Seiring dengan perkembangan pariwisata khususnya pariwisata budaya yang tidak hanya menempatkan wisatawan sebagai “penonton” atau penikmat saja, maka pengembangan Desa Wisata Kasongan sebagai tujuan wisata pariwisata kreatif diharapkan dapat memaksimalkan potensi wisata budaya melalui kekhasan kerajinan dimiliki. Sayangnya, Desa Wisata Kasongan saat ini dominan pada upaya memenuhi pasokan industri gerabah sebagai komoditas perdagangan daripada tujuan pengembangan pariwisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka, dengan model analisis data kualitatif Spradley. Hasil penelitian menunjukan, tahap perkembangan pariwisata di Kasongan saat ini menurut konsep Tourism Area Life Cycle berada pada tahap kedua yaitu involvement (fase pelibatan). Untuk meningkatkan perkembangan pariwisata di Desa Wisata Kasongan pada tahap ketiga (development phase), maka penulis mengusulkan model pengembangan pariwisata kreatif. Model pengembangan pariwisata kreatif di Desa Wisata Kasongan merupakan gabungan kondisi faktor internal dan eksternal yang memerlukan campur tangan dari institusi atau lembaga yang memiliki perhatian serius pada pariwisata. Model pengembangan pariwisata kreatif di Desa Wisata Kasongan merupakan model pengembangan yang berdasarkan pada pola bisnis industri kreatif subsektor kerajinan yang berkelanjutan, dimana pariwisata berperan memberikan nilai tambah, yang nilai komersialnya ternyata mampu melebihi bisnis/industri kerajinan itu sendiri. Penerapan konsep pengembangan pariwisata kreatif, pada akhirnya diharapkan mampu mendorong terciptanya keberlanjutan dalam pembangunan pariwisata di Desa Wisata Kasongan dari sisi sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi.
No abstract
Government of Indonesia considered that Middle Eastern tourists are an important market share to develop. Thus, understanding the characteristics and behavior of tourists are needed for sustainable marketing activities since it can help in marketing and product planning and development which can increase the number of visitors to the destination. In general, we know the Middle East as an Arab nation and consider all tourists from the Arab nation to have the same behavior, there are some Middle Eastern countries that are not Arabs and are generalized to have the same characteristics and behavior from certain countries in Middle East was over generalised to all tourists. The purpose of this paper is to study the behavior of Middle Eastern tourists according to their tourism characteristics from the perspective of a tour guide. The method used in this study uses a qualitative approach, with data collection techniques using snowball semi-structured interview with nine tour guides. The interview questions cover about seven areas; interactions, knowledge, expenditure, time arrangement, respectfulness, facilities preference and appearance. The results show some differences in Arab tourists based on their significant national origin even though the equation cannot be ignored. This study would help different marketing campaigns according to different behaviour.
Motivasi merupakan dorongan mengapa wisatawan melakukan perjalanan, Puncak Cianjur merupakan fenomena yang menarik dimana destinasi ini banyak diminati oleh wisatawan Timur Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang melatarbelakangi mereka berwisata ke Puncak Cianjur, faktor apa yang menarik dan mendorong mereka untuk berkunjung (push factor dan pull factor), secara khusus memfokuskan pada motivasi pelarian dari pasar wisatawan yang sedang berkembang ini dan memberikan saran untuk promosi pariwisata di Kabupaten Cianjur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “studi kasus†dengan pendekatan yang digunakan dalam adalah pendekatan kualitatif perspektif emik, sementara teknik pengolahan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi wisatawan Timur Tengah berwisata didasarkan pada motivasi fisik, personal, interpersonal, dan bersenang-senang. Yang menjadi push factor atau faktor pendorong adalah motivasi melarikan diri dan petualangan atau interaksi sosial. Sedangkan faktor penarik atau pull factor yang menjadi alasan mereka untuk melakukan perjalanan adalah udara sejuk, pemandangan yang indah, dan keramah tamahan serta mayoritas penduduknya. Terlepas dari atribut Puncak Cianjur yang dianggap dapat memfasilitasi pelarian mereka dan mampu memenuhi kebutuhan mereka di destinasi. Kata Kunci : Motivasi, Wisatawan Timur Tengah, Puncak Cianjur.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.