Sectio caesarea adalah proses persalinan yang tidak melewati jalan lahir melainkan proses buatan pegeluaran janin melalui tinndakan pembedahan abdomen. Proses pembedahan abdomen menimbulkan luka dan memberikan dampak bagi ibu, dampak yang paling dirasakan adalah nyeri akut. Apabila nyeri pada ibu post section caesarea tidak teratasi dapat menyebabkan berbagai masalah diantaranya terjadi limfopeni, leukositosis, takikardi, pernafasan menjadi dangkal, memperlambat involusi uteri, dan mempersulit pemberian ASI. Tujuan dari study kasus ini adalah memberikan asuhan keperawatan pasien dengan diagnosa medis post section caesarea dan masalah keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Merah RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Metode ini adalah study kasus dengan sampel 2 pasien post section caesarea yang dirawat selama 3 hari. Sehinga study kasus didapatkan diagnose prioritas nyeri akut. Implementasi yang dilakukan pada kedua klien adalah mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri, memberikan posisi nyaman pada pasien, memeberikan terapi tekhnik relaksasi dan distraksi: mobilisasi bertahap, memberikan terapi analgesic sesuai advis dokter. Teknik distraksi adalah Teknik pengalihan rasa nyeri pasien dengan cara mengalihkan perhatiannya, bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Tekhnik distraksi mobilisasi dini yaitu latihan gerak sendi, gaya berjalan, toleransi aktivitas sesuai dengan kemampuan dan kesejajaran tubuh. Evaluasi pada pasien 1 dan 2 dengan masalah keperawatan nyeri akut yaitu didapatkan pasien mengatakan nyeri berkurang. Hasil menunjukkan keefektifan implementasi mobilisasi dini terhdap rasa nyeri pasien.
Lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat penting bagi anak. Pada usia ini anak dapat bertumbuh dan berkembang sesuai usia jika mendapatkan stimulasi yang optimal. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada anak yaitu suatu kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar anak usia 0 – 6 tahun agar bertumbuh dan berkembang secara optimal. Guru Paud adalah salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Melalui kegiatan pelatihan tentang SDIDTK penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak Paud dapat dideteksi sejak dini. Sasaran dari pelatihan ini adalah Guru Paud di PAUD di desa Wonokoyo Menganti Gresik yang berjumlah 26 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan dengan metode ceramah menggunakan media power point dan leaflet dan Pratik langsung dengan menilai pertumbuhan dan perkembangan pada anak PAUD. Kegiatan ini berjalan dengan optimal ditandainya peningkatan pemahaman Guru Paud. Berdasarkan hasil diketahui sebagian besar pengetahuan Guru Paud tentang Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang kurang sebanyak 13 orang (50 %) sedangkan setelah edukasi sebagian besar pengetahuan menjadi sangat baik sebanyak 21 orang (80 %) dan baik sebanyak 6 orang (21%). Kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang dapat terus dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada telah sesuai dengan umur dengan umur anak.
HIV merupakan suatu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang yang disebabkan oleh suatu virus dan dapat menyebabkan AIDS. Penyakit ini muncul tidak mengenal usia karena dapat menyerang siapa saja ketika kekebalan tubuh seseorang melemah khususnya pada remaja. Pendidikan kesehatan akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan sikap pemahaman tentang seksual secara sehat dan mencegah terjadinya perilaku menyimpang seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja dalam perilaku pencegahan HIV/AIDS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 36 dengan jumlah sampel yang digunakan sebagai responden penelitian adalah sebanyak 36 responden kelas 11 SMA di Sidoarjo. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisoner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sikap remaja tentang pencegahan HIV/AIDS sebanyak 25 remaja (70%) memiliki sikap yang tidak baik dalam pencegahan perilaku HIV/AIDS. Hal ini dapat disimpulkan bahwa remaja perlu mendapatkan edukasi tentang upaya pencegahan perilalu HIV/AIDS, Pihak sekolah diharapkan dapat meningkatkan sikap remaja dalam berperilaku baik dalam mencegah HIV/AIDS melalui edukasi dalam mencegah HIV/AIDS dengan cara mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu & memberikan edukasi tambahan kepada siswa-siswi mengenai penularan & stigma HIV/AIDS.
Diaper dermatitis sering terjadi pada anak anak yang berisiko menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan ketidaknyamanan. Pendekatan keperawatan untuk memberikan kenyamanan pada pasien didasarkan pada teori Comfort Kolcaba. Teori ini membahas tentang kenyamanan dalam empat konteks kenyamanan yaitu: fisik, psikospiritual, sosial budaya, dan lingkungan, Perianal care dengan menggunakan air merupakan salah satu Evidence Based Nursing Practice yang dapat diterapkan untuk mencegah dan mengatasi diaper dermatitis sehingga kenyamanan pasien dapat teratasi. Hasil dari penerapan teori ini dilakukan pada anak dengan kerusakan integritas kulit. Teori Kenyamanan Kolcaba dapat meningkatkan kesehatan pasien, kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan keperawatan bertambah.
Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyerang seluruh lapisan masyarakat termasuk anak-anak. Upaya pengendalian pandemi COVID-19 yang dapat dilakukan adalah 3M (Mencuci tangan, Memakai, melepas, dan membuang masker, dan Menjaga jarak). Anak-anak usia dini baik pra sekolah maupun usia sekolah dasar merupakan sasaran utama yang mendapat perhatikan khusus dalam penerapan hidup sehat. Hal ini dikarenakan anak-anak sangat aktif beraktifitas bersama teman-teman dan sering mengabaikan kebersihan tangan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak usia 6 -10 tahun tentang 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak), yang dapat mengurangi kejadian infeksi virus Covid-19 pada anak-anak. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan kesehatan melalui webinar tentang pelaksanaan 3M. Sebanyak 20 anak usia 6 – 10 tahun terlibat dalam kegiatan ini. Hasil kegiatan pengabdian ini didapatkan bahwa pengetahuan anak-anak usia 6 – 10 tahun meningkat yaitu : (1) pengetahuan tentang mencuci tangan dari 12 responden kategori baik menjadi sangat baik yaitu 15 responden, (2) pengetahuan cara memakai, melepas dan membuang masker sebagian besar katogeri kurang yaitu 13 responden menjadi sangat baik yaitu 17 responden, (3) pengetahuan menjaga jarak kategori kurang dan baik masing masing 10 responden menjadi sangat baik yaitu 20 responden. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah perlu dilakukan penyuluhan kesehatan secara berkala sehingga penyebaran virus Covid-19 pada anak-anak dapat berkurang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.