Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f -I n o v a t i f AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil number sense siswa SD bergaya kognitif object imagery, spatial imagery, dan verbal pada materi pecahan. Penelitian dimulai dengan memberikan tes kemampuan matematika dan tes gaya kognitif untuk pemilihan subjek dan dilanjutkan dengan tes number sense dan wawancara dengan masing-masing subjek. Subjek penelitian adalah tiga siswa laki-laki kelas VI SD bergaya kognitif object imagery, spatial imagery, dan verbal yang berkemampuan matematika setara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) number sense siswa object imagery ditunjukkan dengan membandingkan dan mengurutkan pecahan; menyatakan pecahan ke desimal dan daerah yang diarsir; mengenal dua ekspresi matematika yang ekuivalen; menyatakan akibat dari operasi dua bilangan; dan memperkirakan panjang benda. 2) Number sense siswa spatial imagery ditunjukkan dengan menunjukkan nilai tempat desimal; membandingkan dan mengurutkan pecahan; menyatakan pecahan ke desimal, daerah yang diarsir, serta garis bilangan; mengenal dua ekspresi matematika yang ekuivalen; menyatakan akibat dari operasi dua bilangan dan memperkirakan hasil yang logis; melakukan perhitungan mental; dan memperkirakan panjang benda. 3) Number sense siswa verbal ditunjukkan dengan menunjukkan nilai tempat desimal; membandingkan dan mengurutkan pecahan; menyatakan pecahan ke desimal dan daerah yang diarsir; mengenal dua ekspresi matematika yang ekuivalen; menyatakan akibat dari operasi dua bilangan; dan memperkirakan panjang benda. 3) The number sense of verbal-student was described by understood decimal place value; compared and ordered fractions; changed fraction to decimal and shaded region; understood two equivalent expressions; understood the effect of operation was given; and determined the length of objects. Abstract
Infectious disease treatment rooms are places with a high risk of the transmission of diseases and nosocomial infections. Therefore, there is a need for good environmental quality, either in terms of air quality, and room construction condition, cleaning process and number of occupant density. The study was a descriptive study aimed at describing the air quality of infectious disease treatment rooms in Lung Hospital Surabaya in 2016. Data were collected by means of observations, interviews, measurements and calculation of the airborne bacterial index. CFU/m3Results showed that the airborne bacterial index of inpatient rooms was 1030 CFU/m and >2628 CFU/m3 for Dahlia Room 1, Dahlia Room 2 and Pear Room, respectively. Room temperature was 29.8°C, 30.5°C and 30.9C for Dahlia Room 1, Dahlia Room 2 and Pear Room, respectively. Room humidity was 69%, 65% and 65% for Dahlia Room 1, Dahlia Room 2 and Pear Room, respectively. Room air velocity was eligible for Dahlia Room 1 and Dahlia Room 2 at 0.49 m/s and 2 0.18 m/s respectively, but It was not so for Pear Room at 0.89 m/s. Room lighting was 62 lux, 26 lux and 81 lux for Dahlia Room 1, Dahlia Room 2 and Pear Room, respectively. In conclusion, the airborne bacterial index, temperature, humidity and lighting in Lung Hospital Surabaya in 2016 did not meet the requirements as defined in Decree of the Minister of Health No. 1204/Menkes/SK/X/2004 on Hospital Environmental Health Requirements. It iis recommended to improve the cleaning and maintenance process of those rooms in accordance with health procedures and to improve construction of the rooms which do not meet the requirements. Keywords : Room air quality, Hospital
Belajar hendaknya menjadi prioritas untuk mencapai keberhasilan. Untuk mewujudkan kegiatan belajar sebagai prioritas, maka diperlukan minat yang tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar yaitu melalui komunikasi interpersonal dan keterampilan memberi penguatan. Oleh karena itu peneliti mencoba meneliti hubungan komunikasi interpersonal dan keterampilan memberi penguatan dengan minat belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (penelitian korelasi). Populasi dalam penelitian ini sejumlah 248 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pungging, dan sampel dalam penelitian ini sejumlah 50 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen angket, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga instrumen tersebut digunakan untuk menggali data tentang: 1) komunikasi interpersonal, 2) keterampilan memberi penguatan, 3) minat belajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: 1) Ada hubungan antara komunikasi interpersonal dengan minat belajar (2,091>2,011), 2) Ada hubungan antara keterampilan memberi penguatan dengan minat belajar (3,289>2,011), 3) Ada hubungan antara komumikasi interpersonal dan keterampilan memberi penguatan dengan minat belajar (6,787>3,20). Manfaat penelitian ini antara lain: 1) Bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, 2) Bagi guru untuk memotivasi dalam meningkatkan minat belajar siswa, 3) Bagi siswa untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya minat belajar.
Industri plastik memiliki karyawan sebanyak 927 orang yang menempati lahan 12.062 m2. Jam operasional pada industri plastik untuk unit produksi adalah 24 jam non stop. Dengan jumlah dan jadwal tersebut mengkibatkan kepadatan pekerja yang memiliki risiko untuk mengakibatkan kecelakaan. Perusahaan plastik ini memiliki riwayat kecelakaan kerja. Pada perusahaan ini pernah terjadi kebakaran pada unit ABM pada bulan September tahun 2018 dan divisi bengkel pada Mei tahun 2014. Ant Colony Optimization (ACO) sangat cocok menentukan jalur evakuasi dalam penanganan bencana karena algoritma ini melakukan pembaruan pada feromon yang dapat menghasilkan simulasi dengan solusi lebih optimal karena memiliki laju konvergensi yang cepat, sehingga ACO akan digunakan dalam menentukan Jalur evakuasi terpendek pada industri plastik. Pada penelitian ini digunakan feromon awal sebesar 0,0098. Hasil penentuan parameter yang akan digunakan, meliputi number of iterations yaitu 500, number of ant sebesar 100, nilai Alpha sebesar 1 serta Beta sebesar 5 dan evaporation rate sebesar 0.5. Dari hasil optimasi cost yang paling rendah adalah cost 2 sehingga didapatkan rute evakuasi untuk ruang Circullar Loom menuju Koridor 3 dilanjutkan keluar melalui pintu exit 4 sehingga menuju Titik kumpul 1. Semakin tinggi cost yang dihasilkan maka akan mengakibatkan rute yang dilewati menajadi jauh sehingga meningkatkan waktu evakuasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.