Masa nifas merupakan masa pemulihan organ reproduksi wanita yang mana sangat rentan terjadi gangguan pada organ reproduksinya. Masyarakat Jawa meyakini dengan mengkonsumsi jamu selama masa nifas, mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu nifas, tidak hanya itu, jamu juga membantu produksi ASI selama ibu menyusui. Masyarakat banyak yang memilih jamu dengan alasan lebih mudah didapat dan ekonomis serta lebih manjur dibandingkan dengan obat modern. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat perilaku ibu dalam mengkonsumsi jamu serta melihat efek jamu pada tubuh ibu nifas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan jumlah informan utama sebanyak 4 informan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam serta observasi selama informan menjalani masa nifas. Keabsahan data kemudian divalidasi dengan cara triangulasi sumber kepada 4 informan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan seluruh informan mengkonsumsi jamu. Adapun jamu yang dikonsumsi bervariasi, ada yang dikonsumsi dalam bentuk pil ada pula jamu olahan. Jamu yang dikonsumsi merupakan jamu untuk menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan produksi ASI serta menjaga badan agar tetap ramping. Terdapat satu informan yang ditemukan memiliki tekanan darah selama mengkonsumsi jamu. Tekanan darah informan naik dapat dikarenakan adanya ketegangan sosial antara ibu dan keluarga yang menyebabkan ketegangan pada titik syaraf tertentu sehingga aliran darah tidak lancar. Berdasakan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan jamu memiliki komposisi yang membantu proses pemulihan ibu nifas dan peningkatan produksi ASI.
AbstrakPertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peristiwa yang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita dilakukan pada periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak. Hasil Riskesdas (2013) menunjukan sebanyak 34,3% orangtua tidak melakukan pemantauan tumbuh kembang, lebih tinggi dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2007 sebanyak 25,5%, yang menunjukan masih tingginya anak yang belum terpantau tumbuh kembangnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu program yang mendukung tingkat pengetahuan ibu balita khusunya yang berusia 9 -60 bulan dalam melakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan balita agar keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan balita dapat diatasi sedini mungkin. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu balita dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anaknya serta meningkatkan kemampuan ibu dalam melakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. Kegatan pengabdian dilaksanakan selama 2 hari yaitu pd tanggal 1 dan 4 Maret 2019 yg diikuti oleh 27 orang ibu. Hasil pengabdian pada masyarakat ibu balita yang telah mendapatkan pendidikan kesehatan antusias untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, ibu balita mengetahui dan memahami cara menggunakan aplikasi tumbuh kembang yang di berikan oleh tim pengabdian kepada masyarakat.
Background:The number of birth delivery attended by unskilled traditional birth attendant in Brebes District, Central Java, was still high. From January to April 2016, 67 birth deliveries were attended by unskilled traditional birth attendant. This study aimed to delve information in how social and cultural factors influence the decision to choose traditional birth attendants in Brebes, Central Java. Subjects and Method: This was a qualitative study with phenomenology approach. This study was carried out in Brebes, Central Java. The key informants of this study were midwives, who by snowball sampling technique suggested on the traditional birth attendants and their clients (i.e. laboring mothers) to be interviewed. The data were collected by in-depth interview, focus group discussion, observation, and document review. The researcher did data reduction, data display, and made decision. The data were verified by triangulation of sources technique. Results: Some skilled traditional birth attendants actively collaborated with midwives.Today rarely traditional birth attendants attend birth delivery, although there was a considerable number of community members who sought their help for birth attendant. Community members regard these traditional birth attendants to have charisma and some supernatural power. Usually traditional birth attendants get involved in cultural ceremonies.Sometimes community members seek traditional birth attendants as a source of advice. In an extended family the decision to choose birth attendant was made by the mother or grandmother of the laboring woman. In a smaller family the decision to choose birth attendant was made by the laboring woman. Conclusion:The decision to choose unskilled birth attendants is made by the family members of the laboring woman, and this choice was influenced by traditional birth attendant's charisma.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan persepsi ibu menyusui tentang kecukupan produksi ASI. Kegiatan dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan seputar ASI Eksklusif, penilaian kecukupan ASI, faktor yang mempengaruhi produksi ASI, Cara peningkatan produksi ASI. Kegiatan ini diberikan kepada ibu menyusui yang bayinya berusia 0-6 bulan sehingga secara langsung dapat membantu peningkatan angka capaian ASI Eksklusif untuk wilayah Margadana. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang kecukupan ASI sebesar 3.32 point. Hal ini menunjukkan penyuluhan merupakan salah satu cara membantu masyarakat untuk merubah sikap dan perilakunya untuk lebih sehat secara mandiri.
Stunting is a condition where the children have short stature caused by chronic malnutrition. Stunting could interfere with physical development and affects low intelligence levels. Based on basic health research data in 2019,the stunting rate in Indonesia reached 27.6%. WHOs' The WHO targeted stunting rate should be under 20%. In 2019, Tegal city had 830 children aged 0-5 years with stunting,and for the Margadana regency,there were 80 toddlers. This study aimed to determine the correlation of responsive feeding behavior and the incidence of stunting. This study was an observational study with a case-control design,with a ratio of 1:1. The population of this research was mothers who have toddlers aged 6-36 months. The sample was 28 respondents divided into two groups. Subjects who entered the stunting group had a PB/U z-score<-2 SD,and subjects in the normal group had a PB/U-2SDz-score to 2SD. Data collection through interviews was to assess Knowledge,Attitudes,and Responsive Feeding Behavior and analyze the correlation with stunting and assessing the amount of risk for each variable. The data analyzed using Chi-Square on the study results show a relationship between knowledge,attitudes,and responsive feeding behavior with stunting. Based on the risk factor for lack of knowledge,the risk is 6.2 times greater for children experiencing stunting and unfavorable attitudes, 6.6 times greater risk for stunting children. At the same time, good behavior has a lower risk of 0.15 children experiencing stunting. It is hoped that toddlers' mothers can improve responsive feeding knowledge,attitudes,and behaviors so that toddlers' nutritional needs will be even better.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.