AbstrakPertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peristiwa yang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita dilakukan pada periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak. Hasil Riskesdas (2013) menunjukan sebanyak 34,3% orangtua tidak melakukan pemantauan tumbuh kembang, lebih tinggi dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2007 sebanyak 25,5%, yang menunjukan masih tingginya anak yang belum terpantau tumbuh kembangnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu program yang mendukung tingkat pengetahuan ibu balita khusunya yang berusia 9 -60 bulan dalam melakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan balita agar keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan balita dapat diatasi sedini mungkin. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu balita dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anaknya serta meningkatkan kemampuan ibu dalam melakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. Kegatan pengabdian dilaksanakan selama 2 hari yaitu pd tanggal 1 dan 4 Maret 2019 yg diikuti oleh 27 orang ibu. Hasil pengabdian pada masyarakat ibu balita yang telah mendapatkan pendidikan kesehatan antusias untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, ibu balita mengetahui dan memahami cara menggunakan aplikasi tumbuh kembang yang di berikan oleh tim pengabdian kepada masyarakat.
The most teenage girl experienced dysmenorrhea during their period (67.2%) and premenstrual syndrome (63.1%). Semarang District Health Office in 2013 reported as many as 50-80% of adolescents aged 12-19 years who experience dysmenorrhea overcome it pharmacologically and nonpharmacologically. Acupressure was one of non-pharmacology which could be an alternative for reducing dysmenorrhea. This aim of this study was to analyze the influence of acupressure in reducing dysmenorrhea. This study used quasi-experiment with pre-test and post-test approached. The respondent of this study was teenage girls with dysmenorrhea and obtained 23 respondent. First, respondents asked about their level of pain. Then respondents received 30 rounds acupressure at points Li 4 and Lr 3 for 3-5 minutes 3 times. Then re-evaluated the intensity of menstrual pains after the intervention finished. Data were analyzed using the Mann Whitney Test. The result of this study is that most of the respondent have mild pain level (52.2%). After acupressure, complaints of pain decreased, where 47.8% did not feel pain. Based on statistical tests, the p-value of 0.001 obtained means that the provision of acupressure interventions has a significant effect on decreasing the level of dysmenorrhea in adolescent girls. The conclusion is that acupressure used as an alternative in treating dysmenorrhea.
Virus Corona atau Covid-19 yang semakin marak di sejumlah negara, kini semua orang diharuskan mulai meningkatkan stamina, tak terkecuali pada ibu hamil. Mereka yang sedang hamil tentu harus memastikan asupan gizi bisa terpenuhi agar daya tahan tubuh tetap stabil, sehingga virus berbahaya tidak mudah menyerang. Dalam upaya meningkatkan kekebalan tubuh di tengah pandemi Covid-19 ini, mengonsumsi vitamin C menjadi salah satu cara yang dianjurkan dan juga peningkatan gizi pangan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas asupan gizi seimbang ibu hamil yaitu dengan cara memberikan bantuan pemberian Sembako dan peningkatan kekebalan tubuh dengan konsumsi vitamin C selama masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Margadana Kota Tegal. Hasil pengabdian masyarakat ini yaitu terdistribusikannya bantuan Sembako dan Vitamin C terutama bagi ibu hamil di Wilayah Kelurahan Margadana Kota Tegal di masa Pandemi Covid 19.
Menurut Global Nutrition Report tahun 2014, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki tiga permasalahan gizi balita antara lain stunting, wasting dan overweight. Akibat dari permasalahan gizi pada balita yaitu adanya gangguan dalam perkembangan otak, gangguan kecerdasan, terhambatnya pertumbuhan fisik, serta gangguan proses metabolisme dalam tubuh. Rendahnya tingkat pengetahuan serta keterampilan orang tua tentang gangguan tumbuh kembang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan antara lain penyimpangan pertumbuhan, perkembangan serta gangguan mental emosional. Bertambahnya perkembangan teknologi di era informatika seperti ini seharusnya informasi tentang stimulasi tumbuh kembang balita bukan merupakan hal yang sulit diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi stimulasi tumbuh kembang balita terhadap tingkat pengetahuan ibu dan pertumbuhan balita umur 9-24 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan preeksperimen dengan teknik one group pretest posttest design. Dilakukan di wilayah Kelurahan Pesurungan Lor Kota Tegal pada 40 ibu yang memiliki balita usia 9-24 bulan. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner sebelum melakukan sosialisasi dan satu bulan setelah dilakukan sosialisasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan aplikasi stimulasi tumbuh kembang terhadap tingkat pengetahuan ibu dan pertumbuhan balita umur 9-24 bulan dengan nilai p sebesar < 0,05 (0,035) untuk pengetahuan dan 0,014 (<0,05) untuk pertumbuhan.
Abstrak: Stunting masih menjadi masalah besar di dunia, meskipun dalam satu decade sudah mengalami penurunan namun prevalensinya masih cukup besar. Stunting yang tidak tertangani memiliki dampak panjang pada kehidupan anak. Adanya pandemic COVID-19 menambah beban dalam pelaksanaan penanganan stunting. Oleh karena itu ibu menjadi sasaran yang tepat untuk membantu mencegah terjadinya stunting pada anak. Ibu sebagai pengasuh utama anak harus memiliki informasi yang cukup untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan stunting. Oleh karena itu perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan ibu terkait pencegahan stunting. Pengabdian masyarakat dilakukan melalui pemberian pendidikan kesehatan dan praktek pembuatan MPASI. Kegiatan dilaksanakan pada 13 November 2020 melibatkan 35 ibu yang memiliki balita. Peserta mendapatkan materi terkait stunting dan pencegahannya. Ibu juga diajarkan mengenai deteksi dini stunting melalui cara membaca KMS. Tim juga melakukan demonstrasi memasak makanan untuk anak dimulai dari teknik pengolahan bahan makanan serta teknik memasak yang benar sehingga nutrisi makanan tetap terjaga. Teknik ceramah didukung dengan demonstrasi sangat membantu peserta dalam memahami informasi yang diberikan. Agar tercapai tujuan penurunan angka stunting maka perlu dilakukan pemberian pendidikan kesehatan lebih sering agar informasi yang didapatkan oleh ibu lebih banyak. Dengan pengetahuan yang tepat dan benar maka secara langsung dapat merubah sikap dan perilaku ibu menjadi lebih sehat.Abstract: Stunting is still a significant problem in the world. Although in a decade it had decreased, its prevalence was still quite large. Untreated stunting has a lasting impact on a child's life. The existence of the COVID-19 pandemic adds to the burden in the implementation of handling stunting. Therefore, mothers are the right person to help prevent stunting in children. Mothers, as the primary caregivers of children, must have sufficient information to detect and prevent stunting. Therefore, it is necessary to increase the knowledge of mothers related to stunting prevention. Community service was carried out through providing health education and practice of making complementary foods. The activity was held on November 13, 2020, involving 35 mothers who have toddlers. Participants received material related to stunting and its prevention. Participants also taught about early detection of stunting by reading Health Card. The team also conducted a cooking demonstration starting with food processing techniques and proper cooking techniques to maintain food nutrition. The lecture technique supported by demonstrations helped the participants understand the information provided. Health education to reduce the stunting rate needs to be done more frequently so that mothers can obtain more information. The proper and correct knowledge can directly change the mother's attitude and behavior to become healthier.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.