Desa Beo merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud dimana sebagian besar masyarakat Desa Beo adalah petani yang memiliki tanaman kelapa yang merupakan sumber pendapatan yang sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel yang telah dipilih terhadap pendapatan petani kelapa di desa Beo dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam penelitian ini digunakan data primer, dengan simple random sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F diketahui bahwa jumlah produksi buah kelapa, biaya, luas lahan, jumlah pohon kelapa dan banyaknya anggota keluarga secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap pendapatan petani kelapa. Variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani kelapa yaitu jumlah produksi buah kelapa dan biaya dan nilai koefisien yang dihasilkan adalah 0,907 atau 90,7 persen. Kata kunci: Analisis Regresi Linear Berganda, Pendapatan Petani Kelapa.
PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA PADA KASUS IMPOR BERAS DI PROVINSI SULUT ABSTRAKMultikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi antara variabel bebas atau antar variabel bebas tidak bersifat saling bebas. Besaran yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah faktor inflasi ragam (Variance Inflation Factor / VIF). Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui cara mengatasi multikolinearitas, menentukan model persamaan regresi komponen utama, dan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi impor beras di SULUT. Penelitian menggunakan data impor beras di Sulawesi Utara pada tahun 2006-2015. Data akan di analisis menggunakan analisis regresi komponen utama. Analisis regresi komponen utama dapat mengatasi masalah multikolinearitas pada data impor beras di Sulawesi Utara dimana terlihat nilai VIF pada regresi komponen utama bernilai satu untuk semua variabel komponen utama. Berdasarkan hasil analisis regresi komponen utama diperoleh model = 48258,1804 + 0,006739247 X1 - 0,92939626 X2 - 0,06475365 X3 - 0,38551398 X4 + 0,0001233267 X5 + 5,365936 X6 + 0,0006384361 X7 + 0.0005029473 X8 - 3,25379897 X9 + 0,01069348 X10 dan koefisien determinasi (R2) = 90,36% dan nilai (Radj) = 85,53%. Semua variabel yaitu Produksi beras Sulawesi Utara , stok beras di Sulawesi Utara , luas panen padi Sulawesi utara , penerimaan beras dari dalam negeri sulawesi utara , devisa impor paid pada bea dan cukai Bitung , produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha di Sulawesi Utara , pendapatan pajak daerah Sulawesi Utara , penggunaan devisa impor unpaid pada bea dan cukai Bitung , kurs , dan jumlah penduduk Sulawesi Utara mempengaruhi impor beras di SULUT (Y).Kata Kunci : Multikolinearitas, Regresi Komponen Utama, Variance Inflation Factor (VIF), Impor Beras. MULTICOLLINEARITY HANDLING USING PRINCIPAL COMPONENTSREFRESSION ON IMPORTED RICE CASE INNORTH SULAWESI PROVINCE ABSTRACT Multicolinearity is a condition where there is correlation between independent variables or between independent variables that are not mutually free. The quantity that can be used to detect the presence of multicollinearity is Variance Inflation Factor (VIF). The purpose of this research is to determine the equation model of regression principal component, and to know the variables that influence on rice import in SULUT. The study used data of rice imports in North Sulawesi in 2006-2015. The data will be analyzed using regression analysis of principal components. Regression analysis of principal component can overcome the problem of multicollinearity in rice import data in North Sulawesi where seen VIF value at regression of principal component is one for all principal component variable. Based on the analysis results of regression principal component, has obtained the model Y = 48258,1804 + 0,006739247 X1 - 0,92939626 X2 - 0,06475365 X3 - 0,38551398 X4 + 0,0001233267 X5 + 5,365936 X6 + 0,0006384361 X7 + 0.0005029473 X8 - 3,25379897 X9 + 0,01069348 X10 and coefficient of determination (R2) = 90,36% and value (Radj) = 85,53%. All variables i.e North Sulawesi rice production (X1), rice stock in North Sulawesi (X2), harvested area of North Sulawesi (X3), domestic rice revenues from north Sulawesi (X4), import duty paid of Bitung’s custom duty and excise (X5 ), gross regional domestic product of current prices by business field in North Sulawesi (X6), North Sulawesi tax revenues (X7), unpaid import duties on customs duty and excise (X8), exchange rate (X9), and population North Sulawesi (X10) affects the import of rice in SULUT (Y).Keywords : Multicolinearity, Principal Component Regression, Variance Inflation Factor (VIF), Rice Import.
Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penugasan karyawan pada “Lia Fashion Komo Luar” adalah bagaimana kondisi penugasan agar kelebihan biaya produksi minimum sedangkan pada “Man Taylor” adalah bagaimana kondisi penugasan agar waktu produksi minimum. Dengan menggunakan metode Hungarian diperoleh hasil sebagai berikut: penugasan karyawan pada “Lia Fashion Komo Luar” agar kelebihan biaya produksi minimum adalah karyawan A ditugaskan menjahit seragam pramuka putri, karyawan B ditugaskan menjahit seragam SMA putri, dan karyawan C menjahit baju pegawai sedangkan pada “Man Taylor” agar waktu produksi minimum adalah karyawan A ditugaskan menjahit baju kebaya, karyawan C ditugaskan menjahit rok kebaya, karyawan D ditugaskan menjahit celana panjang, karyawan E ditugaskan menjahit rok pendek, karyawan F ditugaskan mejahit pakaian dinas harian (PDH), dan karyawan G ditugaskan menjahit baju kemeja. OPTIMIZATION OF DISTRIBUTION WORKER ASSIGNMENTUSING HUNGARIAN METHODABSTRACTThe Important point to be observe the worker assignment on “Lia Fashion Komo Luar” is how to condition of the assignment for minimum production cost advantages. While in “Man Taylor” is how the condition of the assignment for minimum production time. To simplify the assignment of these worker, there is a operation research method is the Assignment Problem using the Hungarian method. Assignment Problem is one case in the business world relating to the optimal assignment in which the number of worker equal to number of tasks to be done. Hungarian method is one technique for solving assignment problem consider the observation and problem formulation analysis afterwords by modifying the assignment table to the matrix of effectiveness in order to obtain optimal conditions. The results obtained by assignment of the right worker on the “Lia Fashion Komo Luar” for a minimum production cost advantage the worker A was assigned to sew scout uniform girls, worker B was assigned to sew school uniform girls, and worker C was assigned to sew officer clothes. While in “Man Taylor” for minimum production time the worker A was asiigned to sew kebaya clothes, worker C was assigned to sew kebaya skirt, worker D was assigned to sew trousers, worker E was assigned to sew short dress, worker F was assigned to sew PDH clothes, and worker G was assigned to sew shirt clothes.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan mengatasi pelanggaran asumsi heteroskedastisitas dengan white heteroscedasticity test dan weighted least squares.Dalam analisis regresi berganda, penting diselidiki adanya penyimpangan asumsi-asumsi, salah satunya asumsi homoskedastisitas. Apabila asumsi ini tak terpenuhi berarti terjadi heteroskedastisitas dan tidak lagi mempunyai sifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Dalam hal ini BLUE akan diperoleh dengan weighted least squares. Hasil menunjukkan bahwa white heteroscedasticity test dari data yang ditransformasi dengan weighted least squares menghasilkan nilai probability chi-squares sebesar 0,3301 pada level 5%, maka model regresi berganda tersebut telah memenuhi asumsi homoskedastisitas. Kata kunci : Heteroskedastisitas, Weighted Least Squares, White Heteroscedasticity Test
DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED) ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui dinamika perkembangan HIV/AIDS di Sulawesi Utara menggunakan model persamaan diferensial nonlinear SIR. Data yang digunakan adalah data jumlah penderita HIV/AIDS dan jumlah penduduk di Sulawesi Utara tahun 2007-2008 dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Hasil analisis kestabilan berdasarkan nilai eigen matriks Jacobi memperoleh satu titik tetap bebas penyakit yaitu yang bersifat semi stabil karena fenomena ambang batas dengan nilai-nilai eigen dan . Bilangan reproduksi dasar penyakit HIV/AIDS di Sulut sebesar 4,155. Hasil ini menunjukkan bahwa akan terjadi epidemi penyakit HIV/AIDS dalam kurun waktu hingga 100 tahun ke depan. Kata kunci : Bilangan Reproduksi Dasar, HIV/AIDS, Kestabilan, Model SIR
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.