The dance work "Fake Smile" was inspired by personality disorders that exist around society, namely psychopaths. Psychopath, which is a condition in which a person cannot feel empathy and tends to commit violence to other humans without being followed by feelings of guilt for his own satisfaction. In working on this concept, the writer has an idea that is to use facial and body expressions as a medium of expression and communication as well as the property of a pyramid-shaped frame covered with cloth as an expression of the mood of a psychopath. In addition, the exploration of motion is developed from the behavior of people with psychopathic disorders which are visualized with the character of the writer. The methods used in this work include observation, data processing, literature study, selection of supporting works, exploration, motion arrangement, improvisation, and evaluation. This work consists of three parts, the first part describes the anti-social pressure, the second part describes the emotional sufferer, and the third part describes the uncontrolled body of the psychopath sufferer.
Manyakok dance is a traditional dance of the Pangean community, Kuantan Singingi Regency, RiauProvince, which describes the daily routine of people's lives in fishing. This activity is called manyakok by the community. Initially, this dance had an important role in its supporting community, as entertainment in traditional events and others. However, nowadays, the dance has almost disappeared. This study uses two methods, namely, qualitative and Research & Development (R & D). A Qualitative methodis carried out through observation, interviews, and documentation studies. While interpretive analysis is used in the research to dig the concept of dance itself. Research & Deployment is employed through some stages: (1) product design; (2) design validation; (3) design improvements; (4) product trials; (5) product revisions; and (6) production. Through the emic approach, the results of this study indicate that Manyakok dance has a potential to be developed in the packaging of dance entertainment. Meanwhile, from an aesthetic point of view, the structure of the Manyakok dance is still very simple, does not have a well-ordered pattern. Therefore, creativity is required to maintain its continuity.Keywords: creativity, manyakok dance, developing art, the preservation of traditionAbstrakTari manyakok merupakan tari tradisional masyarakat Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, yang menggambarkan rutinitas kehidupan masyarakat sehari-hari dalam menangkap ikan. Kegiatan ini oleh masyarakat setempat disebut dengan manyakok.Awalnya, tari ini memiliki peran yang penting bagi masyarakat pendukungnya, yakni sebagai hiburan dalam acara adat dan acara lainnya.Akan tetapi, sekarang tari tersebut sudah hampir hilang keberadaannya.Penelitianinimenggunakanduametode,yaitu kualitatif dan Research & Depelopment (R&D).Metode kualitatif dilakukan melalu iobservasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Sedangkan analisis interpretatif digunakan dalam penelitian untuk menggali konseptari itu sendiri.Research &Depelopment dilakukan melalui tahapan: (1)desain produk; (2)validasi desain; (3)perbaikan desain; (4) uji coba produk; (5) revisi produk; dan (6) produksi. Melalui pendekatan emik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari manyakok memiliki potensi untuk dikembangkan dalam kemasan tari hiburan. Sedangkan apabila ditinjau dari sudut estetika, struktur tari manyakok masih sangat sederhana, belum memiliki pola yang tertata dengan baik. Oleh karena itu, dituntut kreativitas untuk mempertahankan kontinuitasnya.Kata kunci:kreativitas, tarima nyakok, pengembangan seni, pelestarian tradisi
Karya tari berjudul ” Meupilet Pilet” ini terinspirasi kegiatan masyarakat pesisir pantai di kota Lhokseumawe yang berkerja di lautan dengan menarik pukat ‘Tarek Pukat’. Tarek Pukat menurut istilah adalah suatu aktivitas yang dilakukan di pesisir pantai untuk menangkap ikan dengan menggunakan jala yang telah ditebar di lautan dengan menggunakan perahu nelayan, kemudian ditarik ke daratan secara bersama-sama. Pengkarya merasa tersentuh terutama melihat tali yang disimpulkan menjadi sebuah jala dimana proses pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, membutuhkan konsentrasi pikiran , keseimbangan antara sisi kanan dan kiri, cermat dan detail serta harus memiliki keterampilan dalam menyimpulkan setiap pola jala. Pengkarya mentitik fokuskan tali tersebut sebagai inspirasi pengkarya yang diintepretasikan sebagai gambaran kehidupan, mengikat, tidak terputus-putus yang dimaknai sebagai harapan yang sangat kuat, gambaran sebuah ikatan antara saudara, masyarakat, kehidupan, alam serta alam dengan masyarakatnya, sebagai identitas masyarakat yang saling terjalin satu sama lain (terikat). Untuk menggarap konsep ini pengkarya mempunyai ide garapan, pengkarya menggunakan tubuh dan tali sebagai media ungkap serta properti rotan yang dililitkan tali sebagai gambaran ombat lautan, rumah serta kehidupan bagi masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam pelahiran karya ini diantaranya, observasi, pengolahan data, studi pustaka, pemilihan pendukung karya, eksplorasi, penataan gerak, improvisasi, dan evaluasi. Dalam karya ini terdiri dari tiga bagian, bagian pertama menggambarkan esensi tali dalam tubuh, bagian kedua menggambarkan fungsi tali dan bagian ketiga merupakan representasi secara keseluruhan tubuh dan tali.
Permasalahan sampah sudah menjadi isu lingkungan yang penting saat ini. Berbagai upaya untuk menanggulangi sampah terus dilakukan di berbagai kota di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mendaur ulang sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebuah pelatihan keterampilan mendaur ulang sampah organik, berupa cangkang telur menjadi produk seni kerajinan kepada kelompok ibu rumah tangga di Kelurahan Silaing Bawah, Kota Padang Panjang. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah ceramah, demonstrasi dan pelatihan. Keterampilan yang diajarkan adalah membuat mozaik dari cangkang telur pada tempat tisu. Hasil kegiatan menunjukkan antusias mitra (kelompok ibu rumah tangga) yang tinggi berkreasi membuat mozaik dengan memanfaatkan cangkang telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh sehingga menjadi kerajinan tangan yang menarik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.