Setiap daerah memiliki kerentanan akan terjadinya bencana alam. Bengkulu adalah salah satu wilayah yang memiliki potensi terjadinya bencana gempa bumi, tsunami, banjir dan longsor. Sehingga wajar bila seharusnya media massa secara intens selalu memberitakan terkait kebencanaan. Kualitas informasi terkait penanggulangan hingga rehabilitasi paska bencana perlu didukung oleh pengetahuan dan kemampuan jurnalis dalam melakukan peliputan dan penulisan teks berita yang sesuai dengan kaidah jurnalisme bencana. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan, menciptakan kesadaran dan menambah keterampilan bagi jurnalis-jurnalis muda media online di Bengkulu. Pengetahuan tentang Jurnalisme Bencana menjadi landasan dalam membangun kesadaran jurnalis untuk menjalankan tugasnya dalam penulisan berita bencana menjadi lebih ideal. Pengabdian ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya FGD (Focus Group Discussion), penyuluhan dan pelatihan. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jurnalis sebenarnya memiliki keinginan untuk melakukan peliputan bencana, beberapa kendala yang dihadapi adalah fokus perhatian media yang tidak memberi ruang terhadap permasalahan bencana kecuali saat kejadian bencana. Berdasarkan kegiatan tersebut jurnalis juga mulai memiliki motivasi untuk membangun perspektif yang luas dari konsepsi jurnalisme bencana. Jurnalis menjadi punya ide untuk tidak hanya menyoroti bencana saat kejadian namun pasca kejadian bencana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pola komunikasi yang digunakan oleh relawan pada proses pembelajaran di HOME Human Initiative Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini ditentukan melalui teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada proses pembelajaran di HOME Human Initiative terdiri dari pola komunikasi satu arah sebagai aksi, pola komunikasi dua arah sebagai interaksi dan pola komunikasi multi arah sebagai transaksi, ketiga pola komunikasi digunakan dan memiliki fungsi yang berbeda-beda disetiap penggunaannya. Faktor-faktor yang membuat anak-anak tertarik mengikuti pembelajaran tambahan di HOME ialah suasana belajar yang menyenangkan, berbagai program menarik yang tidak terdapat disekolah dan fasilitas yang memadai. Hambatan yang didapati oleh anak-anak ialah fasilitas yang terbatas dan hambatan yang didapati oleh relawan ialah kekurangan tenaga pengajar, namun hambatan tersebut tidak menghentikan proses pembelajaran.Kata Kunci: Pola Komunikasi, Proses Pembelajaran, Home Initiative
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tindakan body shaming yang terjadi terhadap sesama perempuan dalam kajian Pikiran (Mind), Diri (Self), Masyarakat (Society) dalam ruang lingkup mahasiswi Ilmu Komunikasi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Peneliti juga menggunakan teknik triangulasi data sebagai metode uji keabsahan data, dengan cara memeriksa data yang telah didapat dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami body shaming membentuk pikiran (Mind) berdasarkan pengalaman lalu sebagian memandang diri (Self) dengan menerima apa adanya (I) namun terkadang konsep diri mereka juga terbentuk karena dipengaruhi oleh penilaian orang lain (Me). Dan masyarakat (Society) merupakan faktor besar dalam perempuan yang pernah mengalami body shaming ini dalam membentuk pola pikir serta menemukan jati diri.Kata Kunci : Interaksi Simbolik, Body Shaming, Perempuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan digambarkan di dalam lagu di Indonesia dan bagaimana relasi perempuan dan laki laki dalam lagu “Lebih Dari Egoku” Mawar Eva De Jongh dalam perspektif gender. Penelitian ini menggunakan Teori Semiologi Ferdinand de Saussure yang memiliki unsur Penanda (Signifier) dan Petanda (Signified). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan objek penelitiannya yaitu lirik lagu “Lebih Dari Egoku” yang merupakan karya Raguel Lewy dan dinyanyikan atau dipopulerkan oleh Mawar Eva De Jongh. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan cara membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan menjelaskan makna dibalik baitbait tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada era tahun 2000-an, lagu-lagu di Indonesia masih menggambarkan sosok perempuan yang lemah, tertindas, rela berkorban yang sudah dikonstruksikan dengan istilah bucin (budak cinta). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan belum mendapat tempat terhormat dalam dunia musik di Indonesia.
Bencana adalah sebuah peristiwa, baik peristiwa alam, sosial, politik, atau lainnya, yang mengakibatkan kerugian bagi manusia, baik material maupun immaterial. Indonesia sering terdampak bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh manusia. Kesenjangan perekonomian yang sangat tinggi serta tidak meratanya akses kepada berbagai sumber daya hidup memaksa banyak kelompok masyarakat hidup di daerah yang sangat rentan bencana. Dalam era teknologi seperti sekarang ini, dimana semua orang dengan mudah terhubung satu sama lain, sebuah bencana tidak terjadi dalam situasi yang terisolasi. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana praktik jurnalisme dalam pemberitaan bencana yang berkembang di media lokal. Tulisan ini juga bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan siapa saja sumber-sumber berita bencana yang direpresentasikan dalam surat kabar online Bengkulu Ekspres dan Rakyat Bengkulu. Metode penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam–dalamnya. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis framing untuk mengkaji pembingkaian realitas yang dilakukan oleh media. Teknik analisis data akan dilakukan kedalam tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan/verifikasi. Terakhir, peneliti akan menggunakan triangulasi sumber untuk membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Kata Kunci : Narasi, Bencana, Media Lokal Bengkulu
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.