This research aimed to know the effect of personality traits and psychological empowerment on proactive behavior of start-up company employees. The research used quantitative method with 350 participants. The instruments were Big Five Inventory (BFI), Psychological Empowerment Scale (PES), and Proactive Work Behavior Scale (PWBS). With multiple regression we predict effect of personality traits and psychological empowerment on proactive behavior. The results were there were significant effects of personality traits and psychological empowerment on proactive behavior of start-up company employees.
Wonderlic Personnel Test (WPT) is a psychology tool that measures individual cognitive abilities based on measuring the level of learning ability, understanding the instruction, and solving the problems. In this study, WPT items were tested using the Item Response Theory (IRT) method. There were 374 participating subjects and the results of the study showed 31 items are fit with the model, while 19 items were misfit. According to the IRT 2PL model analysis, mean of examinee ability was -0.01 (SD=1.19). The mean of difficulty (b) was 0.48 (SD=2.58) and meand of discriminant (a) was 0.62 (SD=0.38). WPT test is indicated to consist of items were misfit, that do not measure the same dimension. These statistical results are in line with the characteristics of WPT which are built from three abilities to measure intelligence. AbstrakWonderlic Personnel Test (WPT) merupakan alat ukur psikologi yang mengukur kemampuan koginitif berdasarkan pada pengukuran tingkat kemampuan belajar, memahami instruksi, dan memecahkan masalah. Dalam penelitian ini dilakukan uji terhadap aitem WPT dengan metode Item Response Theory (IRT). Terdapat 374 subjek yang berpartisipasi dan hasil penelitian menunjukkan 31 aitem sesuai dengan model, sedangkan 19 aitem lagi tidak sesuai. Menurut analisis IRT model 2PL, rata-rata kemampuan peserta adalah -0.01 (SD=1.19). Sedangkan untuk rata-rata tingkat kesukaran (b) sebesar 0.48 (SD=2.58) dan rata-rata daya beda (a) sebesar 0.62 (SD=0.38). Tes WPT diindikasikan terdiri dari aitem yang tidak mengukur satu dimensi yang sama. Hasil statistik ini sejalan dengan karakteristik WPT yang dibangun dari tiga kemampuan untuk mengukur tingkat kecerdasan.
Intelligence as one of the individual abilities that is widely used in everyday life has been extensively studied and measured using psychological measurement tools. One of them is the Intelligenz Structure Test (IST). However, at this time IST has leakage through discussions made by many parties. Moreover, the process of IST adaptation to the Indonesian version which tends to translate each word allegedly results in a bias of meaning that can affect the validity of this measurement tools. Therefore, this study is aimed to evaluating the current quality of IST by testing the feasibility of the Indonesian version of IST items for verbal ability, namely SE (Satzergaenzung), WA (Wortauswahl), and AN (Analogien). Item Response Theory (IRT) is used as a research method. The data were collected from 2.064 participants who live in Bandung. The results of the analysis revealed that the SE, WA, and AN subtest are still valid. Based on 60 items analyzed, 71.67% of the items have good quality, i.e. 43 of the 60 items have estimation of discriminant (a) parameter is acceptable. In addition, based on the fit item statistics it was also known that 78.33% of significant items followed the IRT model. Furthermore, based on statistics of item fit, it is also known that 78.33% of items fit the IRT model. This shows that the Indonesian version of IST is still valid to be used particularly in measuring verbal comprehension (V) through 3 subtests (SE, WA, and AN). However, it is necessary to revise the items that have been infected with DIF, in which 25% of items were declared to have a gender bias. Inteligensi sebagai salah satu kemampuan individu yang banyak berperan dalam kehidupan sehari-hari telah banyak diteliti dan diukur menggunakan alat ukur psikologi. Salah satunya adalah Intelligenz Struktur Test (IST). Namun, saat ini IST telah mengalami kebocoran melalui pembahasan yang dibuat oleh banyak pihak. Selain itu, proses adaptasi IST ke bahasa Indonesia yang cenderung menerjemahkan setiap kata secara langsung diduga mengakibatkan terjadinya bias makna yang dapat mempengaruhi keabsahan alat ukur ini. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kualitas terkini IST dengan menguji kelayakan butir soal IST Bahasa Indonesia untuk kemampuan verbal, yaitu SE (Satzergaenzung), WA (Wortauswahl), dan AN (Analogien). Item Response Theory (IRT) digunakan sebagai metode penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari 2.064 partisipan yang berdomisili di kota Bandung. Adapun penelitian ini menunjukkan hasil bahwa subtes SE, WA, dan AN masih tergolong valid. Berdasarkan 60 item yang dianalisis, 71,67% item memiliki kualitas yang cukup baik, yaitu 43 dari 60 item memiliki estimasi daya beda yang dapat diterima. Selain itu, berdasarkan statistik item fit juga diketahui 78,33% item signifikan mengikuti model IRT. Hal ini menunjukkan bahwa IST Bahasa Indonesia masih valid untuk digunakan terutama dalam mengukur verbal comprehension (V) melalui 3 subtes (SE, WA, dan AN). Namun, perlu dilakukan revisi terhadap item soal yang terjangkit DIF, di mana 25% butir soal dinyatakan mempunyai bias jenis kelamin.
As one of the psychological instruments that successfully provides an overview of the level of intelligence of children, the Wechsler Intelligence Scale For Children (WISC) test needs to be evaluated its validity with psychometric test procedures. The Wechsler Intelligence Scale For Children (WISC) test consists of 10 subtests in which each subtest has many diverse items. This study included 315 kindergarten students with an age range of 5-6 years. The data obtained from it is then analyzed using confirmatory factor analysis to test the validity of the construct. This study showed that the model had a good fit with a pvalue of 0.066 and an entire subtest fit.
Raven's Coloured Progressive Matrices merupakan alat tes kognitif anak yang sangat populer digunakan di Indonesia. Bentuk soalnya yang non-verbal dengan jumlah item yang singkat membuat alat ini dapat digunakan oleh individu dari berbagai latar belakang budaya. Kepopuleran alat tes ini di dunia praktis tidak diiringi dengan kebaruan data-data uji psikometrinya, terutama terkait kelayakan butir-butir soalnya. Untuk menguji kelayakan butir soal tersebut, dalam penelitian ini dilakukan analisis butir menggunakan teknik IRT dengan model logistik 3 (tiga) parameter (IRT 3 PL). Partisipan dalam penelitian ini adalah 467 siswa taman kanak-kanak berusia 5-7 tahun di Kota Bandung. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua item dalam tes sesuai dengan 3-Parameter Logistic IRT Model yang mencakup daya beda, kesulitan dan peluang menebak. Terdapat 31 item, baik seri A, seri B, dan seri AB atau setara dengan 86% dari jumlah seluruh item CPM yang memiliki tingkat kesulitan di kategori rata-rata. Untuk estimasi parameter peluang menebak (guessing) hanya satu item yang dikategorikan sebagai item dengan peluang menebak yang ditolak. Sehingga sebesar 97% item CPM memiliki peluang menebak yang dapat diterima berdasarkan kriteria yang dipilih.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.