Objectives. To describe the phenotype variation in Indonesian 46,XX late-identified congenital adrenal hyperplasia (CAH) and the correlation between 17-hydroxyprogesterone (17-OHP) and genital virilization.Methodology. Retrospective study of 39 cases with five salt-wasting (SW) and 34 simple virilizing (SV) types.Results. The median age of the patients was 9.83 years (range, 0.58 to 44 years) with Prader score 2 to 5. Clitoromegaly (100%) and skin hyperpigmentation (87%) were the most common features. Lack of breast development (Tanner 1 to 2) and menstrual disorders occurred in 9 patients (teenagers and adults). Short stature (6), low voice (14), prominent Adam's apple (9) and hirsutism (4) were found only in SV types. Rapid growth (7) and precocious puberty (8) were identified in children. Male gender on admission was found in 13 patients. The mean of 17-OHP level was 304.23 nmol/L [standard deviation (SD) 125.03 nmol/L]. There was no correlation between 17-OHP levels and virilization (r=0.19, p>0.05).Conclusion. Late-identified CAH showed severe virilization and irreversible sequelae, with clitoromegaly and skin hyperpigmentation as the most commonly seen features. Masculinization of CAH females created uncertainty with regard to sex assignment at birth, resulting in female, male and undecided genders. There is no significant correlation between 17-OHP levels with the degree of virilization in CAH females.

Identification of sea cucumbers from Benteng Inong Balee, Aceh Besar and their phytochemistry screening were conducted in December 2020 to January 2021 at Laboratory of Marine Chemistry and Fisheries Biotechnology, Universitas Syiah Kuala. The purpose of this study was to identify the species of sea cucumbers and its secondary metabolite content using phytochemistry screening and column chromatography. The species of sea cucumbers that were identified was Holothuria atra. The extraction method used in sea cucumber extraction was maceration method, while the separation of secondary metabolites used column-chromatography with eluent of n-hexane : ethyl acetate (8:4). The results showed that secondary metabolites obtained from phytochemical tests were flavonoids, saponins and triterpenoids.

Telah dilakukan pengujian toksisitas akut berdasarkan nilai dosis letal 50 % (LD 50 ) dari mikropartikel ketoprofen hasil emulsification-ionic gelation terhadap mencit jantan galur Swiss Webster. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan toksisitas akut ketoprofen setelah dibentuk mikropartikel dengan metode emulsification-ionic gelation mengguanakan kitosan dan variasi pH tripolifosfat (TPP) sebagai polimer dan penyambung silang. Untuk menentukan morfologi, ukuran partikel, dan gugus fungsi, mikropartikel hasil dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Fourier Transform Infra Red (FT-IR). Mikropartikel ketoprofen hasil metode emulsification-ionic gelation dengan TPP pH 6 memiliki kelarutan lebih tinggi tiga kali dibandingkan meningkat dibandingkan dengan kelarutan ketoprofen. Pengujian toksisitas dilakukan dengan metode Reed Muench menggunakan 28 ekor, dibagi 7 kelompok dosis (kontrol, 5, 100, 200, 300, 400, dan 500 mg/kgBB) dan setiap kelompok terdiri atas 4 ekor mencit. Nilai LD 50 mikropartikel ketoprofen dengan TPP pH 6 sebesar 138 mg/kgBB, sedangkan nilai LD 50 ketoprofen konvensional sebesar 145 mg/kgBB. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode emulsification-ionic gelation berhasil membentuk mikropartikel ketoprofen sehingga meningkatkan kelarutan ketoprofen dalam air dan juga meningkatkan toksisitasnya.

Ibu bersalin yang KEK secara teori memiliki resiko lebih besar untuk mengalami partus lama dibandingkan ibu bersalin tidak KEK. Menurut Manuaba (2012) ibu bersalin dengan KEK akan cenderung kekurangan energi untuk melakukan his sehingga his lemah yang dampaknya proses pengeluaran janin terhambat dan memicu terjadinya partus lama.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin di Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu tahun 2018. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deksriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu dengan jumlah sampel 62 orang. Teknik samplingnya menggunakan purposive sampling. Hasil uji korelasi Chi Square diketahui nilai  p-value = 0,011. Karena nilai p-value  0,011 kurang dari < α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terbukti ada  hubungan signifikan kekurangan energi kronis (KEK) dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin di Wetan Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu