Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku Warga belajar di PKBM Bimasda Kota Tangerang Selatan khususnya dalam pengembangan potensi SDM yang harus dibentuk sejak dini dikarenakan belum mengetahui potensi diri yang harus dikembangkan seperti apa dalam mendapatkan pelanggan serta belum dapat menentukan segmen pasar dan menyiapkan strategi yang tepat untuk bisa bersaing dengan kompetitor. Selain pengetahuan pengembangan diri yang sangat terbatas, cara manajemen untuk meningkatkan potensi yang ada saat ini masih kurang dalam hal tersebut. Kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet dan perkembangan teknologi yang dialami pelaku warga belajarPKBM Bimasda Kota Tangerang Selatan, menjadi tantangan dan masalah yang harus dicarikan solusinya. Bukan hanya itu, Permasalahan lain adalah minimnya pengetahuan warga belajar PKBM Bimasda tentang manajemen bisnis yang baik. Banyak warga belajar PKBM Bimasda hanya fokus memproduksi barang, tanpa memikirkan bagaimana strategi ekspansi bisnisnya lebih besar lagi. Akibatnya, warga belajar PKBM Bimasda kesulitan dalam meningkatkan level bisnisnya. Usaha yang mereka jalankan tidak berkembang dan omzet yang didapat tidak mengalami kenaikan.Target luaran yang akan dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini warga belajar PKBM Bimasda khususnya untuk membuka potensi diri dengan memiliki jiwa wirausaha (entrepreneur) yang mampu mengelolamanajemen usaha dan strategipemasaran yang baik.Artikelpengabdian yang dipublikasikan diJurnal terakredatis. Artikel termuat di media massa / Surat kabar nasional.Kata Kunci : Manajemen, Pengembangan DiriProblems faced by the actors. Citizens learn at PKBM Bimasda Kota Tangerang Selatan, especially in the development of human resource potential that must be formed early on because they do not know what kind of potential to develop in getting customers and have not been able to determine the market segment and prepare the right strategy to be competitive with competitors. Apart from very limited self-development knowledge, management methods to increase the existing potential are still lacking in this regard. Lack of knowledge up to adaptation to the internet and technological developments experienced by learning citizensThe output target to be achieved in this community service activity is that the community members learn PKBM Bimasda especially to unlock their potential by having an entrepreneurial spirit (entrepreneur) who is able to manage good business management and marketing strategies. Service articles published in the most accredited journals. Articles published in the mass media / national newspapers.Keywords: Management, Personal Development
Sebuah desa Dangdang kecamatan Cisauk kabupaten Tangerang merupakan salah satu potret desa yang sedang berjuang dalam menata perekonomian desa. Salah satu upaya yang telah digalakan adalah pembentukan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang merupakan kelompok kegiatan usaha kreatif yang dimotori kaum wanita di dalam melakukan kreatifitas dibidang industri makanan kecil. Dengan pemanfaatan biji jagung yang sangat melimpah di desa ini, maka jagung dijadikan bahan baku sebagai makanan kecil berupa kripik jagung. Jadi makanan khas dari kreatifitas masyarakat desa Dangdang ini sebagai alternatif makanan kecil yang sudah ada, yaitu kripik melinjo. Kegiatan usaha ini dipelopori oleh Anggota kelompok UPPKS sudah dilaksanakan sejak tahun 2000, dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang, yang terdiri dari peserta KB, Pasangan Usai Subur yang belum menjadi perserta KB, dan remaja yang mau bergabung menjadi anggota kelompok. Dengan kata lain, kelompok UPPKS ini merupakan wadah dari keluarga-keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera 1, yang juga ada keluarga sejahtera II, III dan III plus. Pada akhirnya hasil produk kripik jagung dari desa Dangdang ini perlu diapresiasi terutama oleh pemerintah baik pusat maupun daerah dan bersama-sama memajukan usaha ekonomi produktif ini, sehingga dapat berkembang dan memajukan ekonomi keluarga kelompok UPPKS khususnya, dan masyarakat desa Dandang Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang pada umumnya.Kata Kunci :Peran Perguruan Tinggi, Pemasaran, Produksi ABSTRACT A Dangdang village, Cisauk sub-district, Tangerang regency is one of the portraits of a village struggling in managing the village economy. One effort that has been promoted is the formation of the Prosperous Family Income Improvement Business Group (UPPKS) which is a creative business activity group driven by women in doing creativity in the small food industry. With the use of corn seeds that are very abundant in this village, the corn is used as raw material as a snack in the form of corn chips. So typical food from the creativity of the Dangdang village community as an alternative to the existing snacks, namely melinjo chips.This business activity was spearheaded by UPPKS group members since 2000, with 20 members, consisting of family planning participants, couples after fertility who have not yet become family planning participants, and teenagers who want to join as group members. In other words, this UPPKS group is a forum for pre-prosperous families, prosperous families 1, which also have prosperous families II, III and III plus.In the end, the results of corn chips from the Dangdang village need to be appreciated, especially by the government, both central and regional, and jointly promote this productive economic endeavor, so that it can develop and advance the family economy of the UPPKS group in particular, and the community of Dandang village, Cisauk District, Tangerang Regency in general.Keywords: Role of Higher Education, Marketing, Production
Tujuan umum dari pengabdian masyarakat ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai bagaimana cara berinvestasi di pasar modal dengan menggunakan ilmu yang benar, supaya masyarakat dapat terhindar dari cara berinvestasi yang merugikan diakibatkan dari kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara menganilisa sebuah saham dengan benar. Metode yang diaplikasikan pada kegiatan pengabdian ini adalah dengan cara memberikan pembekalan materi atau konsep terlebih dahulu, kemudian di ikuti dengan contoh praktek analisa sebuah saham dengan memakai materi-materi konsep yang telah dipresentasikan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah banyaknya antusiasme dari para peserta mengenai berinvestasi di pasar saham yang diikuti dengan banyaknya pertanyaan dari peserta mengenai bagaimana cara menganalisa investasi dan juga buku-buku tentang analisa saham dan program-program aplikasi yang digunakan untuk menganalisa saham.
Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Desa Dandang Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, yang diberi nama Kelompok UPPKS “Rambutan”, merupakan kelompok kegiatan usaha kecil kreatif perlu didukung semua pihak agar terus berkembang menjadi kelompok usaha kecil yang tangguh dan membawa dampak pada dilingkungannya serta anggota kelompok usaha tersebut. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memnuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Keluarga Pra Sejahtera adalah kelaurga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan. Sedangkan, keluarga sejahtera 1, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, namun belum dapat memenuhi kebutuhan social psikologisnay (socio psychological needs) seperti, kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga berencana.Kata Kunci :PemasaranABSTRACTProsperous Family Revenue Improvement Business Group (UPPKS) in Dandang Village, Cisauk District, Tangerang Regency, which is named the UPPKS Group "Rambutan", is a group of creative small business activities that needs to be supported by all parties so that it continues to develop into a resilient small business group and has an impact on its environment. and members of the business group. Prosperous Family is a family formed based on a legal marriage, able to meet the needs of a decent spiritual and material life, devoted to God Almighty, have a harmonious, harmonious and balanced relationship between members and between families with the community and the environment. Pre-prosperous families are families that have not been able to meet basic needs (basic needs) to a minimum, such as the need for food, clothing, shelter, health and education. Meanwhile, prosperous family 1, namely families that have been able to meet basic needs to a minimum, but have not been able to meet the needs of social psychological needs (socio psychological needs) such as worship needs, eating animal protein, clothing, space for family interaction, in a healthy state , have an income, can read and write latin and family planning.Keywords: Marketing
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.