Background: The value of oxygen saturation of a patient having decreased consciousness, especially to those suffering stroke and head injury, will affect their blood pressure to be unstable. Objective: The study aimed to find out the effect of level I progressive mobilization on blood pressure and oxygen saturation in patients with decreased consciousness in the ICU room of Muhammadiyah Hospital of Palembang. Methods: The design of this study used a pre-experiment with one group pretest posttest without control group design. The population were patients who decreased awareness with unstable blood pressure and oxygen saturation hospitalized in ICU room with a sample of 16 respondents. The sampling technique used consecutive sampling conducted from April 9 to May 2, 2019. The data were analyzed using Wilcoxon test. Results: There were effects of level I progressive mobilization on systolic blood pressure (p value < 0,001), on diastolic blood pressure (p value < 0,001), and on oxygen saturation (p value < 0,001). Conclusion: The level I progressive mobilization can improve blood pressure and oxygen saturation of the patients with decreased awareness. Consequently, it can be nursing intervention to improve blood pressure and oxygen saturation of the patients with decreased awareness easily and safely. Abstrak: Latar Belakang: Nilai saturasi oksigen pasien yang mengalami penurunan kesadaran terutama pada stroke dan cidera kepala akan mempengaruhi tekanan darah menjadi tidak stabil. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh mobilisasi progresif level 1 terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode: Desain penelitian ini adalah Pra-eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest without control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami penurunan kesadaran dengan tekanan darah dan saturasi oksigen tidak stabil di ruang ICU dengan jumlah sampel 16 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang dilaksanakan pada tanggal 09 April 2019 sampai 02 Mei 2019. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah sistole (p value < 0,001); Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah diastole (p value < 0,001); Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap saturasi oksigen (p value < 0,001). Kesimpulan: Mobilisasi progresif level I dapat meningkatkan tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran. Sehingga mobilisasi progresif level I dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran yang mudah dan aman.
Latar belakang: Hospitalisasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak prasekolah. Kecemasan anak prasekolah akibat hospitalisasi dapat diminimalisirdengan bermain, salah satunya menggunakan buku cerita. Pemanfaat buku sebagai media terapi disebut juga dengan Biblioterapi. Tujuan:Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh biblioterapi terhadap kecemasan hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode:Penelitian menggunakan metode pre-experiment dengan rancangan One Group Pretest-postest. Kecemasan diukur dengan kuisioner kecemasan. Sampel penelitian ini adalah sebagian anak yang mengalami hospitalisasi di RS Muhammadiyah Palembang sebanyak 25 anak. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April – Mei 2019.. Uji Statistik dengan mengunakan statistik parametrik uji T-test dependent.Hasil:Rata-rata nilai kecemasan siswa sebelum dan setelah dilakukan intervensibiblioterapi adalah 56,84 dan 3,35 dengan nilai p value<0,001 yang artinya ada pengaruh biblioterapi terhadap kecemasan hospitalisasi pada anak prasekolah. Background: Hospitalization can cause anxiety in children. When children experience anxiety at the hospital, children will usually play using books. Use of books as a therapeutic medium is also called Bibliotherapy. Purpose: of this study was to determine the effect of Bibliotherapy on the anxiety of hospitalization in preschool children at the Muhammadiyah hospital in Palembang.Methode: This research method uses preexperimental research methods with one group pre-post test design with 25 responden. Data collected at April – May 2019. T Test dependent used to analysis the result.Results:The Mean of Anxiety before and after intervention is 56,84 dan 3,35p value<0.001, which means that there is a significant relationship between bibliotherapy to the hospitalization anxiety in preschool children at the Muhammadiyah Hospital Palembang.
Pendahuluan: Korban bencana tidak hanya mengalami masalah darurat seperti pembangunan, makanan, kondisi fisik akibat gempa namun juga masalah kesehatan mental. Setelah peristiwa bencana, sebagian besar populasi korban bencana tetap memiliki reaksi psikologis yang normal, akan tetapi 15-20% akan mengalami gangguan mental ringan atau sedang yang merujuk pada kondisi PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), sementara 3-4% akan mengalami gangguan berat seperti psikosis, depresi berat dan kecemasan yang tinggi. Tujuan penelitian: untuk menjelaskan tentang kegawatdaruratan psikologis berupatingkat stress, kecemasan dan depresi yang terjadi pada korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi wilayah pantoloan Kabupaten Donggala Palu Sulawesi Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengungsi di tenda-tenda pengungsian di wilayah Pantoloan Kabupaten Donggala dan sampel berjumlah 33 responden ditentukan dengan teknik total sampling. Metode: yang digunakan yaitu kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan Instrumen penelitian questioner DASS 42 dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian: didapatkan tingkat stress terbanyak pada kategori berat yaitu 17 orang (51.5%), tingkat kecemasan terbanyak kategori berat yaitu 30 orang (90.9%), dan tingkat depresi terbanyak kategori ringan yaitu 22orang 66.7%). Introduction: Disaster victims not only experience emergency problems such as construction, food, physical condition due to the earthquake but also mental health problems. After a catastrophic event, the majority of the disaster victims population still has a normal psychological reaction, but 15-20% will experience mild or moderate mental disorders that refer to the condition of PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), while 3-4% will experience severe disorders like psychosis, major depression and high anxiety. The purpose of the study: to explain the psychological emergencies in the form of stress, anxiety and depression that occur in victims of the earthquake, tsunami and liquefaction of the Pantoloan area, Donggala Palu, Central Sulawesi. The population in this study wererefugees in refugee tents in the Pantoloan area of Donggala Regency and a sample of 33 respondents was determined by total sampling technique. Method: used is quantitative with descriptive research design. Data collection using the DASS 42 questioner research instrument with interview and observation techniques. Results: the highest levels of stress were found in the severe category of 17 people (51.5%), the most severe level of anxiety was 30 people (90.9%), and the mildest level of depression was 22 people 66.7%).
Latar Belakang: Seiring perkembangan zaman semakin meningkatnya penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat secara umum. Pada saat ini ancaman kesehatan yang menimbulkan kecemasan pada masyarakat dan ancaman darurat kesehatan global serta telah menarik perhatian dunia internasiolal yaitu penyakit Corona Virus atau Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Pengetahuan mengenai pandemi Covid-19 yang baik dan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 penting untuk diterapkan. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat tentang penyebaran Covid-19 di kecamatan seberang Ulu II di masa pandemi Covid-19. Metode Penelitia: Kuantitatif dengan desain deskriptif Analitik. Populasi dalam penelitian berjumlah 55.316 responden di Kecamatan Seberamg Ulu II Kota Palembang. Sampel menggunakan teknik Excidental Sampling,dengan jumlah sampel dalam penelitian 123. Waktu dalam penelitan selama 1 bulan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Berdasarkan Hasil penelitian Gambaran pengetahuan masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 93,5 % , tidak baik 6,5%. Sikap masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 71,5%, tidak baik 28,5%, dan tindakan masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 69,9%, tidak baik 30,1%. Kesimpulan: Gambaran Perilaku masyarakat Seberang Ulu II kota Palembang tentang pencegahan Covid-19 dalam kategori baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.