Penulisan resep yang tepat dan rasional merupakan penetapan berbagai ilmu, berdasarkan variabel-variabel yang harus diperhatikan, seperti unsur obat, kemungkinan kombinasi obat, dan penderitanya secara individual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kelengkapan resep yang memenuhi persyaratan sesuai PerMenKes No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan metode Purposive Sampling terhadap 90 resep pasien poli anak di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Azzahra Kalirejo Lampung Tengah tahun 2019. Penilaian kelengkapan resep dilakukan dengan mengevaluasi setiap komponen persyaratan administrasi, farmasetik, dan klinis. Analisis data dihitung dengan besaran persentase dalam setiap komponen persyaratan. Hasil evaluasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa kelengkapan persyaratan administrasi resep diperoleh hasil sebesar 94%, kelengkapan persyaratan farmasetik resep diperoleh hasil sebesar 97%, kelengkapan persyaratan klinis resep diperoleh hasil sebesar 98%. Berdasarkan hasil penelitian diatas, terdapat komponen pada setiap persyaratan yang tidak sesuai dengan Standar PerMenKes yang berlaku.
Diare merupakan masalah pencernaan disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Efektifitas ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus kunth.) terhadap bakteri Eschericia coli dalam sediaan gel handsanitizer. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Formulasi gel handsanitizer Ekstrak daun kenikir dibuat dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1% dan 1,5%. Uji Aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar sumuran. Hasil Diameter zona hambat yang diperoleh berturut turut 8,07 mm, 8,21 mm dan 9,80 mm yang termasuk kategori zona hambat sedang. Efektivitas ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus kunth.) terhadap bakteri Eschericia coli dalam sediaan gel handsanitizer dengan konsentrasi 0,5%, tidak efektif karena nilai efektivitasnya kurang dari 50% yaitu 46% sedangkan pada konsentrasi 1%, dan 1,5 % efektif menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli karena nilai efektivitasnya lebih dari 50% yaitu berturut-turut 53% dan 57%. Semakin besar konsentrasi ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus kunth.) dalam sedian gel handsanitizer maka semakin besar nilai efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli.
Menurut badan kesehatan dunia atau World Heart Organization (WHO) memprediksi peningkatan jumlah orang terdiagnosa diabetes melitus tipe 2 di Indonesia meningkat berkisar 12.9 juta pada tahun 2000-2030. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat antidiabetes oral pada pasien rawat inap DM tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah sakit Pertamina Bintang Amin periode tahun 2020-2021. Metode penelitian ini adalah non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif. Hasil penelitian pada 52 sampel diperoleh 40 (77%) adalah perempuan dan pasien usia 50-59 yaitu (48%). Terapi antidiabetes yang digunakan yaitu 3 golongan sulfonilurea jenis obat glimepiride 13 (18.84%) dan gliquidon 21 (30.43%), golongan biguanin jenis obat metformin 29 (40.03%), thiazolinedone jenis obat pioglitazone 6 (8.7%). Jenis obat antihipertensi yang digunakan untuk pasien DM tipe 2 yaitu golongan obat kanal kalsium jenis obat amlodipine sebanyak 42 (70%), kemudian golongan ACE Inhibitor jenis obat captopril sebanyak 9 (15%), lisinopril sebanyak 3 (6,67%), ramipril sebanyak 2 (5%) dan golongan Angiotensin Reseptor Blockers (ARB) jenis obat candesartan sebanyak 4 (8,33%). Evaluasi rasionalitas pada penelitian ini tepat diagnosis 96,16% , tepat obat 100%, tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat dosis 100%, dan tepat lama waktu dan cara pemberian 100%. Penggunaan obat antidiabetes pada pasien DM tipe-2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah sakit pertamina Bintang Amin Bandar Lampung sebagian besar sudah rasional dengan persentase 99,45%.
Diabetes merupakan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relative dan berlangsung menahun, bahkan seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe II komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin yang ditinjau dari segi tepat dosis, tepat obat, tepat cara pemberian, tepat indikasi, tepat pasien, tepat diagnosis, tepat interval waktu pemberian dan waspada efek samping. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental, karena tidak memberikan perlakuan apapun pada subyek penelitiannya dan menggunakan data retrospektif yaitu lembar rekam medis pasien diabetes melitus tahun 2020. Data yang diperoleh sebanyak 30 rekam medis yang kemudian dibandingkan dengan literatur PERKENI (Perkumpulan Endokronologi Indonesia) pedoman penggelolaan dan pencegahan diabetes tipe II dewasa 2019. Rasionalitas penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe II komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin tahun 2020 yang memenuhi kategori kerasionalan tepat indikasi, tepat dosis, tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat pasien, tepat cara pemberian, tepat interval sebesar 100%. Golongan obat antidiabetes yang sering digunakan yaitu glimepiride sebanyak 4 kasus (12,12%), gliquidon sebanyak 9 kasus (27,27%), metformin sebanyak 19 kasus (57,57%), dan pioglitazone sebanyak 1 kasus (3,03%).
Hipertensi adalah keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal secara kronis (dalam jangka waktu yang lama) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Macam-macam golongan obat hipertensi adalah golongan penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE-Inhibitor), Calcium Chanel Blocker, Penyekat Reseptor Beta Adrenergik (β-bloker), Angiotensin receptor blocker (ARB) dan Diuretik. Salah satu Golongan obat untuk mengobati hipertensi adalah obat Golongan Diuretik. Diuretik merupakan suatu zat yang dapat meningkatkan laju pengeluaran volume urin. Salah satu obat golongan diuretik adalah Furosemid yang merupakan kelompok obat golongan diuretik kuat (Loop). Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui adanya pengaruh efek dan pada dosis berapakah yang berpengaruh sebagai diuretik pada esktrak daun tin (Ficus carica L) terhadap Tikus Jantan Galur Wistar Model Hipertensi. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian ekperimental dan diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan Analisis data menggunakan one way ANOVA. Sebanyak 25 ekor tikus jantan galur wistar dibagi menjadi 5 kelompok uji. Kelompok kontrol negatif diberikan Na-CMC 0,5%, kelompok kontrol positif diberikan Furosemid, kelompok Dosis ekstrak daun tin yang digunakan adalah 200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB dan 800 mg/KgBB. Pengamatan dilakukan dengan mengukur volume urin yang keluar setiap 2 jam sekali selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan, Secara statistik pemberian ekstrak daun tin (Ficus carica L) memiliki efek diuretik yang baik pada dosis 400 mg/KgBB dan 800 mg/kgBB karena nilai signifikan menujukkan P<0,05 atau terdapat perbedaan bermakna. Dosis pada estrak daun tin dapat ditingkatkan, karena semakin tinggi dosis ekstrak daun tin yang digunakan maka semakin banyak jumlah urin yang dihasilkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.