Batik adalah sebuah karya seni Indonesia dan juga salah satu komoditi ekonomi kreatif. Keberadaannya memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat serta mendukung sektor pariwisata, Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah berupa pelatihan batik bagi kelompok Ibu-ibu rumah tangga di Nagari Cubadak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan keterampilan membatik dan membuka peluang wirausaha batik bagi masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah demonstrasi dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan antusias peserta yang tinggi untuk membatik dengan motif ragam hias buah nangka dan coklat sebagai ciri khas kearifan lokal daerah.
Ronggiang merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang berkembang di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Kesenian ini terdiri atas tari dan syair berupa pantun yang diiringi oleh musik. Kesenian Ronggiang lahir dari sebuah proses akulturasi antara budaya etnis Jawa, Mandailing, dan Minangkabau. Etnis-etnis ini merupakan etnis yang mendiami wilayah Pasaman Barat, sehingga daerah ini juga dikenal dengan daerah multietnis. Sebagai suatu seni dengan eksistensi dan keberadaannya di tengah masyarakat, Ronggiang memiliki nilai estetika atau keindahan yang terkandung dalam kesenian tersebut. Nilai estetika dapat dilihat atau diamati dari tiga aspek, yaitu bentuk atau wujud, gagasan atau isi, dan penampilan. Nilai estetika ini merupakan mutu dari suatu seni yang memengaruhi eksistensinya di tengah masyarakat. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah menguraikan dan menganalisis estetika kesenian Ronggiang pada masyarakat multietnis Pasaman Barat. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan struktural dan estetis koreografis yang terdiri dari lima tahapan, yaitu tahap pra lapangan, lapangan, pengolahan data, penyajian data, dan pelaporan.
Pamatang diartikan juga bagaimana kehati-hatian dalam berjalan di sawah baik yang searah ataupun yang berlawanan arah. Konsep Karya Tari pada ide dasarnya, dikemukanakan dalam pamatang adalah bagaimana kita menjadikan batasan pengarapan yang akan dicapai dan kehati-hatian dalam menjalankan kehidupan. Pemikiran dalam berkarya yang berangkat dalam artian pamatang merupakan suatu hal yang harus dijalankan dengan baik, kehati-hatian dalam menjalankan pola hidup di tengah masyarakat, jika kita tidak berhati-hati dalam berjalan dipematang maka kita akan tergelincir dan masuk kedalam sawah. Perkembangan dalam menentukan ide garap karya tari pamatang berdasarkan dari filosofis pamatang itu sendiri, sebuah batasan wilayah yang akan ditanam dan kehati-hatian dalam berjalan dipematang. Pemikiran ide kreatif dalam melahirkan bentuk karya seni tentu akan berbeda-beda pada setiap orang yang akan menafsirkannya. Pengkarya disini menampilkan dengan dua orang penari untuk menampilkan karya tari pamatang, dua orang penari menyimbolkan dua laras kepemimpinan di Minangkabau yaitu Bodi Chaniago dan Koto Piliang yang keduanya memilki aturan tertentu dalam menjalankan tata pemerintahannya. Artinya kepimpinan dalam karya pamatang ini kehati-hatian dalam bertindak dan mengambil keputusan yang tepat, karena berdampak kepada kaumnya.
The dance work "Fake Smile" was inspired by personality disorders that exist around society, namely psychopaths. Psychopath, which is a condition in which a person cannot feel empathy and tends to commit violence to other humans without being followed by feelings of guilt for his own satisfaction. In working on this concept, the writer has an idea that is to use facial and body expressions as a medium of expression and communication as well as the property of a pyramid-shaped frame covered with cloth as an expression of the mood of a psychopath. In addition, the exploration of motion is developed from the behavior of people with psychopathic disorders which are visualized with the character of the writer. The methods used in this work include observation, data processing, literature study, selection of supporting works, exploration, motion arrangement, improvisation, and evaluation. This work consists of three parts, the first part describes the anti-social pressure, the second part describes the emotional sufferer, and the third part describes the uncontrolled body of the psychopath sufferer.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.