Abstrak Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm) adalah tanaman dari keluarga Zingiberaceae. Patikala memiliki senyawa bioaktif adalah flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur aktivitas radikal bebas dalam ekstrak metanol bunga dan daun Patikala. Ekstraksi bunga dan daun sampel dengan metode maserasi menggunakan metanol. Analisis kualitatif senyawa kimia dengan eluen tertentu dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk menentukan kelompok senyawa aktif dalam ekstrak. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode perendaman DPPH (1,1-Diphenyl-2-picryl Hidrazil) diukur serapan pada panjang gelombang 517 nm dan dibandingkan dengan kekuatan quersetin antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol di 1,935% untuk bunga dan daun pada 5.17%. Aktivitas antioksidan ekstrak metanol bunga patikala memiliki aktivitas antioksidan yang rendah dengan nilai IC 50 101,84 mg / mL dan metanol ekstrak daun Patikala memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC 50 30,65 mg / mL. Potensi ini lebih rendah dari nilai IC 50 quercetin dari 5,35 mg / mL. Abstract Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm) is a plant of the Zingiberaceae family. Patikala (E. elatior (Jack) R.M.Sm) have bioactive compounds are flavonoids that act as antioxidants. The purpose of this study was to measure free radical activity in the methanol extract of the fruit and leaves Patikala (E. elatior (Jack) R.M.Sm). Extraction of flowers and leaf samples by maceration method using methanol. Qualitative analysis of chemical compounds with certain eluent using Thin Layer Chromatography (TLC) to determine the group of active compounds in the extract. Antioxidant activity assay using the immersion method of DPPH (1,1-Diphenyl-2-picryl Hidrazil) measured absorption at a wavelength of 517 nm and compared with the power of antioxidant quersetin. The results showed that the methanol extract rendemen is at 1.935% for flowers and leaves at 5.17%. Antioxidant activity of the methanol extract of the flowers patikala (E. elatior (Jack) R.M.Sm) have low antioxidant activity with the value IC 50 101.84 mg / mL and methanol extracts of leaves Patikala (E. elatior (Jack) R.MSm) have strong antioxidant activity with value IC 50 30,65 mg / mL. This potential is lower than that of quercetin IC 50 value of 5.35 mg / mL.
Schistosomiasis di Indonesia hanya ditemukan di tiga lokasi yaitu Dataran Tinggi Napu dan Dataran Tinggi Bada, Kabupaten Poso serta Dataran Tinggi Lindu, Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah. Hasil survei fokus keong ada fokus keong yang berada di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Sehingga banyak masyarakat menduga bahwa penyebaran fokus keong O.hupensis lindoensis juga terdapat di TNLL. Tujuan untuk memetakan daerah fokus keong perantara schistosomiasis di kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Lokasi penelitian di 12 Desa yang masuk kawasan TNLL di Dataran Tinggi Napu, Dataran Tinggi Bada Kab. Poso dan Dataran Tinggi Lindu Kab. Sigi. Melakukan survei fokus /habitat dan survei keong. Pada kedua kegiatan ini dilakukan penentuan koordinat geografis/UTM dengan menggunakan GPS.Hasil survei menunjukan bahwa ditemukan 14 daerah fokus keong O.hupensis lindoensis yang tersebar di tiga desa yaitu Desa Sedoa, Desa Dodolo Kec.Lore Utara Kab. Poso dan Desa Anca Kec. Lindu Kab. Sigi
Abstract Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) is an effective effort to prevent the DBD in Poso District. However, the DBD case remains to fluctuate annually. The purpose of the research is to assess the community's knowledge, attitudes, and actions before Kawua Village intervention and after the intervention on G1R1J as well as comparing with the Sayo Village as a control area. Research design using the quasi-experimental with a control method. Data Collection is done to the public to know the knowledge, attitudes, and behaviors of The G1R1J program in the intervention area and compare it to the control region. The total sample of 150 households for each part is the intervention and control region. Statistical analysis using the dependent T-test. There are differences in the average knowledge, attitudes, and actions of respondents before and after intervention