Abstract

No abstract

The demand for daily consumption of tomato fruit is increasing immensely. Nevertheless, the fruit is exposed to mechanical damage, shrinking, and softening as the maturity stages, handling, and storage are inappropriate, thereby affecting the texture. The study aimed to assess the texture profile, pectinase activity, and physicochemical parameters in tomato fruit at different maturity stages and storage temperatures. The fruits were harvested at 1-4 weeks after pollination and stored at a temperature of 16 ºC and 25ºC. There was an increase in the redness color (a*), TSS content, weight loss, respiration rate, and ethylene production, while the hardness, lightness color (L*), pH, and TA decreased with an increase in maturity stages at different storage temperatures. The higher Polygalacturonase (PG) and Pectin methylesterase (PME) enzyme activities were observed at 25 ºC compared to storage temperature of 16 ºC. It was confirmed that pectinase activity extremely affected the texture profile. For commercial purposes, it is suggested that tomatoes are harvested at 2nd and 3rd week after pollination for long distance transportation and at 4th week for fresh consumption and stored at a temperature of 16 °C.

Pendahuluan: Taman kanak-kanak adalah ujung tombak pendidikan paling dasar bagi anak-anak, dengan pengenalan kesehatan sedini mungkin dengan program UKS. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk memberikan penjelasan UKS Sejak Dini Anak Usia Dini Tk Dharma Wanita Persatuan 09, Pagak, Kabupaten Malang. Metode: Metode implementasi yang dilakukan dalam program pengabdian ini adalah: 1) peningkatan dan pemahaman UKS untuk guru dan siswa. 2) pelatihan untuk menjadi perawat kecil, pendampingan untuk meningkatkan efektivitas manajemen UKS untuk meningkatkan kesehatan siswa. 3) pengenalan PHBS untuk siswa. Kegiatan itu diadakan tiga pertemuan. Hasil: Hasil kegiatan ini menambah pengetahuan dan antusiasme guru dan siswa dalam melakukan kegiatan UKS. Kegiatan ini menghasilkan data dari siswa tentang kesehatan dan kebersihan telinga, kuku, dan identifikasi gizi siswa. Data diperoleh dari 20 siswa yang terdiri dari TK A 6 siswa, dan TK B 14, 65% siswa TK A dan B dengan status normal, 25% obesitas, dan 10% hampir kekurangan gizi. Kondisi kebersihan telinga dan kuku adalah 75% bersih, sedangkan sisanya tidak menyadari untuk membersihkan telinga dan kuku mereka. Kesimpulan: Kegiatan pendampingan dan pelatihan ini merupakan kegiatan preventif yang dapat memberikan bekal yang cukup bagi kader Percil saat dihadapkan dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

This study aims to identify the factors that influence the increase in the performance of lecturers in implementing the tri dharma of higher education. The sampling method uses purposive sampling technique and analysis techniques using multiple linear regression tests. The research was conducted at one of the private universities in Semarang with a total sample of 63 respondents. The results showed that the increase in lecturer performance was influenced by professional competence and commitment to the profession, while leadership motivation, training, educator certification, and organizational culture did not affect the improvement of lecturers' performance in implementing the tri dharma of higher education.