ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat persentase karkas, potongan komersial karkas dan lemak abdominal broiler dengan suplementasi andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) di dalam ransum. Penelitian menggunakan 80 ekor DOC broiler strain CP 707 produksi Chareon Pokhpan Indonesia. Ransum perlakuan diberikan umur 3 hari (bobot rata-rata 71.63±3.12 g/ekor) dipelihara sampai umur 30 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan 5 ekor broiler setiap ulangan. Ransum perlakuan yang diberikan adalah: P1= ransum kontrol + 0% andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); P2= ransum kontrol + 0.25% andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); P3= ransum kontrol + 0.50% andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); P4= ransum kontrol + 0.75% andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.). Peubah yang diamati adalah persentase karkas, persentase potongan karkas dan persentase lemak abdominal broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi andaliman di dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap persentase karkas dan potongan komersial karkas. Suplementasi andaliman sampai 0.75% menghasilkan persentase karkas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ransum kontrol. Persentase karkas yang dihasilkan pada penelitian adalah 57.83±3.72% sampai 60.03±1.77%. Namun suplementasi andaliman dalam ransum berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap persentase lemak abdominal. Persentase lemak abdominal penelitan adalah 0.46±0.06% sampai 0.83±0.06%. Kesimpulan hasil penelitian adalah suplementasi andaliman dalam ransum sampai 0.75% menghasilkan persentase karkas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol dan meningkatkan persentase lemak abdominal broiler. Kata Kunci: Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.), broiler, karkas, lemak abdominal. ABSTRACT This research aimed to seen the percentage of carcass, commercial carcass dan percentage abdominal fats of broiler with supplementation of andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) in the diet. The experiment used 80 day old chicken (CP 707 strain) production by Charoen Phokphan Indonesia. The experimental chicken was provided dietary when they were 3-days old (initial body wight of 71.63±3.12 g/bird) and terminated on day 30. A completely randomized design (CRD) with four treatment dan four replications and five birds in each replication was used in this experiment. Dietary treatment was: P1= Control diet + 0% andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); P2= control diet + 0.25% andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); P3= control diet + 0.50% andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.); P4= control diet + 0.75% andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.). variables measured were percentage of carcass, commercial carcass and percentage abdominal fats of broiler. The results showed that supplementation of andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) in the diet not significant (P>0.05) to the percentage of carcass dan commercial carcass. Supplementation andaliman of 0.75% produced the same percentage of carcass dan commercial carcass as than o...
Tujuan artikel ini adalah mengkaji konsep hereditas dan lingkungan pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an dan menulusuri bagaimana pengaruh dan implementasinya dalam pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian riset pustaka (library research), yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Melalui analisis deskriptif-interpretatif, hasil kajian menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan. Hereditas dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat. Keduanya saling melengkapi. Di era modern diperlukan adanya implementasi dari teori hereditas dan lingkungan untuk dapat membentuk karakter yang baik pada anak. Di antara yang bisa dilakukan yaitu melalui pendidikan pra-konsepsi, pendidikan pre-natal, revitalisasi peran orang tua di lingkungan keluarga, penguatan pendidikan karakter di sekolah, dan membangun lingkungan berkarakter. Kata Kunci: Hereditas, Lingkungan, Pendidikan Islam Abstract [The Concept of Heredity and the Educational Environment in the Perspective of the Qur'an]. The purpose of this article is to examine the concept of heredity and the educational environment in the perspective of the Qur'an and explore how it influences and implements it in Islamic education. This research is a type of library research, which is a series of activities related to the methods of collecting library data, reading, and taking notes and processing research materials. Through descriptive-interpretative analysis, the results of the study show that the growth and development of children is influenced by heredity and the environment. Heredity and environment have a close relationship. The two complement each other. In the modern era, it is necessary to implement the theory of heredity and the environment to be able to form good character in children. Among the things that can be done are through pre-conception education, pre-natal education, revitalizing the role of parents in the family environment, strengthening character education in schools, and building a character environment. Keywords: Heredity, Environment, Islamic Education
Tulisan ini diangkat karena melihat fenomena yangberkembang terkait radikalisme dan terorisme yang terjadi di Indonesia.Gerakan radikalisme yang justru dilakukan oleh individu atau kelompokyang mengaku percaya kepada ajaran-ajaran agama, dan seolah-olahagama dijadikan sebagai alat untuk melegitimasi berbagai macam tindakankekerasan. Sebagai contoh, kasus bom bunuh diri yang melibatkan satukeluarga di Surabaya pada 13 Mei 2018. Orang tua mengajak keempa t anaknya untuk ikut meledakkan bom bunuh diri di Gereja KristenIndonesia (GKI) di Surabaya. Sungguh ironis memang, orang tua yangseharusnya mendidik dan memberikan teladan yang baik bagi anakanaknya justru menjadi pencetus dan pelaksana dari tindakan radikaldan terorisme. Di sinilah Ibu memiliki peranan yang sangat penting dalammempengaruhi kehidupan dan perilaku anak. Kedudukan dan fungsi ibubersifat fundamental, karena ibu merupakan wadah pembentukan watakdan akhlak yang pertama bagi anak. Pertanyaan mendasar yang hendakdijawab melalui tulisan ini adalah, pertama, bagaimana peran Ibu dalammencegah paham radikal pada anak?, kedua, bagaimana strategi ibudalam mencegah paham radikal anak ?.
