This study aims to obtain an efficient and effective daily fund formula for domestic official travel. Effective means achieving the program goals as they have been planned without sacrificing input for other activities, while efficient means using state expenditure as economically as possible in achieving the government's program objectives without reducing the enthusiasm of the official travel executive. The study was carried out by indepth interviews of parties related to the preparation of standard policies on official travel costs and employees who had taken official trips by purposive sampling technique. The analytical method used is descriptive analysis and qualitative analysis. The results of the study show that the formulation of daily fund on official travel in the country is ideally adjusted for the type of official travel because of variations in transportation costs and risk costs in carrying out official travel activities. Abstrak Kajian ini bertujuan untuk memperoleh rumusan uang harian perjalanan dinas dalam negeri yang efisien dan efektif. Efektif artinya mencapai sasaran program sebagaimana yang telah ditetapkan/direncanakan tanpa mengorbankan input untuk kegiatan lain, sedangkan efisien artinya: menggunakan belanja negara sehemat mungkin dalam pencapaian sasaran program pemerintah tanpa mengurangi semangat kerja pelaksana perjalanan dinas. Kajian dilakukan dengan indepth interview wawancara pihak-pihak yang berkaitan dengan penyusunan kebijakan standar biaya perjalanan dinas serta pegawai yang pernah melakukan perjalanan dinas yang diambil dengan teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumusan uang harian perjalanan dinas dalam negeri idealnya disesuaikan dengan jenis/bentuk perjalanan dinas karena adanya variasi biaya transportasi dan biaya resiko dalam pelaksanaan kegiatan perjalanan dinas.
This study aims to examine the effect of cost standard policy on official travel which is reflected in official travel expenditures on the achievement of Ministry/Institution program performance. The study was carried out in the 2016 where the budget for the cost of official travel was be reducted, with a quantitative analysis method, namely correlation analysis and CHAID methods. The results showed that official travel expenditure had a significant relationship and influence on the achievement of Ministry/Institution program performance in 2016, including the achievement of output of program. Abstrak Kajian ini bertujuan meneliti pengaruh kebijakan standar biaya perjalanan dinas yang dicerminkan dengan belanja perjalanan dinas terhadap pencapaian kinerja program Kementerian/Lembaga. Kajian dilakukan pada tahun anggaran 2016 dimana pada tahun tersebut telah dilakukan penghematan anggaran biaya perjalanan dinas, dengan metode analisis kuantitatif yaitu menggunakan analisis korelasi dan analisis CHAID. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja perjalanan dinasmemiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian kinerja program K/L pada tahun 2016, termasuk pencapaian output program.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan strategi berbasis masalah berbantuan audio visual dan motivasi belajar terhadap IPA di Sekolah Dasar pada Gugus Panca Widya Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V di dua sekolah dasar yaitu SDN 4 Temiyang dan SDN 1 Temiyang tahun pelajaran 2019-2020. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang. Pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Analisis data menggunakan analisis statistik dengan teknik uji t, anova dua jalur serta uji tukey. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar IPA SD antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah berbantuan audio visual dan siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran LKS. Hal ini didasarkan dari uji statistik anova dua jalur yang menyatakan bahwa Fhitung untuk kategori strategi PBL berbantuan audio visual adalah 67,368 > dari Ftabel yaitu 2,84. (2) Bagi siswa dengan motivasi belajar kuat memiliki hasil belajar IPA SD yang lebih tinggi bila diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah berbantuan audio visual dibandingkan dengan menggunakan strategi LKS. Hal ini didasarkan dari hasil uji tukey yaitu 12,841 > 2,610. (3) Terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah berbantuan audio visual dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPA SD pada materi siklus air. Hal ini didasarkan dari uji statistik anova dua jalur yang menyatakan bahwa nilai 127, 368 > 2, 610. Simpulan penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan audio visual dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA SD kelas V di Gugus Panca Widya Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu.
Salah satu penanganan pascapanen yang dapat menghambat proses transpirasi dan respirasi buah yaitu edible coating. Penambahan konsentrasi gliserol berfungsi sebagai penambah sifat plastik pada larutan daun randu. Kombinasi suhu pencelupan digunakan untuk dapat melapisi buah secara merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edible coating ekstrak daun randu terhadap perubahan sifat fisik dan kimia buah tomat selama penyimpanan suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji analisis sidik ragam perlakuan berpengaruh terhadap parameter kekerasan, susut bobot, kadar air dan PH. Uji lanjut BNT pada hari ke-18, perlakuan konsentrasi gliserol 5% dan suhu pencelupan 60 ᵒ C dapat menghambat kekerasan buah 2,12 N, perlakuan konsentrasi gliserol 5% dan suhu pencelupan 60 ᵒ C dapat menekan susut bobot sebesar 6,24 %, perlakuan konsentrasi gliserol 5% dan suhu pencelupan 50 ᵒ C dapat mempertahankan kadar air buah sebesar 95,94%, dan perlakuan konsentrasi gliserol 3% dan suhu pencelupan 40 ᵒ C dapat mempertahankan PH sebesar 4,16. Sehingga pada penelitian ini perlakuan konsentrasi gliserol 5% dan suhu pencelupan 60 ᵒ C dipilih sebagai perlakuan terbaik karena dapat mempertahankan kualitas buah dengan baik sampai hari ke-18 penyimpanan. Kata kunci: tomat, gliserol, suhu pencelupan, edible coating.
There is no specific regulation in input cost standard regarding the consumption costs of education and training activities causing a high variation in the allocation of unit costs in the consumption. This study aims to determine the need and urgency of special arrangements for education and training consumption costs. The study was conducted using a qualitative descriptive method with data sourced from budget work plans and interviews with several education and training units. The results showed that the unit compiles the allocation costs by referring to one meeting consumption unit as the highest limit. The unit requires special arrangements for training consumption costs. The recommendation from this study is that the regulation of consumption costs for training activities is given at a maximum of 80% of the unit cost of meeting consumption. This arrangement will answer the needs of the unit in making a cost reference, as an efficiency measure and establishing a similarity allocation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.