The problems of low level care and consistency on entrepreneurship education cause distortion in building students' entrepreneurship spirit. Identification of soft skills and CBT dimension is needed as the basic analysis in improving the effectiveness of entrepreneurship education. The purpose of this research was to understand the types of soft skills, the applied CBT concept, the involved actors, and the learning process. The methods used in this research were observation, interview, and documentation. Meanwhile, the technique of data analysis employed was interactive model. The results of this research showed: (1) the intense involved actors, (2) the type of entrepreneurship that was developed, namely entrepreneurship and productive teachers have not yet synergized, (3) the planning, implementation, and evaluation of learning still employed semi-modern conventional pedagogy, and were less contextual. The findings of this research can be used as basic policy in developing entrepreneurship education for related institutions by integrating the soft skills dimension and the application of CBT concept optimally to create students' entrepreneurship spirit on the level of personal maturity.
Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan lanjutan, setelah Desa Kesongo menjadi sentra produksi makanan ringan, seperti keripik dan makanan kecil, yang mengalami penurunan produksi akibat kekuarangan pasokan bahan baku terutama bahan baku pisang. Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan pendapatan keluarga serta memperbaiki lingkungan hidup, peluang usaha sabun ramah lingkungan menjadi solusi untuk menambah pendapatan usaha. Pelatihan dilakukan untuk memberikan ketrampilan membuat sabun ramah lingkungan, packaging dan pemasarannya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga serta dapat membantu memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat dalam pembuatan sabun ramah lingkungan dan pemasarannya, sehingga menjadi perluasan usaha baru dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Adapun metoda yang digunakan dalam kegiatan adalah meliputi dua kegiatan yaitu persiapan dan pelaksanaan. Dalam kegiatan pelaksaanaan dilakukan dengan cara pemberian informasi secara tutorial, tanya jawab, curah pendapat, pelatihan atau demontrasi pembuatan sabun sampai cara pengepakannya. Hasil kegiatan pelatihan ini dapat mencapai target yaitu masyarakat mampu membuat dan mengelola usaha sabun ramah lingkungan dan sangat termotivasi untuk menggunakan dan memasarkannya karena sadar dapat membantu upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang penting, terutama menyangkut masalah SDM, sebab saat ini kompetensi SDM menjadi modal utama pencari kerja. Rendahnya kompetensi tenaga kerja medorong LKP Bilqis dan LKP Bintang Novi untuk ikut berperan dalam meningkatkan SDM pencari kerja khususnya di bidang garmen. Permasalahan yang dihadapi LKP Bilqis terdiri dari pemenuhan sarana prasarana dan proses pembelajaran dalam hal ini SDM instruktur serta managemen organisasi LKP. Permsaahan LKP Bintang Novi adalah dalam hal pemenuhan sarana prasarana dan proses pembelajaran dalam hal ini adalah tidak tersedianya kurikulum yang digunakan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran serta rendahnya SDM instruktur dan managmen organisasi LKP. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut maka SDM instruktur dan pengelola perlu ditingkatkan, maka target dari kegiatan ini adalah meningkatnya soft skill dan hard skill mereka, sedangkan luarannya adalah kurikulum yang disempurnakan, modul pelatihan dan sertifikat sebagai standar kualifikasi instrutur dan pengelola. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan terhadap instruktur dan pengelola LKP. Kegiatan tersebut meliputi sarasehan tentang perbaikan kurikulum, pelatihan untuk meningkatkan kualitas instruktur, pelatihan tentang pengembangan penyelenggaraan lembaga kursus dan pelatihan (LKP), pendampingan dalam menentukan strategi perluasan kemitraan. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan lancar dan penuh keterbukaan, sehingga permasalahan yang dihadapi mitra dapat terpecahkan bersama dengan tim. Hasil dari kegiatan yang dilakukan tim, terlihat pada kemampuan instruktur dan pengelola mengalami peningkatan hal ini terlihat dari cara instruktur dalam mendampingi peserta kursusu, penambahan sarana dan prasarana, tersusunnya kurikulum pad level 3 dan pengelolan LKP yang semakin baik. Hal ini dibuktikan ditunjukkan kedua LKP ini untuk menyelenggarakan Program Kecakapan Kerja (PKK) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Demak.
Procrastination is related to academic achievement, student health, and emotional well-being in which academic procrastination represents an irrational delay. This behavior is often considered dangerous and even described as an endemic phenomenon. This study aimed to examine theories and case studies on the relationship between academic procrastination and self-control in entrepreneurship education. The subjects were students of SMA Negeri 3 Semarang majoring in Natural Sciences who acquired entrepreneurship education. The data were gathered through a simple random sampling technique using a questionnaire. The results showed that self-control had a negative relationship with academic procrastination. The level of academic procrastination of class XI Science SMA N 3 Semarang on entrepreneurship education was in the medium category of 54.3%. The self-control of class XI Science SMA N 3 Semarang in the entrepreneurship education was at a high level as indicated by the average percentage of all indicators of 64%. Entrepreneurship education that prioritizes optimal self-control and reduces academic procrastination is expected to create better quality human resources.
Daya saing ekonomi menjadi indikasi cerminan minimnya jumlah entrepreneur berkompetensi, ditambah lagi jumlah entrepreneur di bidang agribisnis yang sedikit, sehingga dibutuhkan entrepreneur farmer dengan jumlah yang mencukupi dan berkompetensi di bidangnya.Individu yang berintensi dalam bidang wirausaha memiliki kesiapan dan kemajuan lebih baik dalam usaha yang dijalankan dibandingkan individu tanpa intensi berwirausaha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan mahasiswa pertanian Universitas Diponegoro untuk berwirausaha sesuai dengan bidang pendidikannya. Penelitian dilakukan terhadap 100 mahasiswa jurusan pertanian Universitas Diponegoro Semarang dengan teknik Insidental Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi wirausaha pada mahasiswa pertanian dominan tinggi pada 4 indikator yang sudah ditentukan. Hal ini berarti bahwa mahasiswa pertanian memiliki modal awal untuk membangun usaha sektor pertanian dengan intensi wirausahanya yang tinggi, hal tersebut dibutuhkan sikap yang menunjang peningkatan intensi wirausaha agar individu memiliki keyakinan dan pemahaman mengenai diri dan lingkungannya, sehingga mudah dalam mengaplikasikannya serta mampu mempertahankan daya saing usahanya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.