ABSTRAK.Umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) telah diketahui memiliki senyawa fenol yang berpotensi sebagai antioksidan. Ekstraksi senyawa fenol dari umbi gadung pada penelitian terdahulu dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol, namun belum pernah dilakukan dengan menggunakan pelarut polar lain seperti etanol dan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut maserasi terhadap kadar fenol total dan aktivitas antioksidan umbi gadung. Ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi menggunakan 3 jenis pelarut polar yaitu metanol 90%, etanol 96% dan air. Analisis kadar fenol total ekstrak dilakukan dengan spektrofotometer UV-VIS berdasarkan reaksi reduksi pereaksi Folin-Ciocalteu dan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki kadar fenol total tertinggi sebanyak 2,782 ± 0,389 g GAE/100 g dengan nilai IC50 terendah yaitu 13,399 ppm. Kadar fenol total ekstrak etanol dan ekstrak air masing-masing adalah 1,963 ± 0,134 g GAE/100 g dan 2,018 ± 0,015 g GAE/100 g, sedangkan untuk nilai IC50 untuk ekstral etanol dan ekstrak air masing-masing adalah 26,706 ppm dan 18,605 ppm. Semua ekstrak pada penelitian ini memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat dengan nilai IC50 kurang dari 50 ppm.
Toxicity prediction is very important for the development and design of new drugs because computational toxicity estimates are not only faster than the determination of toxic doses in animals, but can also help reduce the number of animal trials. The test uses pkCSM, Protox II, Toxtree, preADMET and T.E.S.T. From the results of research that has been carried out on 57 pigment derivated compounds of Monascus sp. mold, the results of the pkCSM application are 39 test compounds for the Protox-II application there is 1 compound, the Toxtree application produces 1 compound, for the PreADMET application 4 safe compounds are produced, and for the T.E.S.T application produces 1 compound because it fulfills one of the aspects of ICH (International Conference on Harmonization) S9: non-clinical evaluation for anticancer pharmaceutical 2010 and has the potential as a candidate for anticancer drugs. .
Dioscorea hispida Dennst atau di Indonesia dikenal dengan umbi gadung diketahui mengandung senyawa aktif fenol yang dapat memberikan aktivitas antioksidan. Ekstraksi senyawa fenol dari umbi gadung masih belum banyak diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekstraksi senyawa fenol menggunakan metode ultrasonic-assisted extraction (UAE) dengan pelarut yang bervariasi yaitu air, etanol, dan metanol serta menguji aktivitas antioksidannya. Penentuan kandungan fenol total (TPC) ekstrak secara kuantitatif telah dilakukan menggunakan metode spektrofotometri uv-vis dengan prinsip reaksi reduksi antara Folin–Ciocalteu dengan asam galat. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak menggunakan metode peredaman 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Dari penelitian ini diketahui bahwa senyawa fenol total paling tinggi terdapat pada ekstrak metanol umbi gadung yaitu sebesar 4,467 ± 0,752 gGAE/100 g dengan aktivitas antioksidan terkuat yang dilihat dari nilai IC50-nya yaitu sebesar 4,395 μg/mL.
EFEKTIVITAS DAUN PANDAN LAUT BERDURI (Pandanus tectorius) DARI PESISIR PANTAI CIKALONG SEBAGAI BIOSORBEN MINYAK JELANTAH.Minyak goreng yang telah digunakan beberapa kali untuk mengolah bahan pangan akan bersifat toksik apabila digunakan secara terus menerus dalam waktu jangka panjang, sehingga diperlukan zat yang dapat mengadsorpsi senyawa toksik tersebut. Kandungan selulosa yang tinggi pada daun pandan laut berduri (Pandanus tectorius) dapat dimanfaatkan sebagai biosorben untuk meningkatkan kualitas minyak jelantah. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan efektivitas daun pandan laut sebagai biosorben serta perubahan gugus fungsi dan struktur morfologi sebelum dan setelah dilakukan aktivasi. Serbuk daun pandan laut diaktivasi menggunakan NaOH 1,5 N selama 24 jam kemudian dibilas dengan aquadestsampai pH netral dan dikeringkan sampai menghasilkan serbuk yang halus. Hasil uji organoleptik biosorben dari daun pandan laut berduri yang telah diaktivasi menunjukkan perbaikan dalam segi warna dan bau minyak jelantah. Hasil pengujian kualitas minyak jelantah berdasarkan SNI menunjukkan bahwa minyak jelantah mengalami penurunan kadar air terbesar dengan efesiensi 97,70%, penurunan kadar asam lemak bebas terbesar dengan efesiensi 90,67% dan penurunan bilangan peroksida terbesar dengan efesiensi 82,95%. Hasil analisis FTIR biosorben setelah diaktivasi mengalami perubahan dibandingkan dengan sebelum diaktivasi yaitu dengan bergesernya bilangan gelombang -CH, -OH dan hilangnya serapan gugus C=C lignin yang menunjukkan adanya pergeseran-pergeseran serapan yang mengindikasikan adanya perubahan sifat setelah proses aktivasi. Hasil analis SEM, biosorben yang telah diaktivasi pori-porinya menjadi lebih terbuka dibandingkan dengan serbuk sebelum aktivasi. Aplikasi penggunaan biosorben daun pandan laut berduri dalam meningkatkan mutu kualitas minyak jelantah sebesar 80 -90% dilakukan dengan penambahan biosorben sebanyak 15 g ke dalam 100 mL minyak jelantah dengan waktu pengadukan selama 60 menit. Kata kunci : Asam Lemak Bebas (ALB), biosorben, kadar air, peroksida.
Natural indicators using anthocyanin compounds can be an alternative to synthetic indicators on acid-base titration because anthocyanin is an organic compound that is unstable with changes in pH. The extraction was carried out with ethanol because the compounds of anthocyanin were polar. This study was to ensure an ethanol extract of some plants could be used as an acid-base indicator that had a pH range of color change and the value of the equality parameter was not significantly different from the phenolphthalein indicator. The research method is to collect research journals on making natural indicators from ethanol extracts of various plants compared to phenolphthalein indicators so that secondary data from these journals can be processed statistically. Research results and conclusions: Based on the results of statistical data processing using the t-test there was no difference in the average pH of the phenolphthalein indicator with the average pH of ethanol extracts of adam air leaves (Rheo discolor), white frangipani flowers and Clitoria teratea L., with a significance value > 0.05 and the equality test (precision) had the requirements of good equality. HIGHLIGHTS Natural indicators are needed as a substitute for synthetic indicators in determining acid-base titrations; one of them is anthocyanin dye Research journals on making natural indicators from ethanol extracts of various plants compared to phenolphthalein indicators so that secondary data from these journals can be processed statistically There was no significant difference between the average pH of the phenolphthalein indicator and the average pH of the ethanol extract of Adam's Eve Leaves, ethanol extracts of white Cambodia flowers and ethanol extracts of Telang flowers in producing color changes GRAPHICAL ABSTRACT
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.