The Indonesian government formally enforces rules of study, worship, and work from home from March 16, 2020. Minimizing and limiting meetings involving physical contact is an effort to reduce the spread of the COVID-19 virus. These conditions have implications for the effectiveness of the learning process in higher education. The purpose of this study was to identify the impact of student psychology on online learning during the COVID-19 pandemic. The research method uses a qualitative research type of phenomenology. The research subjects were 30 students of Mulawarman University who were interviewed via telephone. The research findings show that (1) students have started to get bored with online learning after the first two weeks of learning from home, (2) considerable anxiety on research subjects whose parents have low income, because they have to buy quotas to be able to participate in online learning, ( 3) mood or mood changes occur due to too many assignments and are considered ineffective by students. Suggestions and recommendations from this research are the need for severe efforts in assisting the psychological well-being of students through the involvement of counselors and psychologists.
The study examines the application of peer counselor training to prevent bullying behavior. This study uses the Tru-experimental design experimental research approach. The research design used was pretest-posttest control group design with research subjects as many as 60 students, 30 students for the control group and 30 students for the experimental group. There are two instruments used: bullying questionnaire and peer counselor training questionnaire. The results obtained through questionnaire behavior on bullying behavior were analyzed using descriptive statistical analysis showing differences in student bullying behavior between before and after the implementation of peer counselor training, namely from high categories to moderate categories. While the results of inferential statistical analysis using the t-test showed a real or positive influence on the application of peer counselor training to prevent student bullying behavior.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep dan KPS (Keterampilan Proses Sains). Desain penelitian menggunakan Pretest-Postest Control Group Design pada penelitian eksperimen semu. Tes berbentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pemahaman konsep dan KPS. Hasil penelitian yang dihasilkan yaitu, Pertama, ada perbedaan pemahaman konsep siswa yang belajar dengan model inkuri terbimbing dengan siswa yang belajar metode konvensional, dengan hasil skor rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi. Kedua, tidak ada perbedaan KPS siswa pada kedua kelas walaupun skor rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan pencapaian kelas kontrol.
Permasalahan utama penelitian ini adalah kebiasaan bermain game online oleh siswa di rumah. Tujuan utama penelitian ini adalah menjelaskan efektivitas layanan konseling kelompok kontrak perilaku untuk mengurangi perilaku bermain game online di rumah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan model One Grup Pretest-Posttes Design. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebanyak 6 orang siswa SMP Negeri 15 Palu. Data hasil angket analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial berdasarkan rumus Wilcoxon sign rank test. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa perilaku bermain game online di rumah sebelum mengikuti layanan konseling kelompok kontrak perilaku, antara lain: 6 siswa yaitu MAB, MRA, YL, J, MR dan MRT memiliki intensitas tinggi bermain game online di rumah. Setelah diberikan layanan konseling kelompok kontrak perilaku, 3 siswa berinisial MRA, YL dan MRT memiliki perilaku bermain game online tinggi, 3 siswa yaitu MAB, MR, dan J memiliki perilaku bermain game online rendah. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa perilaku bermain game online di rumah setelah mengikuti layanan konseling kelompok kontrak perilaku lebih rendah dibanding sebelum mengikuti layanan konseling kelompok kontrak perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok kontrak perilaku efektif untuk mengurangi perilaku bermain game online di rumah.
Indonesia mengalami defisit tenaga guru sebanyak 1 juta guru dalam kurun waktu empat tahun mulai dari tahun 2020 sampai dengan 2024. Defisit tenaga guru di Indonesia dipengaruhi tingginya tingkat pensiun dan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi guru, yang berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam resiliensi profesi guru honorer bidang bimbingan dan konseling di Indonesia. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian naratif. Subjek penelitian ditentukan secara purposif melalui pertimbangan sebagai berikut: (1) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling di Samarinda, (2) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling yang berusia dibawah 27 tahun, (3) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling yang telah mengajar minimal satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi guru dipengaruhi oleh pertimbangan nilai agama, keunggulan, dan harga diri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.