Di dalam PERPRES NO 97 thn 2017 yang berisi tentang kebijakan dan strategi pengolahan sampah, mentargetkan sampai thn 2025, terjadi penanganan sampah 70% dan pengurangannya sampai 30 %. Hal ini dapat dilakukan dalam konteks pengelolaan sampah yang menggunakan prinsip 3 R: Reduce, Reuse dan Recycle. Untuk mencapai angka penurunan sampah 15% sangat sulit jika kesadaran peduli sampah tidak dimulai dari anggota masyarakat Indonesia sendiri. Sirkular ekonomi (circular economy) telah mulai diuji coba sebagai salah satu sistem ekonomi ramah lingkungan. PT. Tetra Pak Indonesia adalah salah satu perusahaan yang sudah menerapkan praktik bisnis yang berwawasan lingkungan. Dalam penelitian ini, dilakukan eksperimen didaktik dengan pendekatan konsep ergonomi partisipasi guna mengukur seberapa besar keinginan para partisipan terkait untuk berpartisipasi mewujudkan sistem sirkular ekonomi, dan secara khusus mempromosikan pengelolaan sampah mandiri dan daur ulang kemasan tetra pak. Hasil penelitian ini, diharapkan akan berguna untuk mengembangkan inovasi-inovasi yang berguna dalam meningkatkan kualitas pemberdayaan program sirkular ekonomi.
PT Zebra Asaba Industries merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat tulis kantor. PT Zebra Asaba Industries belum pernah melakukan pengukuran kinerja secara keseluruhan sebelumnya, pengukuran kinerja yang ada hanya dilakukan atas beberapa bidang saja. Berdasarkan penelitian ini, dilakukan penilaian terhadap kinerja di PT. Zebra Asaba Industries dari penerapan yang sudah dilakukan yakni ISO 9001 dan melakukan penilaian kesiapan dengan menggunakan referensi Malcolm Baldrige National Quality Award dan Analytical Hierarchy Process. Output yang diharapkan dari penelitian ini adalah kondisi kinerja perusahaan pada saat sekarang ini sehingga perusahaan dapat mengetahui posisinya sekarang ini dan dapat melakukan perbaikan–perbaikan untuk kemajuan perusahaan. Berdasarkan analisa dan penilaian, perusahaan telah mematuhi apa yang terdapat dalam ISO 9001, dan untuk pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award, perusahaan memperoleh nilai sebesar 698. PT. Zebra Asaba Industries ini berada pada kondisi “Industry Leader”, dan dapat dikatakan bahwa 80,68% perusahaan ini telah siap untuk menerapkan pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award. Dan dari metode Analytical Hierarchy Process, telah diketahui pembobotan berdasarkan ranking, dimana dari 7 kriteria, fokus pasar dan pelanggan memiliki bobot yang paling tinggi. Kata kunci: Penilaian Kinerja, Sistem Manajemen Mutu, Malcolm National Quality Award, ISO 9001, Analytical Hierarchy Process
Internet media used by individuals and companies for communication and business practice is known as e-commerce which recently has been growing rapidly in ABSTRAKPenggunaan internet oleh perorangan bahkan perusahaan sebagai sarana komunikasi maupun media untuk menjalankan bisnis yang dikenal dengan istilah e-commerce, kini mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia, salah satunya yaitu online travel agent. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dan meningkatkan kualitas layanan pada perusahaan jasa online travel agent sehingga didapatkan langkah strategis yang tepat agar tercapainya keunggulan persaingan, meningkatkan loyalitas pelanggan, serta profitabilitas jangka panjang bagi perusahaan. Data penelitian diperoleh melalui studi pustaka dan penyebaran kuesioner kepada responden yang pernah menggunakan layanan online travel agent di Jakarta. Hasil analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan Y=0,507+0,412X 1 +0,053X 2 -0,051X 3 +0,048X 4 + 0,134X 5 + 0,184X 6 -0,038X 7 + 0,096X 8. Berdasarkan metode E-ServQual, nilai negatif didapatkan pada 24 atribut pelayanan sehingga belum sesuai dengan keinginan pelanggan. Dengan pemetaan tiap atribut kedalam matriks IPA, didapatkan 4 atribut menjadi prioritas utama sebagai perbaikan, dan melalui kategorisasi atribut menggunakan model Kano didapatkan 8 atribut yang masuk ke dalam kategori indifferent, 4 atribut pada kategori must be, dan 12 atribut pada kategori one dimensional. Setelah mengintegrasikan hasil E-ServQual dan model Kano kedalam QFD, terdapat lima respons teknikal yang memperoleh presentase terbesar sehingga diharapkan dengan menerapkan kelimanya mampu memenuhi lebih besar keinginan dan kepuasan pelanggan.
Kesehatan adalah kebutuhan dasar setiap orang. Salah satu jenis pelayanan kesehatan dalam lingkup terkecil adalah Puskesmas. Pelayanan di Puskesmas terus ditingkatkan terutama dalam segi fasilitas sarana dan prasarana, tetapi beberapa masyarakat masih menganggap puskesmas kurang kompeten. Berdasarkan hal tersebut, penelitian dilakukan untuk mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan di Puskesmas 24 jam tingkat kecamatan di Jakarta dari sisi lain selain fasilitas sarana dan prasarana dan juga untuk menentukan strategi pengembangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas. Dari hasil kuesioner yang disebar kepada 384 responden di 42 Puskesmas tingkat kecamatan di Jakarta didapatkan nilai IKM sebesar 81,15 dan termasuk golongan Baik. Setelah didapatkan nilai IKM, maka selanjutnya data diolah dengan menggunakan Importance Performance Analysis sehingga didapatkan Importance Performance Matrix. Berdasarkan hasil Importance Performance Matrix, didapatkan unsur A1, A6, A10, dan A11 menjadi unsur yang harus lebih diperhatikan karena dianggap penting tetapi pelaksanaannya masih belum sesuai dengan harapan masyarakat. Strategi pengembangan akan dilakukan dengan menggunakan metode Hoshin Kanri.
Proses pengendalian kualitas dan pengawasan terhadap pengendalian kualitas harus ditangani oleh seorang pakar atau seorang ahli secara cepat dan tepat dalam mengatasi suatu masalah. Namun kenyataan di lapangan, seorang pakar tidak dapat hadir dan menyelesaikan semua masalah tepat waktu pada saat dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecacatan produk, memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian kualitas pada bahan baku dan proses produksi, memberikan informasi berupa tindakan yang dilakukan dalam menghadapi masalah tentang pengendalian kualitas yang ada, memberikan usulan rancangan sistem pakar untuk mendukung proses pengendalian kualitas dengan menggunakan sistem pakar yang disesuaikan pada penyebab cacat yang terjadi, hal-hal yang harus diperhatikan pada pengendalian kualitas bahan baku serta proses produksi, dan upaya menghadapi cacat pada produk yang terjadi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dilakukan pengolahan data menggunakan peta kendali dan diagram pareto kemudian dilanjutkan dengan analisis penyebab cacat yang terjadi menggunakan fishbone diagram dan FMEA. Semua informasi yang didapat mengenai pengendalian kualitas untuk setiap prosesnya akan disajikan dalam bentuk sistem pakar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan terdapat tiga jenis cacat yang ada pada PT. SJA, yaitu cacat visual. Keropos, dan dimensi. Masing- masing memiliki faktor penyebab yang berbeda-beda. Kata Kunci: Sistem Pakar, Pengendalian Kualitas, FMEA
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.