Dayak onion plant (Eleutherine americana Merr.) or commonly called forest onion is a typical plant of Central Kalimantan that has been used by local peoples for cure a various types of diseases. This study aims to determine the activity of antioxidant compounds from Dayak bulb ethanol extracts from Kotamobagu City. This research method is an experimental laboratory. Initially the Dayak bulb sample was extracted maceration with 96% ethanol solvent then evaporated until a thick extract was obtained. As a parameter, the DPPH method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) was used to test the antioxidant activity of the samples at concentrations of 50, 60, 70, 80 and 90 mg / L and as a comparison standard used Vitamin C with concentrations of 2, 4, 6, 8 and 10 mg / L. The results obtained showed antioxidant activity in Dayak bulb ethanol extracts with IC50 values of 41.46 mg / L and on vitamin C IC50 values of 1.04 mg / L. Based on these results it can be concluded that the onion bulb ethanol extract has very strong antioxidant activity. Keywords: Dayak Onion bulbs, Activity, Antioxidant, DPPH ABSTRAK Tanaman bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) atau biasa disebut bawang hutan merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang sudah dipergunakan masyarakat lokal sebagai obat berbagai jenis penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas senyawa antioksidan dari ekstrak etanol bulbus bawang Dayak yang berasal dari Kota Kotamobagu. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Awalnya sampel bulbus bawang Dayak diekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96% kemudian dievaporasi hingga didapatkan ekstrak kental. Sebagai parameter, digunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) untuk pengujian aktivitas antioksidan sampel pada konsentrasi 50, 60, 70, 80 dan 90 mg/L dan sebagai standar pembanding digunakan Vitamin C dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8 dan 10 mg/L. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol bulbus bawang Dayak dengan nilai IC50 sebesar 41,46 mg/L dan pada vitamin C nilai IC50 sebesar 1,04 mg/L. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol bulbus bawang Dayak memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kata kunci: Bulbus Bawang Dayak, Aktivitas, Antioksidan, DPPH
Bay leaf (Syzygium Polyanthum (Wight) Walpers.) is known contains flavonoids, saponins, tannins and vitamin C. Flavonoids and vitamin C have an antioxidant activity, since they have the ability to remove and effectively reduce a damaging oxidizer species. The aim of the study is to determine the impact of the bay leaf ethanol extract enhancement concentration towards an antioxidant activity of cream preparation by using the DPPH method. This research used laboratory experimental methods. Cream formulations are made with various concentrations 1%, 3%, 6% and 9%. The evaluation results of the bay leaf cream preparation has fulfilled the requirements of homogeneity, organoleptic, pH, adhesion, dispersion, and centrifugation. The results of the antioxidant activity test using the DPPH method using the UV-Vis spectrophotometer which was the most effective as an antioxidant cream from bay leaf extract was 3% with a value IC_50 = 1.4630 ppm and vitamin C as a comparison with a value IC_50 = 0.1131 ppm. From this research, it can be concluded that the cream formulation of bay leaf ethanol extract has fulfilled the physical test parameters, stabile, and had a powerful antioxidant activity.Keywords: : Bay Leaf (Sysigium Polyanthum (Wight) Walpers.), Antioxidant Cream, DPPH (1.1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Method ABSTRAKDaun salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walpers.) diketahui mengandung flavonoid, saponin, tanin dan vitamin C. Senyawa flavonoid dan vitamin C memiliki aktivitas sebagai antioksidan, karena memiliki kemampuan untuk menghilangkan dan secara efektif mengurangi spesies pengoksidasi yang merusak. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan kosentrasi ekstrak etanol daun salam terhadap aktivitas antioksidan pada sediaan krim dengan menggunakan metode DPPH. Penelitian ini mengggunakan metode eksperimental laboratorium. Formulasi sediaan krim dibuat dengan variasi konsentrasi 1%, 3%, 6% dan 9%. Hasil evaluasi sediaan krim daun salam memenuhi persyaratan homogenitas, organoleptis, pH , daya lekat, daya sebar, sentrifugasi. Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis yang paling efektif sebagai krim antioksidan dari ekstrak daun salam adalah 3% memiliki nilai = 1,4630 ppm dan vitamin C sebagai pembanding memiliki nilai = 0,1131 ppm. Dari penilitian ini dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun salam memenuhi parameter uji fisik, stabil dan memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kata kunci : Daun Salam (Sysigium Polyanthum (Wight) Walpers.) Krim Antioksidan, Metode DPPH (1.1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl)
Biji alpukat (Persea americana Mill.) telah diteliti mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder yang memiliki banyak manfaat misalnya antioksidan, antimikroba, dan antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi stabilitas fisik krim ekstrak biji alpukat dengan variasi asam stearat dan TEA sebagai agen pengemulsi. Biji alpukat diekstraksi dengan menggunakan pelarut aseton 70% kemudian diformulasikan menjadi krim M/A. Formulasi krim diuji stabilitasnya dengan uji penyimpanan pada suhu tinggi (40±2ºC), suhu kamar (25º±2C), dan pada suhu rendah (4±2ºC) selama 8 minggu. Krim juga diuji stabilitasnya menggunakan uji sentrifugasi dan cycling test. Hasilnya krim F1 dan F2 berhasil mempertahankan karakteristik fisiknya seperti penampilan, pH, daya sebar dan daya lekat selama penyimpanan dan memenuhi spesifikasi pada uji sentrifugasi dan cycling test.
