Abstract-Marital satisfaction is one of the important topics in marital researchAbstrak-Kepuasan pernikahan merupakan salah satu faktor penting dalam penelitian tentang pernikahan, karena kepuasan pernikahan banyak mempengaruhi kestabilan pernikahan. Salah satu faktor mempengaruhi kepuasan pernikahan adalah dyadic coping. Penelitian ini menguji pengaruh positive dan negative dyadic coping pada kepuasan pernikahan. Data didapatkan dari 115 pasangan. Analisa data dipandu oleh Actor-Partner Interdependence Model (APIM), sedangkan perhitungan data menggunakan multi level regression. Hasil perhitungan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari positive dyadic coping dan negative dyadic coping terhadap marital satisfaction pada actor effect, namun tidak signifikan pada partner effect.
Kepuasan pernikahan merupakan salah satu faktor penting dalam penelitian tentang pernikahan, karena kepuasan pernikahan banyak mempengaruhi kestabilan pernikahan. Salah satu faktor mempengaruhi kepuasan pernikahan adalah dyadic coping. Penelitian ini menguji pengaruh positive dan negative dyadic coping pada kepuasan pernikahan. Data didapatkan dari 115 pasangan. Analisa data dipandu oleh Actor-Partner Interdependence Model (APIM), sedangkan perhitungan data menggunakan multi level regression. Hasil perhitungan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari positive dyadic coping dan negative dyadic coping terhadap marital satisfaction pada actor effect, namun tidak signifikan pada partner effect.
This study aims for understanding compassion among Christian adolescents in Jakarta since it interested in the levels to which participants can be compassionate to others. By then, compassion in this study is defined as a sensitivity to suffering in others (engagement) with a commitment to try to alleviate and prevent it (action). The sample consists of 102 Christian adolescents in Jakarta, aged between 16 and 24 years (Mage = 20). Participants were asked to fill out an Indonesian adaptation questionnaire of The Compassion Engagement and Action Scales. The results confirm that compassion levels of Christian adolescents in Jakarta are considerably medium, with a mean value of 70.81. Additional analyses using demographic data and single questions indicated that compassion levels are related to the adolescents’ perception of parental and community compassion, life satisfaction, and birth order.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran compassion (for others) remaja Kristen di Jakarta, yaitu untuk melihat sejauh mana partisipan dapat berperilaku compassionate kepada orang lain. Karena itu, compassion didefinisikan sebagai perasaan tersentuh yang timbul dari kesadaran yang mendalam terhadap penderitaan orang lain (engagement) serta keinginan untuk meringankan penderitaan tersebut (action). Sample dalam penelitian ini terdiri dari 102 orang remaja Kristen di Jakarta berusia antara 16 sampai 24 tahun (Mage = 20). Untuk mengukur tingkat compassion, partisipan diminta untuk mengisi kuesioner adaptasi bahasa Indonesia dari The Compassion Engagement and Action Scales. Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat compassion remaja Kristen di Jakarta tergolong menengah, yaitu dengan nilai mean sebesar 70.81. Uji tambahan juga menemukan bahwa compassion remaja terkait dengan penilaian atas besaran compassion orangtua, compassion lingkungan, dan kepuasan hidup, serta bahwa terdapat perbedaan tingkat compassion, khususnya dimensi engagement pada anak sulung dengan anak tunggal maupun anak tengah.
Dalam konteks ekonomi, keadilan harus ditegakkan bagi pengguna air. Hal ini dapat diterjemahkan menjadi setiap orang berhak untuk mengembangkan sumber daya air. Jika sumber daya air berada di wilayah tersebut, maka yang berhak menggunakan dan mengelola sumber daya air tersebut adalah masyarakat setempat, pemerintah daerah, dan pengusaha di wilayah tersebut. Oleh karena itu, masyarakat berhak mengambil air untuk kebutuhannya sendiri, pemerintah daerah berhak memperoleh hasil dari pengelolaan sumber daya air, dan pengusaha berhak mengelola sumber daya air sebagai pengusaha. Dalam hal ini selalu berkaitan dengan masalah keadilan. Pasal 2 UU Sumber Daya Air menekankan prinsip keadilan bagi setiap pengguna air di negara kita, yang mengatur bahwa salah satu prinsip pengelolaan sumber daya air adalah prinsip keadilan. Keadilan yang dimaksud dalam undang-undang berarti bahwa pengelolaan sumber daya air dilakukan atas dasar kesetaraan di semua lapisan sosial masyarakat. Untuk memastikan bahwa semua warga negara memainkan peran dan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai hasil yang sebenarnya. Di era otonomi daerah, pengaturan dan pengelolaan sumber daya alam, khususnya sumber daya air, hal ini dianggap semakin rumit, jika tidak dipahami secara utuh atau menyeluruh dapat menimbulkan konflik antar daerah otonom. Secara ekonomi, tanpa kerjasama dan interaksi dengan daerah lain, tidak ada daerah yang bisa mandiri. Keterkaitan ekonomi dan ekologi antar wilayah menunjukkan adanya perbedaan karakteristik dan potensi sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing wilayah.
This research was carried out at the Office of Women's Empowerment and Child Protection in Serang City and the Serang City Social Service. Child-Friendly City is a district/city development system that integrates government, community and business commitments and resources that are planned in a comprehensive and sustainable manner in policies, programs and activities to fulfill children's rights. The objectives of this study are: 1) To find out how the implementation of the child-friendly city program in Serang City in the special protection cluster. 2) To find out the inhibiting factors for the implementation of the child-friendly city program in Serang City in the special protection cluster. This study uses the Regulation of the State Minister for Women's Empowerment and Child Protection No. 12 of 2011 concerning Child-Friendly Regency/City Indicators. This study looks at the special protection cluster with indicators a) Percentage of children who need special protection who receive services b) Percentage of cases of children dealing with the law that are resolved with a restorative approach c) There is a disaster management mechanism that pays attention to the interests of children d) Percentage of children who are treated free from the worst forms of child labor. The type of research used in this study is qualitative with a descriptive approach. Based on interviews, documentation, and observations in the field, it can be concluded that the Implementation of the Eligible City Program in Serang City in the Special Protection Cluster has not run optimally or has been carried out properly. This can be seen from the case of children who need special protection which is still increasing every year. In addition, there are still obstacles such as lack of human resources, conditions in the field, and lack of adequate facilities.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.