Hypertension in pregnancy is a complication of 5- 0% of pregnancies and can lead to serious complications of illness and death. Imbalances of calcium in the body have an important role to increase blood pressure. The purpose of this study was to determine the relationship of blood calcium levels with blood pressure in pregnant women with analytic correlation research design using cohort approach. Population in this research is second trimester pregnant woman counted 36 responden. The sampling technique used is Simple Random Sampling with a sample of 32 respondents. Through statistical test of Product Moment correlation with level of significance 0,05. R calculated = 0.633 greater than rtable = 0.361, then Ho is rejected which means there is a relationship between blood calcium levels with blood pressure in pregnant women Keywords: total calcium level, blood tension, pregnant mother in trimester II

Kasus kecelakan kerja dalam pelayanan kesehatan yang paling banyak karena tertusuk benda tajam/ jarum suntik sebanyak 63,2%, saat pemasangan infus 33,4%, pengambilan darah dan injeksi 29,9%. Mereka yang terpapar pajanan dengan darah mempunyai risiko tertular HIV 15,95 kali lebih tinggi dibanding dengan yang tidak terpapar pajanan. Tujuan penelitian ini menganalisa faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT oleh Bidan di Kota Bandung sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 70 orang. Analisis data menggunakan chi square. Hasil sebagian besar responden mempunyai riwayat tertusuk jarum suntik sebanyak 81,4% terpapar oleh air ketuban yaitu sebanyak 68,6 %, menolong persalinan dengan sarung tangan sebanyak 57,1 %, tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan tindakan invasif, 40% lain-lain sebanyak 15,7 %. Sebagian responden mempunyai kerentanan tertular HIV yang tinggi dari risiko pekerjaannya (57,1%), sebagian responden mempunyai persepsi rintangan yang tinggi untuk VCT (58,6%) dan sebagian besar responden mempunyai persepsi manfaat VCT yang rendah (72,9%) sedangkan sebagian besar responden memanfaatkan VCT (77,1). Terdapat hubungan antara persepsi rintangan dan manfaat untuk melakukan VCT dengan nilai p value (< 0,005). Responden yang mempunyai persepsi rintangan tinggi mempunyai perluang 2,2 kali untuk tidak memanfaatkan VCT (OR 2,2) dibandingkan dengan responden yang mempunyai persepsi rintangan rendah untuk VCT. Sosialisasi program profilaksi pasca pajanan agar bidan dapat memanfaatkan VCT.

Adolescents' understanding of sexual behavior is still a concern, so there is a risk of unhealthy intercourse such as premarital active sex that continues with the occurrence of teen pregnancy and increased transmission of sexually transmitted diseases. This study aims to determine whether or not there is influence STAD method to the comprehension of reproductive health. The design used is preeksperimental design approach to one group pretest-posttest design. The study population were 32 people and a sample taken by disproportionate stratified random sampling of 30 people. The instrument use a questionnaire comprehension of reproductive health and a check list of guidelines for the implementation of STAD method. The data about comprehension was passed normality test with the Shapiro-Wilk test before treatment was obtained p = 0.657 and p = 0.085 after treatment. The result is p <0.05 and t-value is greater than t-table (8.921> 2.045) in df-1 and α = 0.05, it can be taken a decision to reject Ho and accept Ha. This means that there is influence STAD method to the comprgenesion of reproductive health in adolescents aged 13-20 years in RW 05 , Dusun Lo'andeng, Kalisongo Village, District Dau. Reproductive health education by health workers is expected to provide innovation in health education by applying effective methods so that subjects learn to achieve optimal understanding. Keywords: Comprehension, Reproductive Health, Youth, STAD

Persalinan seringkali mengakibatkan luka perineum, luka biasanya ringan tetapi kadang-kadang terjadi luka yang luas dan berbahaya. Keterlambatan waktu penyembuhan luka perineum dapat menjadi masalah diantaranya infeksi kandung kemih maupun jalan lahir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan waktu penyembuhan luka perineum ibu nifas di Puskesmas Wagir Kabupaten Malang. Desain penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan prospektif dengan populasi 51 ibu nifas, menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang. Instrumen penelitian Hb meter digital dan lembar observasi, kemudian data dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil analisis didapatkan ada hubungan antara kadar Hb dengan waktu penyembuhan luka perineum pada ibu nifas dengan ρ value (Sig.) 0.000 < 0.05. Diharapkan tenaga kesehatan/bidan untuk segera melakukan kontrol kadar hemoglobin dan observasi luka perineum segera pasca melahirkan dan jika ditemukan kadar hemoglobin rendah (anemia) segera melakukan tindakan, sehingga waktu penyembuhan luka perineum berjalan normal dan terhindar dari terjadi infeksi.

Tingginya permaasalahan kesehatan reproduksi remaja disebabkan oleh kurangnya informasi dasar mengenai kesehatan reproduksi pada remaja, sehingga remaja cenderung melakukan perilaku beresiko. Penelitian dilakukan untuk menganalisis pengaruh peer education terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest group design. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Populasi penelitian ini adalah semua kelompok remaja di Kota dan Kabupaten Malang, dengan sampel remaja yang berada di Kota Malang (Wilayah Puskesmas Kedung Kandang) dan Kabupaten Malang (Wilayah Puskesmas Jabung). Besar sampel adalah 85 remaja yang dipilih dengan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data diolah secara deskriptif dan dianalisis menggunakan uji statistik t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pre test dan post test pada tingkat pengetahuan remaja (p value <0,001) dan sikap remaja (p value <0,001). Sebagian besar remaja pada kelompok intervensi (pemberian penyuluhan oleh peer educator) bersikap tidak mendukung perilaku seks bebas dan pernikahan dini (97,3%). Pendidikan kesehatan oleh peer educator dapat meningatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi, sehingga dapat dikembangkan untuk upaya promotif bagi remaja.