Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Salah satu penyebab utama pada pneumonia komunitas adalah bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri ini banyak ditemukan di mulut, kulit, dan saluran usus. Sebagian bakteri golongan Klebsiella menjadi sangat resisten terhadap beberapa antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik penisilin g, ampisilin, amoksisilin, eritromisin, gentamisin, tetrasiklin, sefotaksim, levofloksasin, fosfomisin dan kloramfenikol terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumonia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode uji difusi Kirby-Bauer menggunakan sepuluh macam disk antibiotik yang akan diukur zona hambatnya. Bakteri uji yang digunakan diisolasi dari sampel sputum penderita infeksi saluran pernapasan bawah dan dikonfirmasi sebagai spesies Kleibseilla pneumonia dengan uji Vitek 2 Compact. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa antibiotik jenis Penisilin g, Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin, Sefotaksim dan Levofloksasin memperlihatkan zona hambat Resisten terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae, dan antibiotik Gentamisin Intermediet terhadap Klebsiella pneumoniae, sedangkan antibiotik Tetrasiklin, Fosfomisin dan Kloramfenikol Sensitif terhadap Klebsiella pneumoniae sehingga masih baik digunakan untuk menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumoniae.
Tuberkulosis paru adalah salah satu penyakit infeksi menular yang menyerang saluran pernapasan bawah yang disebabkan oleh bakteri patogen yaitu Mycobacterium tuberculosis. Kesulitan dalam penanganan tuberkulosis salah satunya disebabkan oleh terjadinya resistensi antibiotik rifampisin sebagai antibiotik lini pertama. Resistensi rifampisin dikendalikan oleh gen rpoB (RNA Polymerase β-Subunit) pada Mycobacterium tuberkulosis yang akan terekspresi ketika terjadi mutasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutasi gen rpoB pada penderita tuberkulosis paru di BBKPM Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional menggunakan 20 sampel sputum positif tuberkulosis yang telah melakukan terapi antibiotik lini pertama selama dua bulan. Deteksi mutasi gen rpoB dengan metode PCR dan dilanjutkan dengan sekuensing. Hasil dari penelitian yaitu didapatkan mutasi gen rpoB pada 17 sampel, yang terjadi pada posisi 1304 bp, 1322 bp, 1333 bp, 1348 bp, 1349 bp dan 1471 bp. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terjadinya mutasi gen rpoB resisten terhadap antibiotik rifampisin.
Tinea versicolor merupakan infeksi jamur yang terdapat pada permukaan kulit, penyakit ini disebabkan oleh jamur Malasezzia furfur. Penyakit merupakan infeksi jamur superfisial yang ditandai dengan munculnya makula di permukaan kulit, skuama halus, dan disertai rasa gatal pada kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui zona hambat dan menentukan konsentrasi KHM ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata. L) dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Penelitian ini termasuk penelitian eksprimen bersifat deskriftif .Metode yang digunakan yaitu metode Kirby Bauer. Kemudian data yang dianalisis dan disimpulkan. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata. L) pada kosentrasi 20%, 40%, dan 60% menunjukkan adanya zona hambat didapatkan nilai rata-rata zona hambat kosentrasi 4.6 mm, 8,2 mm 10,23 mm. Kesimpulan dari 3 kosentasi 20%, 40%, dan 60% dengan nilai rata-rata zona hambat 4.6 mm, 8,2 mm, 10,23 mm dan kontrol positif 13,9 mm sedangkan zona hambat KHM adalah 20%
Medicinal plants and their endophytes are a source of valuable bioactive compounds and their secondary metabolites which contribute to more than 80% of natural medicines available in the market. A plant that has long been used as a traditional medicinal herb for healing is the Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt) Merr). This study aimed to characterization and identification of endophytic bacterial isolates isolated from medicinal plants Kayu Jawa (L. coromandelica (Houtt.) Merr). This research is a laboratory experimental research. In total, 8 isolates were selected as representatives of the bacterial community living in the tissues of Kayu Jawa (L. coromandelica (Houtt.) Merr). The microscopic observation was performed by Gram staining. Biochemical identification was conducted using Vitek 2. The results showed that Bacillus was the dominant genus in this study followed by Staphylococcus and Pantoea. Based on the research that has been done, it can be concluded that the endophytic bacteria isolated from Kayu Jawa Lannea coromandelica (Houtt) Merr, six isolates belonging to Bacillus and another two belonging to Staphylococcus and Pantoea genera. However, for the exploration of this prospective application, it is very important to do a systematic study of the biological and distribution of endophytic bacteria in the host.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.