This research was carried out starting from the phenomenon of the performance which was not maximized by the employees of State Treasury Service Office in Jakarta. Based on the literature there was a suspicion that the performance which was not maximized due to a weak work culture, work stress and the decreasing of job satisfaction. The purpose of this research was to quantify and explain the relationship between variables of work culture, work stress, job satisfaction and employees performance in the State Treasury Service Office Jakarta. The research method was using quantitative methods. Research locations were located in six State Treasury Service Offices in Jakarta with samples of 152 employees. Data analysis technique was using Partial Least Square (PLS) with the help of Smart program. The results showed that the work culture has no effect on job satisfaction. Work stress has no effect on job satisfaction. Work culture affected to the employee performance. Work stress had no effect on employee performance. Job satisfaction had no effect on performance. The implication of this research was to establish a strong working culture to decrease work stress and increase job satisfaction which ultimately improved employee performance.
Sebuah desa Dangdang kecamatan Cisauk kabupaten Tangerang merupakan salah satu potret desa yang sedang berjuang dalam menata perekonomian desa. Salah satu upaya yang telah digalakan adalah pembentukan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang merupakan kelompok kegiatan usaha kreatif yang dimotori kaum wanita di dalam melakukan kreatifitas dibidang industri makanan kecil. Dengan pemanfaatan biji jagung yang sangat melimpah di desa ini, maka jagung dijadikan bahan baku sebagai makanan kecil berupa kripik jagung. Jadi makanan khas dari kreatifitas masyarakat desa Dangdang ini sebagai alternatif makanan kecil yang sudah ada, yaitu kripik melinjo. Kegiatan usaha ini dipelopori oleh Anggota kelompok UPPKS sudah dilaksanakan sejak tahun 2000, dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang, yang terdiri dari peserta KB, Pasangan Usai Subur yang belum menjadi perserta KB, dan remaja yang mau bergabung menjadi anggota kelompok. Dengan kata lain, kelompok UPPKS ini merupakan wadah dari keluarga-keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera 1, yang juga ada keluarga sejahtera II, III dan III plus. Pada akhirnya hasil produk kripik jagung dari desa Dangdang ini perlu diapresiasi terutama oleh pemerintah baik pusat maupun daerah dan bersama-sama memajukan usaha ekonomi produktif ini, sehingga dapat berkembang dan memajukan ekonomi keluarga kelompok UPPKS khususnya, dan masyarakat desa Dandang Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang pada umumnya.Kata Kunci :Peran Perguruan Tinggi, Pemasaran, Produksi ABSTRACT A Dangdang village, Cisauk sub-district, Tangerang regency is one of the portraits of a village struggling in managing the village economy. One effort that has been promoted is the formation of the Prosperous Family Income Improvement Business Group (UPPKS) which is a creative business activity group driven by women in doing creativity in the small food industry. With the use of corn seeds that are very abundant in this village, the corn is used as raw material as a snack in the form of corn chips. So typical food from the creativity of the Dangdang village community as an alternative to the existing snacks, namely melinjo chips.This business activity was spearheaded by UPPKS group members since 2000, with 20 members, consisting of family planning participants, couples after fertility who have not yet become family planning participants, and teenagers who want to join as group members. In other words, this UPPKS group is a forum for pre-prosperous families, prosperous families 1, which also have prosperous families II, III and III plus.In the end, the results of corn chips from the Dangdang village need to be appreciated, especially by the government, both central and regional, and jointly promote this productive economic endeavor, so that it can develop and advance the family economy of the UPPKS group in particular, and the community of Dandang village, Cisauk District, Tangerang Regency in general.Keywords: Role of Higher Education, Marketing, Production
Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Desa Dandang Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, yang diberi nama Kelompok UPPKS “Rambutan”, merupakan kelompok kegiatan usaha kecil kreatif perlu didukung semua pihak agar terus berkembang menjadi kelompok usaha kecil yang tangguh dan membawa dampak pada dilingkungannya serta anggota kelompok usaha tersebut. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memnuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Keluarga Pra Sejahtera adalah kelaurga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan. Sedangkan, keluarga sejahtera 1, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, namun belum dapat memenuhi kebutuhan social psikologisnay (socio psychological needs) seperti, kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga berencana.Kata Kunci :PemasaranABSTRACTProsperous Family Revenue Improvement Business Group (UPPKS) in Dandang Village, Cisauk District, Tangerang Regency, which is named the UPPKS Group "Rambutan", is a group of creative small business activities that needs to be supported by all parties so that it continues to develop into a resilient small business group and has an impact on its environment. and members of the business group. Prosperous Family is a family formed based on a legal marriage, able to meet the needs of a decent spiritual and material life, devoted to God Almighty, have a harmonious, harmonious and balanced relationship between members and between families with the community and the environment. Pre-prosperous families are families that have not been able to meet basic needs (basic needs) to a minimum, such as the need for food, clothing, shelter, health and education. Meanwhile, prosperous family 1, namely families that have been able to meet basic needs to a minimum, but have not been able to meet the needs of social psychological needs (socio psychological needs) such as worship needs, eating animal protein, clothing, space for family interaction, in a healthy state , have an income, can read and write latin and family planning.Keywords: Marketing
Tujuan penelitian ini Salah satu barometer maju-mundurnya suatu perusahaan dapat diukur dari tingkat kinerja keuangan. Tingkat kinerja keuangan yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan tersebut efisiensi dalam penggunaan modal kerja sehingga akan diperoleh produktifitas. Pada akhirnya kinerja keuangan akan memberikan kebahagiaan bagi para pemegang saham terutama berkaitan dengan deviden yang akan diterimanya. Permasalahan yang muncul bagi manajemen adalah bagaimana kinerja keuangan yang dimanisfestasikan dengan laba yang diperoleh itu dikelola dengan baik. Pengelolaan laba tersebut terletak pada kebijakan deviden. Kebijakan deviden mengatur bagaimana laba yang diperoleh akan dialokasikan kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden dan laba ditahan. Bagi BUMN permasalahan ini belum cukup karena ada kewajiban menyisihkan laba sebesar 1-5% bagi kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Hal ini kebijakan deviden alokasinya tidak hanya untuk pembayaran deviden dan laba ditahan saja melainkan ada tambahan untuk PKBL. Pada akhirnya penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Program kemitraan dan kebijakan deviden terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN. Data sekunder diambil dari laporan keuangan tahunan dari 3 sampel bank BUMN yang ada di Indonesia.. Analisis data menggunakan teknik analisa regresi parsial dan simultan. Hasil penelitian menemukan bahwa: Pertama, terdapat pengaruh antara Program Kemitraan dengan Kinerja Keuangan tidak kuat karena tingkat signifikan hanya sebesar 24,5%. Kedua, tidak terdapat pengaruh antara Kebijakan deviden dengan Kinerja keuangan karena tingkat signifikannya sebesar 1,4%. Ketiga, terdapat pengaruh antara Program Kemitraan dan Kebijakan deviden dengan Kinerja keuangan pada bank BUMN.
Tujuan penelitian ini Salah satu barometer maju-mundurnya suatu perusahaan dapat diukur dari tingkat kinerja keuangan. Tingkat kinerja keuangan yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan tersebut efisiensi dalam penggunaan modal kerja sehingga akan diperoleh produktifitas. Pada akhirnya kinerja keuangan akan memberikan kebahagiaan bagi para pemegang saham terutama berkaitan dengan deviden yang akan diterimanya. Permasalahan yang muncul bagi manajemen adalah bagaimana kinerja keuangan yang dimanisfestasikan dengan laba yang diperoleh itu dikelola dengan baik. Pengelolaan laba tersebut terletak pada kebijakan deviden. Kebijakan deviden mengatur bagaimana laba yang diperoleh akan dialokasikan kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden dan laba ditahan. Bagi BUMN permasalahan ini belum cukup karena ada kewajiban menyisihkan laba sebesar 1-5% bagi kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Hal ini kebijakan deviden alokasinya tidak hanya untuk pembayaran deviden dan laba ditahan saja melainkan ada tambahan untuk PKBL. Pada akhirnya penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Program kemitraan dan kebijakan deviden terhadap kinerja keuangan pada bank BUMN. Data sekunder diambil dari laporan keuangan tahunan dari 3 sampel bank BUMN yang ada di Indonesia.. Analisis data menggunakan teknik analisa regresi parsial dan simultan. Hasil penelitian menemukan bahwa: Pertama, terdapat pengaruh antara Program Kemitraan dengan Kinerja Keuangan tidak kuat karena tingkat signifikan hanya sebesar 24,5%. Kedua, tidak terdapat pengaruh antara Kebijakan deviden dengan Kinerja keuangan karena tingkat signifikannya sebesar 1,4%. Ketiga, terdapat pengaruh antara Program Kemitraan dan Kebijakan deviden dengan Kinerja keuangan pada bank BUMN.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.