Masa pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia menyebabkan perubahan sistem belajar secara langsung (tatap muka) menjadi full online yang menyebabkan banyak paradigma atau pandangan baik itu bernilai positif maupun negatif. Realitanya, kebanyakan mahasiswa mengeluh dengan sifat pembelajaran online yang hanya berisi tugas dan terkadang tanpa penjelasan terkait materi yang diajarkan. Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada minat belajar dan motivasi belajar mereka. Disisi lain, pembelajaran online seperti google classroom dapat meminimalisir dampak tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online “google classroom” pada minat belajar mahasiswa? dan apakah ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online “google classroom” pada motivasi belajar mahasiswa?. Penelitian ini dilakukan dan menggunakan populasi serta sampel dari mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI dengan teknik pengumpulan data kuesioner melalui google form. Berdasarkan teknik analisis data yang dilakukan didapat hasil penelitan yang menunjukkan bahwa ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online “google classroom” pada minat belajar mahasiswa dan ada pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran online “google classroom” pada motivasi belajar mahasiswa.
Kejadian bencana terus meningkat di Indonesia. Sebagian besar dari kejadian bencana tersebut merupakan bencana lingkungan hidup seperti angin puting beliung, banjir dan tanah longsor. Banjir besar-besaran terjadi di beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah pada bulan November 2021. Berdasarkan data dari BPBD Kota Palangka Raya, tercatat 31.013 warga yang terdiri atas 8.876 keluarga menjadi korban banjir. Selain dampak fisik, dampak psikologis pasca bencana banjir perlu menjadi perhatian. Dampak psikologis yang terjadi yaitu berupa kecemasan, stres dan trauma pada para korban. Trauma pada korban bencana alam tidak dapat dibiarkan berlarut-larut agar korban bencana dapat terus melanjutkan kehidupannya secara normal, maka diperlukan terapi trauma/ pemulihan trauma (trauma healing). Khusus untuk anak-anak usia sekolah, maka sebaiknya dilakukan dengan pendekatan pedagogis. Pendekatan pedagogis yang digunakan mengacu pada pola perkembangan dan pendidikan yang telah ditempuh atau sedang dialami oleh korban pengungsian khususnya anak-anak, sehingga proses trauma healing dapat berjalan dan berpengaruh sebagaimana yang diharapkan. Selain pemulihan trauma pasca bencana juga perlu adanya pendidikan lingkungan yang memiliki peran strategis dalam mencegah dan mengurangi resiko bencana lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan harus dapat memfasilitasi berbagai proses belajar pada ranah kognitif dan kesadaran, sikap dan perilaku, dan tindakan kolektif untuk melembagakan perilaku ramah lingkungan dan sensitif bencana.. Kata Kunci: bencana banjir; trauma healing; pendidikan lingkungan
This service aims to provide assistance to members of the Rasau Hapakat tourism awareness group in Bukit Bamba Village, Kahayan Tengah District, Pulang Pisau Regency regarding ecotourism management, especially developing the potential of homestays to complement tourism facilities in the village. This service begins with social analysis which is then continued with the appreciative inquiry method. which includes the discover, dream, design, and destiny stages as well as the PRA (participatory rural appraisal) approach. The target of this service is a member of the Rasau Hapakat tourism awareness group (Pokdarwis) in Bukit Bamba Village who is actively involved in the management of a tourism village. Tourism awareness groups are given training, outreach, mentoring, and empowerment regarding ecotourism management. The results of this service show the very good motivation of the tourism conscious group in planning the management and development of the homestay, through the fulfillment of facilities according to the needs, maintenance and promotion in order to empower the economy of the community around tourist attractions.
This empowerment aims to provide assistance to members of the Rawi Basewut tourism awareness group in Bukit Rawi Village, Kahayan Tengah District, Pulang Pisau Regency regarding ecotourism management in particular developing the potential for home stay to complement the tourism facilities in the village. This empowerment starts with social analysis and then continues with appreciative inquiry methods, which includes the discover, dream, design, and destination stages and do the PRA (participatory rural appraisal) approach. The target of this empowerment activity is the members of the Rawi Basewut tourism awareness group (pokdarwis) in the village of Bukit Rawi who is actively involved in the management of the tourism village. Tourism awareness groups are given training, socialization, assistance and empowerment regarding ecotourism management. The results of this dedication show excellent motivation from the tourism-conscious group in planning management and developing home stays, through the fulfillment of facilities according to needs, maintenance and promotion in order to empower the economy of the community around tourist attractions.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.