualitas baik dari segi rasa, bentuk, maupun tekstur. Melalui uji kualitas dengan melibatkan pakar kuliner dari perwakilan hotel, restoran, dan akademisi dihasilkan beberapa resep, yakni: kolak duren, dodol duren, jus duren spesial, pudding duren kane, dodol ubi jalar, pound cake ubi jalar ungu, opak kulit singkong, singkong rebus tuak, jus anggur, pudding anggur, dan agaragar anggur. Berdasarkan kenyataan tersebut di Kabupaten Buleleng berpotensi dikembangkan wisata alternatif, yakni wisata kuliner. Hal ini penting karena bukan sematamata berkembangnya diversifikasi produk wisata, akan tetapi sekaligus menumbuhkan ekonomi kreatif di kalangan anggota masyarakat. Untuk mewujudkannya perlu adanya perhatian khusus serta sinergisitas pihak pemerintah daerah, pengusaha pariwisata, dan masyarakat (petani). AbstractThis study aimed to identification the natural resources from agriculture that potential to develop to be a culinary tourism in Buleleng regency. Study of documentation, field observations and in-depth interviews are used as a method in this research, and analyzed by a qualitative descriptive analysis. There are three an excellent product that can be processed into a culinary products such as durian, cassava/sweet potato/purple potato and grapes. The third of an excellent product can be processed into a variety of foods and beverages that have been a good taste, a nice shape and a good texture of the culinary product. Through the quality test involving the experts: hotel practice, restaurant practice and the education, finally founded some qualified recipes are: a compote durian, dodol durian, special juice of durian, pudding from durian kane, sweet potato dodol, pound cake from purple sweet potato, chips from skin cassava, boiled cassava by tuak, grape juice, grape pudding and grape jelly. Based on this fact in Buleleng regency potentially developed alternative tourism, which is a culinary tour. This is important because not only the development of diversified tourism products, but at the same time grow the creative economy among members of society. To realize the need for special attention as well as the synergy of local government, tourism entrepreneurs, and communities (farmers).
Permasalahan yang ditemui pada penelitian ini yaitu kurang nilai-nilai karakter yang sesuai dengan kearifan lokal sekitar sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI di SD Lab Undiksha. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas dengan metode desktriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan aktivitas pembelajaran sesuai dengan nilai-nilai karakter berlandasakn falsafah tri hita karana dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hasil tes evaluasi pada data awal, dan hasil tes evaluasi siklus I. Hasil analisis dari tes evaluasi pembelajaran tematik data awal dari rata-rata nilai 59,19 dan ketuntasan belajar 38% mejadi nilai rata-rata 64,19 dan ketuntasan belajar 50% pada tes evaluasi siklus I. Pada hasil tes evaluasi pembelajaran tematik siklus II kembali ada perbaikan dengan meningkatnya nilai rata-rata menjadi 76,86 dengan ketuntasan belajar 75%. Pada tes evaluasi pembelajaran tematik siklus III kembali ada perbaikan dengan meningkatnya nilai rata-rata menjadi 84,89 dengan ketuntasan belajar 94%. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan yaitu minimal 85% siswa mencapai nilai lebih besar atau sama dengan nilai KKM.
Pecalang ikut andil dalam penerapan kesehatan dimasa pandemi covid-19 dikarenakan pecalang merupakan naungan dibawah Desa Adat yang berbasis local genius. Dikatakan sebagai local genius karena pecalang lahir dari awig-awig desa adat detempat yang memiliki tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah tingkat banjar pakraman dan atau wilayah desa pakraman. dikatakan sebagai local genius karena pecalang berlandaskan tradisi budaya dan bersifat ekslusif didalamnya. Dalam hal ini pecalang juga lebih dekat dengan masyarakat karena pecalang merupakan masyarakat dari desa setempat. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang menngacu kepada silabus kondisi khusus yang dikeluarkan oleh Kementria Pendidikan dan Kebudayaan RI pada K-13 KD 3.4 dan 4.4. Tujuan penelitian ini ialah (1) memberikanwawasan batu tentang local genius yang ada di Desa Sawan sebagai pencegahan virus covid-19, (2) menambah wawasan kepada aparatur desa dan masyarakat desa mengenai peran pecalang dimasa pandemi covid-19, (3) menambah wawasan kepada aparatur desa tentang pentingnya pecalang sebagai agen sosialisasi berbasis local genius dalam penerapan protokol kesehatan di Desa Sawan, (4) memberikan wawsan mengenai unsure-unsur yang terkandung dalam peran pecalang sebagai agen sosialisasi dalam pembelajaran sosiologi di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan penumpulan data berupa observasi dan wawancara.
Penelitian ini berawal dari perdebatan masyarakat mengenai pembelajaran pendidikan seks di sekolah. Namun di tengah perdebatan tersebut, justru pendidikan seks diajarkan di sekolah luar biasa C Negeri 2 Buleleng. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menambah pengetahuan peserta didik SMA Luar Biasa C Negeri 2 Buleleng mengenai pemahaman tentang pendidikan seks, sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Mengetahui pola interaksi guru dan peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam konteks pendidikan seks. 3) Mengetahui kendala-kendala guru dalam memberikan pendidikan seks dan cara mengatasinya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Luar biasa C Negeri 2 Buleleng, Bali dan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui langkah-langkah: pendekatan dan jenis penelitian serta lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi diajarkannya pendidikan seks di SMA Luar Biasa C Negeri 2 Buleleng, 2) Pola interaksi guru dan peserta didik di dalam maupun di luar kelas dalam konteks pendidikan seks, 3) Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam memberikan pendidikan seks dan cara guru mengatasi kendala tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan seks diberikan kepada remaja tunagrahita karena memiliki kebutuhan seksual yang sama dengan remaja pada umumnya yang dikategorikan normal.Kata kunci: Pendidikan seks, remaja tunagrahita.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)Faktor-fakor pendukung terciptanya masyarakat harmonis di Desa Celukanbawang; (2) Strategi yang digunakan oleh masyarakat Desa Celukanbawang untuk menjadikan masyarakat yang harmonis; (3) Cara pemanfaatan keharmonisan sosial di Desa Celukanbawang yang memiliki potensi sebagai sumber belajar di SMA/MA. Konsep yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut yakni Integrasi sosial, sosialisasi, dan teori AGIL Talcott Parsons. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan langkah: penentuan informan yang terdiri dari masyarakat Desa Celukanbawang yang bercorak multietnis serta tokoh agama Hindu, Islam yang merupakan warga Desa Celukanbawang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen.Analisa data dilakukan dengan langkah pengorganisasian data, reduksi, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Terciptanya masyarakat multietnis yang hidup harmonis di Desa Celukanbawang 2) Pembentukan keharmonisan masyarakat multietnis yang harmonis dengan dibentuk melalui pendidikan didalam keluarga, sekolah serta masyarakat. 3) Aspek-aspek sosiologi yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sosiologi pada masyarakat celukanbawang dalam kehidupan masyarakat multietnis antara lain: integrasi sosial, sosialisasi, toleransi dan aktivitas sosial. Aspek ini dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran Sosisologi SMA pada topik Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni Sosial.Kata Kunci : Harmonisasi, Masyarakat Multietnis dan Sumber Belajar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.