The story of Prince Samudro's tomb invites pros and cons. This arises because of the negative paradigm that developed in the community that there is trust if the wish is granted, then the visitors to Prince Samudro's grave must perform a ritual of having sex with the opposite sex but not their wife or husband 7 times in one eighty/35 days. From the negative paradigm makes the myth on Mount Kemukus an opportunity for the perpetrators of the practice of prostitution. This negative paradigm needs to be clarified so that the pilgrims are not trapped in the wrong paradigm and belief. The sex ritual at Mount Kemukus is a reality that cannot be covered. Although the Sragen Regency Government has banned the practice of such deviant behavior, the reality is that there are still ritualists who perform the sex ritual. From this reality, there needs to be an effort to straighten out the understanding of the community about the pilgrimage ritual at the tomb of Prince Samudro. One thing that can be done is by reconstructing the story of Prince Samudro so that the people know the true story about Prince Samudro. This research is a descriptive study using historical methods with the following steps: heuristics, verification, interpretation, and historiography. The research site was conducted at Gunung Kemukus, Sumber Lawang, Sragen. This study aims to (1) find out about the myths of sex rituals at Gunung Kemukus, Sumber Lawang, Sragen (2) reconstruct the true story of Prince Samudro at Gunung Kemukus, Sumber Lawang, Sragen.Keywords: Reconstruction, Prince Samudro, Myth of Sexual Rituals Kisah tentang makam Pangeran Samudro ini mengundang pro dan kontra. Hal ini muncul karena paradigma negatif yang berkembang di masyarakat bahwa adanya kepercayaan apabila ingin permohonannya terkabul, maka para pengunjung makam Pangeran Samudro harus melakukan suatu ritual berhubungan intim dengan lawan jenis tetapi bukan istri atau suaminya selama 7 kali dalam satu lapan/ 35 hari. Dari paradigma negatif tersebut menjadikan mitos di Gunung Kemukus menjadi peluang bagi para pelaku praktik prostitusi. Paradigma negatif ini perlu diluruskan agar para peziarah tidak terjebak dalam paradigma dan kepercayaan yang keliru. Ritual seks di Gunung Kemukus adalah kenyataan yang tidak bisa ditutupi. Meskipun Pemerintah Kabupaten Sragen sudah melarang adanya praktik perilaku menyimpang tersebut, namun realitasnya masih ada pelaku ritual yang melakukan ritual seks tersebut. Dari realitas tersebut perlu adanya upaya dalam meluruskan pemahamaman masyarakat tentang ritual ziarah di makam Pangeran Samudro. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan rekonstruksi terhadap kisah Pangeran Samudro agar masyarakat mengetahui kisah yang sebenarnya tentang Pangeran Samudro. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Tempat penelitian dilaksanakan di Gunung Kemukus, Sumber Lawang, Sragen. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui tentang mitos ritual seks di Gunung Kemukus, Sumber Lawang Kabupaten Sragen (2) merekonstruksi kisah yang sesungguhnya tentang Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, Sumber Lawang Kabupaten Sragen.Kata Kunci: Rekonstruksi, Pangeran Samudro, Mitos Ritual Seks
Penelitian ini bertujuan untuk melihat performa kriteria sapi Kuantan jantan unggul melalui identifiaksi hormon testosteron dan ukuran testis. Penelitian menggunakan 15 ekor sapi jantan Kuantan yang berumur 2-3 tahun. Pengukuran lingkaran testis dan panjang testis sapi Kuantan di lakukan dengan mengambil testis sapi yang telah di sembelih sebelumnya. Analisis testosteron dalam plasma darah menggunakan analisis ELISA dan Kit Testosteron Enzyme EIA dilakukan di Laboratorium Ilmu Fisiologi Kedokteran Hewan UGM. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah konsentrasi hormon testosteron, panjang testis dan lingkar testis. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran di analisis secara deskriptif. Untuk melihat hubungan konsentrasi hormon dengan ukuran testis dilakukan analisis regresi dan korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsentrasi hormon testosteron pada penelitian adalah 2,82±1,99 ng/ml, rataan panjang testis dan lingkar testis adalah 12,63± 0,14 cm dan 12,49±0,10 cm. Sedangkan untuk korelasi konsentrasi hormon dengan panjang testis dan lingkaran testis memiliki korelasi positif, hal ini menunujukkan bahwa semakin besar ukuran testis berbanding lurus dengan konsentrasi hormon testosteron yang dihasilkan. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa performa sapi kuantan jantan unggul dapat dilihat dari klasifikasi kriteria ukuran testis yang berkolerasi positif kadar hormon testosteron yang dihasilkan. Kata kunci: hormon testosteron, performa, sapi jantan, ukuran testis
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.