2021
DOI: 10.36974/jbi.v12i1.6482
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PENGARUH PERBEDAAN PELARUT TERHADAP KADAR FENOL TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK GADUNG (Dioscorea hispida Dennst.)

Abstract: ABSTRAK.Umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) telah diketahui memiliki senyawa fenol yang berpotensi sebagai antioksidan. Ekstraksi senyawa fenol dari umbi gadung pada penelitian terdahulu dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol, namun belum pernah dilakukan dengan menggunakan pelarut polar lain seperti etanol dan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut maserasi terhadap kadar fenol total dan aktivitas antioksidan umbi gadung. Ekstraksi dilakukan dengan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(5 citation statements)
references
References 11 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…In general, the total phenolic content of coconut coir extract was higher in ethanol and aquadest extracts. According to (18), phenolic compounds are classified as polar to semi-polar compounds so that more phenolic compounds will be extracted in polar to semi-polar solvents such as ethanol, methanol and aquadest.…”
Section: Total Phenolic Contentmentioning
confidence: 99%
“…In general, the total phenolic content of coconut coir extract was higher in ethanol and aquadest extracts. According to (18), phenolic compounds are classified as polar to semi-polar compounds so that more phenolic compounds will be extracted in polar to semi-polar solvents such as ethanol, methanol and aquadest.…”
Section: Total Phenolic Contentmentioning
confidence: 99%
“…Pada penelitian kali ini dilakukan penetapan kadar fenol total dengan fraksinasi dari beberapa pelarut yaitu non polar dengan pelarut n-heksan, semi polar dengan pelarut kloroform dan polar dengan pelarut metanol. Pelarut tersebut dipilih berdasarkan tingkat kepolaritasannya yang dapat ditunjukkan lebih pasti dengan besarnya nilai konstanta yang dimiliki oleh pelarut, n-heksan sebagai pelarut non polar memiliki nilai indeks polaritas 0,1, pelarut kloroform sebagai pelarut semi polar memiliki nilai indeks polaritas sebesar 4,1 (Sundari et al, 2021) dan metanol sebagai pelarut polar memiliki nilai indeks polaritas sebesar 5,1 (Mangindaan & Lesnussa, 2013) semakin besar nilai konstanta maka pelarut semakin polar (Alfianingsih, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemilihan pelarut metanol karena mampu melarutkan senyawa fenol dalam ekstrak menjadi lebih banyak dan pelarut metanol merupakan pelarut yang bersifat cenderung semipolarsehingga kemampuan menarik senyawa secara berdasarkan tingkat kepolarannya bersifat universal. adi, dapat dikatakan bahwa pelarut metanol mampu mengekstraksi fenol dari daun bogenvil dengan lebih efektif karena memiliki kandungan fenol yang lebih besar (Susanti et al, 2021). Rendamen adalah nilai perbandingan antara hasil ekstrak yang diperoleh dengan bobot awal simplisia hasil ekstrak daun bogenvil menghasilkan ekstrak metanol yang sangat kental sebanyak 78,98 gram dengan persen rendaman yang didapat yaitu rata rata 15% (Leba, 2017 ;Hasnaeni et al, 2019 ;Ningsih et al, 2020).…”
Section: Hasil Ekstraksi Daun Bogenvilunclassified