Diskursus Mediasi dan Upaya Penyelesaiannya. Mediasi memberikan nilai nilai budaya dalam masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran yang lebih medahulukan musyawarah mufakat. Terkait hukum Islam, upaya mendamaikan orang-orang yang bersengketa merupakan perintah Allah Swt. dan Rasulullah Saw. kepada umat manusia. Hal ini bertujuan agar manusia selalu menghadapi permasalahan dengan kepala dingin dan bukan dengan kekerasan sehingga terciptanya ketentraman dalam kehidupan manusia, khususnya permasalahan dalam masyarakat maupun keluarga. Bahkan prinsip dan nilai damai yang diderivasi dari tradisi ajaran Islam, akan mampu menyelesaikan konflik, baik dalam lapangan sosial maupun politik.
Stres, gelisah, gugup merupakan dampak seseorang tidak jujur. Semakin sering melakukan kebohongan, maka stress, gelisah, dan gugup akan terus didapat. Keadaan kesehatan dan psikologi akan berakibat buruk jika prilaku tidak jujur terus berada dalam diri sesorang. Apalagi prilaku jujur ini tidak ditekankan pada anak usia dini sejak kecil, maka akan memberikan pengaruh buruk untuk perkembangannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui stimulasi yang dilakukan oleh guru untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran di PAUD Barisanmu Kids Jatisari Bekasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini ada dua guru. Metode penelitian dalam penelitian ini mengunakan metode kualitatif field research. Teknik pengumpulan data mengunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisa data mengunakan analisa data miles dan huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa program pembelajaran guru dalam menanamkan nilai-nilai melalui kejujuran 1) memberikan program latihan; 2) bekerja sama dengan orang tua di rumah; 3) memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kejujuran; 4) mengunakan metode penanaman nilai dan keteladanan; 5) melakukan perencanaan pembelajaran; 6) memberikan reward (hadiah) dan punishment (hukuman).
<p>Hasil belajar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada setiap peserta didik setelah mereka melakukan kegiatan belajar mengajar. Pada prinsipnya hasil belajar terbagi menjadi tiga yaitu ranah kognitif (cara perfikir), ranah afektif (cara bersikap), dan ranah psikomotorik (sikap keterampilan). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka dan wawancara. Adapaun hasil dari penelitian ini adalah: (1) Hasil belajar para peserta didik SMK Al-Gina pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dikategorikan cukup dengan perolehan skor nilai 60-88. Sedangkan di SMK Binusta dikategorikan baik dengan perolehan skor nilai 65-95. (2) Capaian kepuasan hasil belajar peserta didik di SMK Binusta lebih tinggi dari pada capaian kepuasan hasil belajar peserta didik di SMK Al-Gina. (3) Adanya studi komparasi hasil belajar peserta didik pada ranah akeftik berupa perolehan hasil belajar yang belum bisa dilakukan di SMK Al-Gina. (4) Tidak terdapat studi komparasi pada hasil belajar peserta didik berupa ranah psikomotor.<br />Kata Kunci : Hasil, Belajar, PAI</p>
AbstrakTujuan penulisan ini menganalisis keadilan setiap perkara yang masuk di pengadian agama karena masih banyaknya masyarakat kurangnya keadilan terhadap putusan pengadilan agama yang dirasakan, sudah seharusnya menjadi perhatian serius bagi seorang hakim di pengadilan agama memutus perkara peradata Islam secara adil dan bijak. Dengan adanya putusan yang adil dalam setiap perkara maka masyarakat berkeyakinan dan beranggapan bahwa yang dilakukan pengadilan agama sebatas memberikan pelayanan, penegakkan hukum, kepastian hukum serta menciptakan rasa keadilan bagi warga Negara Indonesia, khususnya umat Islam. Dan juga bertujuan agar Peradilan Agama memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana tertera dalam peraturan perundang undangan. Nilai-nilai keadilan tentu harus diutamakan oleh pengdilan agama agar tidak terjadi multi tafsir dikalangan masyarakat karena masyarakat mengharapkan setiap perkara yang diputuskan melalui hakim di lembaga peradilan menjadi oasis yang sangat diharapkan menuju peradilan yang professional dan berkeadilanAbstractThe purpose of this paper is to analyze the fairness of each case that enters religious prosecution because there are still many people lacking justice in the perceived religious court ruling, it should be a serious concern for a judge in a religious court to decide a case of Islamic justice in a fair and wise manner. With a fair decision in every case, the community believes and believes that what is done by the religious court is limited to providing services, law enforcement, legal certainty and creating a sense of justice for the citizens of Indonesia, especially Muslims. And also aims that the Religious Courts have the ability to carry out their duties and functions as stated in the legislation. The values of justice certainly must be prioritized by religious justice so that there will not be multiple interpretations among the community because the public expects that every case decided through a judge in a judicial institution becomes an oasis that is highly expected to lead to a professional and fair trial.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.