<p><em>Hindu Education Institution is one of Education Institution which has responsibility in establishing and improving Hindu’s Human Resource quality to obtain competitiveness in facing globalization challenge. In the process of Hindu Education learning, still widely found the educator using Teacher-Centered Learning Approach which is makes students less actively involved in the learning process. This research aims to generate a synthesis concerning Hindu Education Learning management which can accomplish the qualification of graduate abilities which has been determined by the government. The study uses a qualitative research approach to the type of library research. The existence of Hindu education, in it’s role of engender the young Hindu generation who is ready to deal with global challenge, should be able to organize the process of debriefing with presenting education which integrate intellectuality, creativity, spirituality, and morality in its education system, and refer to the Hindu value with applying the Student-Centered Learning approach alongside learning management principal.</em></p>
Perencanaan pembelajaran merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, yang berisi tujuan, materi, sarana dan prasarana pembelajaran, pendekatan, strategi serta evaluasi hasil dan proses pembelajaran dijadikan pedoman dalam pembelajaran dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat memberikan manfaat antara lain memudahkan pembuatan persiapan pembelajaran dan memudahkan pengembangan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga akan meningkatkan kompetensi guru. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana implementasi perencanaan pembelajaran berpengaruh terhadap kompetensi guru pendidikan agama Hindu. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Hasil penelitian menunjukan Perencanaan pembelajaran sangat penting bagi berjalannya pembelajaran karena sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran, karena dengan perencanaan pembelajaran yang baik akan membuat pelaksanaan pembelajaran berjalan baik yang akan berdampak meningkatnya empat kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional.
The utilization of whatsapp application in scientific learning is able to create a conducive academic atmosphere because learners can learn everywhere and anytime. The purpose of this research is to describe the use of whatsapp application in scientific learning management, learning planning stage, learning implementation, and learning supervision by using problem-based learning method. The research used qualitative approach and descriptive design. The research was carried out at Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya, Indonesia. Researchers collected information through interviews. Data analysis of interview results was achieved with the interactive analysis model from Miles. The results of the research showed utilization of information and communication technology through whatsapp causes change of educators' role into facilitators in the learning process. Interactions between educators and students are no longer limited in classroom meeting but can also occur outside the classroom. Besides, students can also get information widely and quickly so that it can increase the effectiveness of the implementation of learning process that is ultimately expected to improve students learning outcomes.
Bergulirnya revolusi industry 4.0. memberikan beberapa tantangan antara lain hilangnya beberapa pekerjaan dan memunculkan pekerjaan baru, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya sebagai Lembaga pendidikan tinggi keagamaan diharapkan menghasilkan lulusan kreatif, berkarakter, kompeten dan inovatif yang hanya dapat dilakukan melalui penciptaan kondisi pembelajaran kondusif yang didukung oleh manajemen pembelajaran. Tujuan penelitian dapat menghasilkan sebuah sintesa mengenai bagaimana manajemen pembelajaran di IAHN-TP Palangka Raya pada era revolusi industry 4.0 memenuhi kualifikasi kemampuan lulusan yang dapat bersaing dan berkompetensi. Pendekatan penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif (descriptive research). Penelitian dilaksanakan di IAHN-TP Palangka Raya. Peneliti mengumpulkan berbagai informasi dari pendidik dan peserta didik yang melaksanakan pembelajaran menggunakan prinsip manajemen pembelajaran. Teknik pengambilan data dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan kompetensi yang ada di era revolusi industri 4.0 terdapat adanya inovasi dan sejumlah terobosan yang dihasilkan oleh dosen dalam meningkatkan mutu pembelajaran dalam bentuk pengembangan kurikulum serta penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam melakukan beberapa pendekatan dan strategi pembelajaran. Semua proses inovasi dan terobosan dalam proses pembelajaran didukung adanya kemampuan pendidik dalam melaksanakan prinsip-pribsip manajemen pembelajaran yang baik.
<div align="center"><table width="645" border="1" cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody><tr><td valign="top" width="439"><p><strong>Abstract</strong>: Learning is an activity between educators, students and learning resources. Appropriate learning has a major impact on students, such as developing creativity, critical thinking skills. The research was conducted using a quasi-experimental method at the Dharma Acarya Faculty of IAHN-TP Palangka Raya to finding out how the effectiveness of the SCL learning approach on learning outcomes and critical thinking skills. The study sample was 36 students as a control group and 39 people as an experimental group. The results of thinking skills test and learning outcomes of students using the TCL and SCL learning approaches were analyzed by statistical paired sample t test, where the thinking skills test score TCL = 59.13 compared to SCL = 74.84. Learning outcomes score with TCL = 53.10 compared to SCL 61.38. So that SCL learning is more effective than TCL learning on thinking skills and student learning outcomes.</p><p class="Abstract"><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Pembelajaran merupakan aktivitas antara pendidik, peserta didik dan sumber belajar. Pembelajaran yang tepat memberikan dampak besar bagi peserta didik yaitu mengembangkan kreatifitas dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode <em>quasi eksperimental</em> di Fakultas Dharma Acarya IAHN-TP Palangka Raya dengan tujuan untuk untuk mengetahui bagaimana efektivitas pendekatan pembelajaran SCL terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Sampel penelitian adalah peserta didik sebanyak 36 orang kelompok kontrol dan 39 orang kelompok eksperimen. Hasil uji keterampilan berpikir dan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan pembelajaran TCL dan SCL dianalisis dengan statistik <em>paired sample t test</em>, dimana skor uji keterampilan berpikir TCL=59,13 dibandingkan SCL=74,84. Skor hasil belajar dengan TCL=53,10 dibandingkan <em>SCL</em> 61,38. Sehingga pembelajaran <em>SCL</em> lebih efektif dibandingkan pembelajaran TCL terhadap keterampilan berpikir dan hasil belajar peserta didik.</p></td></tr></tbody></table></div>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.