Pada kegiatan belajar mengajar, media pembelajaran yang ideal untuk diterapkan pada masa new normal ini adalah media Daring. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan yaitu Google Classroom dan Google meet. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh team dari Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Harapan medan berkolaborasi dengan Universitas Tjut Nyak Dhien. Metode yang digunakan adalah pendampingan dan pelatihan menggunakan aplikasi Google Classroom dan Google Meet yang diharapkan dapat memaksimalkan belajar-mengajar sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini selain mendapatkan pelatihan langsung para guru juga akan dibekali dengan panduan praktis dan sederhana berupa pedoman bagi guru SMK Pharmaca Medan untuk paham dan mengerti menggunakan aplikasi online tersebut.
Dewasa ini, setiap keluarga termasuk masyarakat di Kota Binjai mengemasi sediaan obat sebagai bekal obat di rumah. Obat yang sudah dibuka sampul utamannya akan mengalami metamorfosis masa penggunaan yang aman dan berkhasiat untuk dipenggunaan kembali. Beyond-Use Date (BUD) merupakan masa simpan suatu sediaan obat dihitung berdasarkan masa sampul utama sediaan obat tersebut dibuka. Saat ini, masyarakat Indonesia tidak ada kesadaran tentang BUD suatu sediaan obat. Target Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dikerjakan untuk membagikan penyuluhan dan kesadaran kepada masyarakat di Kota Binjai agar aman dan benar dalam menggunakan sediaan obat di rumah. Kandidat yang dipilih pada aktivitas PkM ini adalah para ibu. Prosedur diawali dengan praktik penyuluhan dikerjakan dengan cara memberikan replikasi estimasi masa jatuh tempo obat yang sudah dibuka dari berbagai sediaan obat. Ulasan praktik penyuluhan tersebut dikerjakan dengan kandidat mengisi angket berupa pretest dan posttest. Produk dari aktivitas PkM ini adalah dengan membuktikan persentase peningkatan kesadaran para ibu tentang BUD obat sebesar 44,7 %. Kesimpulan dari aktivitas sosialisasi BUD obat ini bermanfaat untuk para ibu dalam mengelola sediaan obat di rumah.
Latar belakang: Kerusakan brokoli disebabkan oleh beberapa factor yaitu mekanis dan biologis. Nilai kesegaran pada brokoli bisa diketahui dari laju respirasi, yang akan mempengaruhi susut berat, tekstur, kadar air, perubahan warna, kandungan vitamin C atau aktifitas fisiologis maupun mikrobiologis semakin meningkat. Metode studi kinetika reaksi oksidasi vitamin C dapat dilakukan melalui literature value, distribution turn over, distribution abuse test, consumer complaints, dan accelerated shelf-life testing. Tujuan: Mengetahui pengaruh kadar vitamin C terhadap persamaan laju reaksi ditinjau dari expired date. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional yaitu melakukan pengamatan dengan pengambilan data yang sudah berlangsung dan melakukan telaah hasil dari penelitian yang telah berlangsung. Hasil: Penelitian menunjukkan brokoli pada penyimpanan dengan suhu ruangan memiliki kadar vitamin C yang paling tinggi yaitu 7,216 mg, pada suhu 10Cº ± 2ºC brokoli mengandung kadar vitamin C sebesar 5,045 mg, pada suhu 5Cº ± 2ºC brokoli mengandung kadar vitamin C sebesar 4,283 mg dan pada suhu 0Cº ± 2ºC brokoli mengandung kadar vitamin C sebesar 4,713 mg. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan kadar vitamin C terhadap persamaan laju reaksi ditinjau dari expired date, dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perubahan laju reaksi pada orde nol, orde satu dan orde dua berdasarkan suhu penyimpanan, orde yang paling mempengaruhi persamaan laju reaksi berada pada orde nol karena nilai r2 orde nol mendekati 1.
Pendahuluan: Buah asam kandis (Garcinia xanthocymus Hook.f ex T.Anderson) merupakan tumbuhan jenis famili Clusiase dan termasud pada jumlah spesies yang cukup banyak. Buah asam kandis mempunyai variasi dalam hal aktivitas biologis dan farmakologis diantaranya sitotoksik, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan antioksidan. Tujuan: Untuk mengetahui kandungan dan kadar flavonoid total buah asam kandis dengan menggunakan baku pembanding kuersetin. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis) menggunakan analisis kualitatif dengan parameter Rf, kemudian menggunakan metode spektrofotometri dalam analisis kuantitatif dengan parameter kadar flavonoid total (Nilai mg QE/g sampel) dan Metode LCMS (Liquid Crhomatograph Mass Spectomety) dengan parameter waktu retensi (Rt). Hasil: Menunjukkan bahwa buah asam kandis memiliki nilai Rf 0,86 yang menyatakan buah asam kandis positif flavonoid dengan baku pembanding kuersetin, kadar flavonoid total sebesar 34,8364 mg QE/g sampel dengan standar devisi 0,4355 dan persentase 0,6967 % dan memiliki 5 jenis senyawa flavonoid yaitu methyl dihydro quersetin, 1,5-Dihydroxy-3- methoxy xanthone, Afzelechin, Myricetin-3-O-ß-D-galactopiranoside, dan Myricetin 7- glucoside. methyl dihydro quersetin merupakan flavonoid dengan komposisi terbesar yakni sebesar 49,57 % dengan waktu retensi menit 0,485. Kesimpulan: Total flavonoid yang teridentifikasi memiliki jenis dan kadar yang berbeda-beda.
Latar belakang: Kopi merupakan jenis tumbuhan yang mengandung kafein dan dapat diolah minuman lezat. Saat ini kopi menjadi minuman paling disukai masyarakat dunia setelah air dan teh. Tujuan untuk mengetahui kadar kafein pada kopi bubuk arabika yang beredar di pasaran kota takengon tersebut sesuai standar nasional Indonesia (SNI 01-7152-2006). Jenis penelitian ini eksperimental dengan mengambil sampel secara purposive. Metode penelitian yang dilakukan adalah skrining fitokimia, analisa kualitatif, dan spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang 273 nm. Parameter validasi yaitu Presisi, lineritas, LOD dan LOQ. Hasil dari skrining fitokimia sampel A pada perlakuan uji meyer mendapatkan hasil negatif tetapi yang lainnya positif. Dan pada sampel B semua pengujian mendapatkan hasil positif. Pada ketiga pengujian analisa kualitatif pada sampel A dan B mendapatkan hasil yang positif. Hasil rata-rata analisa kuantitatif pada sampel A sekali minum 11,632 mg dan kadar sehari 34,897 mg. sedangkan pada sampel B kadar sekali minum 6,663 mg dan sehari minum 19,989 mg. Hasil uji Validasi diperoleh linearitas r2 = 0,998, LOD dan LOQ yaitu 0,882 µg/ml dan 2,94 µg/ml, nilai RSD yaitu 1,11%. Kesimpulan, sampel A dan sampel B memenuhi syarat menurut SNI tahun 2006 (50 mg sekali dan 150 mg sehari) dan juga memenuhi syarat menurut farmakope edisi III yaitu dosis maksimum sekali 500 mg dan sehari 1,5 g
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.