Bisnis dalam skala internasional membutuhkan inovasi dan pengembangan kemampuan yang kompeten. Perbedaan pasar yang dituju dan peluang yang kecil dapat menyebabkan kegagalan bagi bisnis yang ingin menembus pasar global. Meski demikian, salah satu perusahaan yang dianggap mempunyai potensi untuk menembus pasar global ialah PT Richeese Kuliner Indonesia yang bergerak dibidang restoran layanan cepat saji yang lebih dikenal sebagai Richeese Factory. Dengan lebih dari 73 cabang yang berada di hampir seluruh penjuru Indonesia Richeese Factory terbukti dapat menyajikan sajian yang dapat dinikmati dan berkesan di masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat dan menganalisa potensi dari Richeese Factory untuk masuk ke Negara Cina. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Richeese Factory mungkin saja mengalami kendala jika ingin masuk ke pasar Cina, dikarenakan tipikal masyarakat Cina yang menghindari ketidakpastian dan perbedaan. Richeese Factory sebagai salah satu brand bisnis yang tidak berasal dari Cina akan kesulitan dalam menghadapi tipikal masyarakat Cina. Akan tetapi, hal ini tidak menjadikan masuknya Richeese Factory ke pasar Cina mustahil. Dengan mengadakan pertimbangan dan persetujuan antara kedua belah pihak, hal ini bisa terjadi. Konsep ini akan diberi judul “Analisa Ekspansi Fast Food Richeese Factory Ke Negara Cina”.

Croffle Eat SME is a snack type business, namely croffle, which is located in Bengkong Laut. This business has been established since 2021, but it seems that there are still many people who don't know the Croffle Eat brand. Therefore, this research was conducted to help partners develop their business through the use of digital marketing such as building brand profiles on social media and advertising to increase consumer interest. As for the things that are done to increase sales turnover at Croffle Eat, namely by implementing the promotion mix strategy. Based on the results of an analysis of the obstacles experienced by partners, it was found that there were obstacles, namely the lack of promotion on social media which caused weak brand awareness in these MSMEs. Therefore, this research was conducted to integrate the implementation of the promotion mix marketing strategy by creating interesting content along with the right consumer targeting and in accordance with the results of a consumer survey to increase partner sales.

Judul penelitian ini adalah‘Masjid Lama Gang Bengkok Sebagai Simbol Multietnis di Kota Medan’. Tujuan penelitian ini adalah untuk meganalisis bentuk ornamen dan simbolis pada bangunan Masjid Lama Gang Bengkok, serta menjelaskan sejarah Masjid Lama Gang Bengkok yang dijadikan sebagai simbol multietnis di Kota Medan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan diuraikan secara deskripstif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik dari Charles Sanders Peirce. Data diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara dengan beberapa informan dan orang sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan ini menjadi salah satu simbol multietnis atas kerukunan antar umat beragama dan berbudaya dari zaman dahulu hingga saat ini, dan dapat dilihat dari bentuk dan simbolis pada bangunan Masjid Lama Gang Bengkok, Seperti bentuk dan simbol kebudayaan Melayu, China, dan Persia.   The title of this research is ‘Lama Gang Bengkok Mosque As A Multiethnic Symbol In The City Of Medan’. The purpose of this study was to analyze the ornamental and symbolic forms of the Lama Gang Bengkok Mosque building, and explain the history of the Lama Gang Bengkok  Mosque which was used as a multiethnic symbol in Medan City. The method used is a qualitative research method and described descriptively. The theory used in this study is the semiotic theory of Charles Sanders Peirce. Data was obtained through observation and interview techniques with several informants and people around. The results showed that this building became one of the multiethnic symbols of harmony between religious and cultured people from ancient times to the present, and can be seen from the form and symbolism of the Lama Gang Bengkok Mosque building, such as the forms and symbols of Malay, Chinese and Persian culture.