The development of ready-to-drink chocolate products is a milestone to increase the added value of cocoa beans. Cocoa bean is a potential commodity of Banjaroyo, Kulon Progo Regency, DIY. The development of chocolate beverage needed ability of producers to understand consumer demand, including in terms of product appearance, so the products can be accepted in the market. This study aimed to analyze the effect of packaging of Banjaroyo chocolate beverage on buying interest. Product packaging attributes that will be examined were colors, illustrations, forms, information and typography. This study used a quantitative approach by collecting assessments of 100 respondents and qualitative data as a support. The level of influence of packaging attributes on consumer buying interest was analyzed by regression tests and descriptive analysis. The results showed that the packaging color, illustrations, forms, information and typography simultaneously affected 66.4 % buying interest. The packaging form and packaging typography and information attributes significantly influence buying interest by 48.94 % and 10.74 %. Based on descriptive analysis respondents liked the form of a sturdy packaging, and easy to hold. However, packaging requires an improvement in the completeness of product information, and the uniqueness of the illustrations.
Cocoa powder is usually used to be a raw material in the chocolate products. In the large scale production, cocoa powder must be stored at specific time period before it was used. The quality of cocoa powder can decrease during storage period hence shelf life analysis of cocoa powder is needed. The aim of this study was to determine the shelf life of cocoa powder by Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Method with Arrhenius Model Approach. Cocoa powder was stored at different temperature (30, 40, and 50oC) and different packaging type (plastic with zipper and paper craft with zipper) to simul atedacceleration of damage as a result of temperature increase. Cocoa powder contained high level of fat so it more easily gone rancid. Moisture content and peroxide value were observed periodically that shown the quality parameters of cocoa powder. Initial moisture content and fat content of cocoa powder were analyzed by gravimetric method. Degree of rancidity which was shown with peroxide value was analyzed by iodometric titration method. According to the change of peroxide value, the shelf life of cocoa powder can be estimated.
Kelompok tani Sumber Rejeki merupakan gabungan petani kakao dan menjadi ujung tombak Desa Kakao yang dikembangkan sejak tahun 2013. Kelompok tani ini akan menjadi mitra Pengabdian kepada Masyarakat Diploma Agroindustri selama tiga tahun ke depan. Sejauh ini, kelompok tani telah mampu memproduksi beberapa produk olahan kakao dengan menggunakan alat bantuan dari pemerintah. Produksi yang dilakukan masih berskala kecil dan bergantung pada sistem pre-order. Kendala yang dihadapi dalam menghadapi peluang pasar yang besar antara lain kelompok tani belum memiliki pengetahuan terhadap karakteristik produk yang diinginkan oleh pasar, belum menerapkan proses pengolahan produk olahan kakao yang baik sehingga produk tersebut belum dapat diterima oleh pasar, serta masih minimnya kemampuan untuk melakukan pengembangan produk. Dari permasalahan tersebut, Diploma Agroindustri mengadakan pelatihan mengenai proses pengolahan cokelat oleh praktisi internasional sehingga dapat meningkatkan mutu produk olahan cokelat yang telah dapat diproduksi oleh kelompok tani Sumber Rejeki. Proses pengolahan cokelat memiliki keunikan tersendiri, di mana pembuat cokelat harus bisa mengamati dan memahami karakteristik serta perubahan cokelat selama proses pengolahannya. Keahlian ini akan meningkat seiring dengan waktu dan pengalaman yang dilakukan. Program pendampingan proses pengolahan kakao oleh praktisi internasional mampu melatih dan membantu kelompok tani dalam mempelajari, mempraktikkan, dan mengembangkan pengolahan cokelat melalui seminar dan praktik
Talas memiliki nilai ekonomi yang rendah, mudah didapatkan dan nilai kandungan serat yang dapat berguna untuk membantu pencernaan makanan dalam tubuh, sehingga talas cocok digunakan untuk bahan tambahan pada adonan yang dapat menggantikan penggunaan kentang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dalam pengembangan produk donat talas. Metode yang digunakan dalam pengembangan produk donat talas yaitu Quality Funtion Deployment (QFD) dengan menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam rancangan teknis. Konsumen didapatkan dari penyebaran kuesioner menggunakan metode teknik sampling purposive sampling non probabilitydengan responden sasaran yaitu berdomisili di Bogor atau wisatawan yang sering berkunjung ke Bogor dan pernah mengonsumsi donat. Berdasarkan hasil kuesioner, menginginkan responden rasa donat yang tidak dominan dengan topping rasa, rasa manis yang pas, teksur yang lembut dan empuk, warna donat yang menarik, aroma donat yang kuat, ukuran donat dengan diameter 5 cm, dan donat tidak hanya dijadikan sebagai makanan camilan saja melainkan donat memiliki manfaat fungsional. Hasil dari analisis House of Quality HOQ menggunakan metode Quality Funtion Deployment (QFD) menunjukkan bahwa kebutuhan teknis yang menjadi prioritas yaitu penambahan warna dan proses penggorengan yang akan mempengaruhi atribut warna serta penambahan talas yang sesuai akan mempengaruhi tekstur donat dan fungsional dari produk donat.
Minuman coklat adalah salah satu produk diversifikasi cokelat yang sangat disukai oleh masyarakat. Hasil servei pada 30 orang panelis menunjukkan bahwa karakteristik sensoris yang paling menentukan bagi produk minuman cokelat adalah rasa. Tingkat rasa manis dan rasa pahit yang tepat menjadi penentu tingkat kesukaan panelis. Penggunaan jenis gula yang berbeda dapat menghasilkan karakteristik sensoris minuman cokelat yang berbeda pula sehingga mempengaruhi tingkat kesukaan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis gula pada tingkat kesukaan panelis. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan minuman cokelat menggunakan 2 (dua) jenis gula yang berbeda, yaitu gula pasir dan gula semut. Sebanyak 15 orang panelis diminta untuk memilih salah satu diantara dua formula berdasarkan tingkat kesukaannya terhadap rasa manis, rasa pahit, rasa cokelat, rasa gurih, dan rasa keseluruhan. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan gula pasir menghasilkan minuman cokelat dengan karakter manis lebih tinggi sehingga sensasi rasa pahit menurun. Hasil secara keseluruhan menunjukkan bahwa 60% panelis menyukai minuman cokelat yang dibuat menggunakan gula pasir. Penggunaan gula pasir pada pembuatan minuman coklat lebih ekonomis dan lebih disukai panelis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.