in the Kawua region (intervention area). There is a significant difference in knowledge, attitudes, and acts of respondents after intervention in the Kawua region (intervention area) and Sayo region (non-intervention area). There was a change in the rate of knowledge, attitudes, and actions of respondents after the intervention of socialization and mentoring four times. Abstrak Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan upaya yang efektif untuk mencegah penularan DBD di Kabupaten Poso. Namun, kasus DBD tetap berfluktuasi setiap tahunnya. Tujuan penelitian adalah untuk menilai pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Kelurahan Kawua sebelum diberikan intervensi dan setelah intervensi tentang G1R1J serta membandingkan dengan Kelurahan Sayo sebagai wilayah yang tidak dilakukan intervensi (kontrol). Disain penelitian menggunakan metode quasi experimental with control. Pengumpulan data dilakukan kepada masyarakat untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap program G1R1J di wilayah intervensi serta membandingkannya dengan wilayah kontrol. Jumlah sampel sebanyak 150 rumah untuk masing-masing wilayah yaitu wilayah intervensi dan wilayah kontrol. Analisis statistik menggunakan uji T dependen. Terdapat perbedaan rerata pengetahuan, sikap dan tindakan responden yang signifikan sebelum dan setelah intervensi di wilayah Kelurahan Kawua (wilayah intervensi). Terdapat perbedaan rerata pengetahuan dan sikap responden yang signifikan setelah intervensi di wilayah Kelurahan Sayo (non intervensi). Ada perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan responden setelah diberikan intervensi sosialisasi dan pendampingan empat kali menjadi lebih baik.
Abstract Leptospirosis is an endemic zoonotic disease and remains a health problem in Indonesia. The word’s third-heighest cases of leptospirosis. This study aimed to determine the type of mouse as an intermediate transmission of leptospirosis disease in Minahasa District, North Sulawesi. Trapping of rats was performed by using 100 mouse traps (live Trap) for two consecutive days across six ecosystems. Rats were identified by external morphological characteristics. Microscopic Agglutination Test (MAT) and Polymerase Chain Reaction (PCR) were conducted using rat kidney samples. The number of rats caught in the present study was 105 heads consisting of six species e.g Rattus tanezumi, Rattus exulans, Rattus hoffmanni, Bunomis coelestis, Bunomis fratorum, and Paruromys dominator. The proportion of rats identified as MAT-based leptospirosis reservoir was 0.9% while the PCR test was 1.9%. Rattus tanezumi identified as leptospirosis reservoirs were found were found in the NHDP (non forest near to sattlement) ecosystem. Rattus tanezumi trapped near the settlement was positive as leptospirosis reservoirs in the Minahasa District. Abstrak Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis endemik dan masih menjadi masalah Kesehatan di Indonesia. Angka CFR penyakit ini dilaporkan sebesar 2,5 – 16,4% atau rata-rata 7,1% sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ketiga tertinggi di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tikus perantara penyakit leptospirosis di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Penangkapan tikus dilakukan dengan menggunakan 100 perangkap tikus (live trap) selama 2 hari berturut-turut di enam ekosistem. Tikus diidentifikasi dengan melihat karakteristik morfologi eksternalnya kemudian dilakukan pemeriksaan secara biomolekuler yaitu uji Microscopic Aglutination Test (MAT) dan Polimerase Chain Reaction (PCR) terhadap sampel ginjal tikus. Jumlah tikus yang tertangkap sebanyak 105 ekor yang terbagi menjadi enam spesies yaitu: Rattus tanezumi, Rattus Exulans, Rattus hoffmanni, Bunomis coelestis, Bunomis fratorum, dan Paruromys dominator. Proporsi tikus yang teridentifikasi sebagai reservoir leptospirosis berdasarkan uji MAT adalah 0,9% dan sebesar 1,9% berdasarkan uji PCR. Spesies Rattus tanezumi teridentifikasi sebagai reservoir leptospirosis dan ditemukan di ekosistem Non Hutan Dekat Pemukiman (NHDP). Beberapa Rattus tanezumi yang tertangkap di lokasi dekat pemukiman teridentifikasi positif sebagai reservoir leptospirosis di Kabupaten Minahasa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.