Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa kelas IV SD Negeri 3 Karangnanas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa kelas IV SD Negeri 3 Karangnanas melalui model pembelajaran Problem Based Learning. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV. Instrumen yang digunakan tes dan non tes. Data dikumpulkan dengan menggunakan soal evaluasi dan angket untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis pada siklus I memperoleh skor rata-rata 3,0 dengan kriteria cukup baik dan siklus II mengalami peningkatan memperoleh nilai rata-rata 3,6 dengan kriteria baik. Peningkatan juga terjadi pada sikap kerjasama siswa yang datanya diambil dari lembar angket pada setiap siklusnya. Hasil yang diperoleh dari angket menunjukkan sikap kerjasama pada siklus I memproleh skor rata-rata 3,20 dengan kriteria baik, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 3,63 dengan kriteria sangat baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa.Kata kunci: Model pembelajaran, Problem Based Learning, berpikir kritis.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di SDN Karangrena 03. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, dan orang tua atau wali murid. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1) Pembelajaran jarak jauh di SDN Karangrena 03 dilaksanakan menggunakan metode daring dan luring, strategi yang diterapkan oleh guru yaitu menggunakan teknologi dengan media PJJ melalui Whatsapp group. 2) Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yaitu guru mempersiapkan perencanaan yang matang dalam melaksanakan PJJ, adanya dukungan fasilitas internet dari sekolah, dan guru serta orang tua dapat memanfaatkan teknologi untuk komunikasi tanpa adanya kendala waktu. Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yaitu sebagian besar orang tua tidak bisa selalu mendampingi peserta didik dalam belajar karena memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, tugas yang diberikan guru memerlukan penjelasan lebih, dan motivasi belajar peserta didik menjadi menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap motivasi belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV tema 8 daerah tempat tinggalku di SDN 2 Klapasawit. Metode penelitian menggunakan Quasy Eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent (pretest-posttest) Control Group Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Klapasawit berjumlah 47 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Uji hipotesis menggunakan uji-t independent dengan syarat uji normalitas dan homogenitas. Data hasil motivasi dan keterampilan berpikir kritis dianalisis menggunakan uji prasyarat uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Hasil hipotesis motivasi belajar manual menunjukkan ℎ > atau 3,747 > 2,013 dan hasil SPSS menunjukkan Sig. < 0,05 atau 0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap motivasi belajar siswa kelas IV tema 8 daerah tempat tinggalku di SDN 2 Klapasawit. Hasil hipotesis keterampilan berpikir kritis manual menunjukkan ℎ > atau 4,093 > 2,000 dan hasil SPSS menunjukkan Sig. < 0,05 atau 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV tema 8 daerah tempat tinggalku di SDN 2 Klapasawit.
Pay attention to current conditions the current value of student care shows symptoms that are increasingly declining. This descriptive qualitative study aims to determine the process of instilling the value of low class students' social care and the forms of low class student social care values in elementary schools. Data collection by observation, interview and documentation. The results showed that the process of instilling the value of social care of low grade students was carried out through: 1) Integration in the personal development program in the form of routine school activities, spontaneous activities, exemplary, and conditioning; 2) Integration in subjects by inserting social care character values into syllabus and lesson plans, including social care character values in the learning process; 3) Integration in school culture in the form of integration in the classroom, school and non-school activities. Forms of social care values of low grade students include 1) Sharing food with friends; 2) Thanking people for help; 3) Mutual lending of peer learning equipment; 4) Collecting funds and goods that are still useful for victims of natural disasters.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu siswa melalui model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada tema 8 Daerah Tempat Tinggalku di kelas IV SD Negeri Pesanggrahan 02. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan MC Taggart yang dilaksanakan dalam satu siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2019/2020 pada bulan Maret. Subjek yang digunakan siswa kelas IV SD Negeri Pesanggrahan 02 yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Alat pengumpulan data menggunakan lembar evaluasi keterampilan berpikir kreatif, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi rasa ingin tahu dan lembar angket sikap rasa ingin tahu siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterampilan berpikir kreatif pada siswa dari lembar tes keterampilan berpikir kreatif pada siklus I yaitu 69,32% dengan kriteria baik. Hasil lembar evaluasi sikap rasa ingin tahu siswa dari nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 59,66% dengan kriteria cukup baik. Kesimpulan bahwa melalui model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM ) menunjukan adanya peningkatan keterampilan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu siswa pada tema 8 Daerah Tempat Tinggalku di kelas IV SD Negeri Pesanggrahan 02.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.