Buah Pare (Momordica charantia L.) merupakan buah yang memiliki berbagai khasiat terapetik tapi belum diketahui efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan terhadap gangguan organ hepar. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Pengaruh Efek Ekstrak Etanol Buah Pare pada Gambaran Histopatologi Organ hepar Tikus putih jantan galur wistar. Sampel diekstraksi menggunakan metode maserasi. Ekstrak yang diperoleh diberikan kepada 4 kelompok hewan uji dengan konsentrasi 0,100,200, dan 400mg/ml secara berturut-turut. Setelah 50 hari, organ hepar hewan uji diambil dan dibuat preparat histopatologi. Gambaran Histopatologi menunjukan sampel organ hepar perlakuan P(100) dosis 100 mg/mL terlihat fokus perlemakan, untuk perlakuan P(200) dosis 200 mg/mL terlihat perlemakan disertai dengan terjadinya nekrosis, juga terlihat munculnya sel regeneratif. Pada P(400) dosis 400 mg/mL munculnya perlemakan, nekrosis, kongesti venacentralis, juga terlihat tanda sel regeneratif. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak buah pare dapat menyebabkan efek negative pada jaringan sampel organ hepar galur wistarBitter Melon (Momordica Charantia L) is a fruit that has a various of therapeutic properties. However, Consuming an excess amount af bitter melon may have an unknown side effects towards the human’s liver. The Purpose of this research is to determine the effect of histopathlogical picture of the liver in the male white rats of wistar strain. The sample was extracted by using the maceration method. The acquired extract was given to the four guinea pig with 0, 100, 200, and 400 mg/ml concentration consecutively. After 50 days, the guinea pig’s liver organ was taken to be tested, and histopathological preparations was made. Histopathological picture shows fats that was accumulated in the liver tissue of the liver that were given 100 mg/ml of P(100). For Treatment P(200) dose of 200 mg/ml was seen to be accompanied by fatty necrosis, also seen the appeareance of regenerative cells. At P(400) dose of 400 mg/ml the appearance of fat, necrosis, venacentral Congestion, also seen signs of regenerative cells. This shows that the use of bitter melon extract may cause a side/negative effect to the sampel’s hepatic tissue “galur wistar”
Soft corals (Nepthea sp.) are soft corals that have the ability to be antibacterial and anticancer. These chemical compounds are the result of secondary metabolites of living organisms that are often known as natural products, which are generally in the form of terpenoids. This study aims to analyze the antioxidant activity of Nepthea sp. Soft Coral (Nepthea sp.) Samples were obtained from Bangka Island waters, Likupang. This research is an experimental laboratory with maceration as method of extraction. Testing of ethanol extracts of soft corals (Nepthea sp.) was using the DPPH method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazy) with concentrations of 25, 50, 75, 100, 125, 150 mg / L to analyze antioxidant activity using a spectrophotometer. The greatest antioxidant level is found in Nepthea sp. with a concentration of 150mg/L. The results of this study showed that the antioxidant levels of Nepthea sp. from Bangka waters have antioxidant activity and the higher of the concentration the higher the antioxidant levels produced. Keywords: Activity, Antioxidants, DPPH, Nepthea sp. ABSTRAK Karang lunak (Nepthea sp.) adalah karang lunak yang mempunyai kemampuan sebagai antibakteria dan antikanker. Senyawa kimia tersebut merupakan hasil metabolit sekunder organisme hidup yang sering dikenal dengan natural producty yang umumnya berupa terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan dari Nepthea sp. Sampel Karang Lunak (Nepthea sp.) diperoleh dari perairan Bangka, Likupang. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode ekstraksi maserasi pengujian terhadap ekstrak etanol karang lunak (Nepthea sp.) menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazi) dengan kosentrasi 25, 50, 75, 100, 125, 150 mg/L untuk menganalisis aktivitas antioksidan dengan menggunakan spektrofotometer. Kadar antioksidan yang paling besar terdapat pada Nepthea sp. dengan konsentrasi 150mg/L. Hasil penelitian ini memperlihatkan kadar antioksidan Nepthea sp. di perairan Bangka mempunyai aktivitas antioksidan dan semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi pula kadar antioksidan yang dihasilkan. Kadar antioksidan yang paling besar terdapat pada Nepthea sp. dengan konsentrasi 150 mg/L.Kata Kunci : Aktivitas, Antioksidan, DPPH, Nepthea sp.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.