Bagasse mengandung selulosa yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai bahan baku produksi crude selulase menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium. Kapang ini memiliki kemampuan untuk memproduksi enzim selulase dari substrat yang mengandung selulosa dan juga menghasilkan enzim yang dapat memecah lignin sehingga tidak perlu dilakukan proses delignifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah ampas tebu sebagai bahan baku pembuatan crude selulase menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium dan mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi substrat dan waktu fermentasi terhadap aktivitas crude selulase yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengeringkan dan memperkecil ukuran ampas tebu, meremajakan kapang Phanerocheate chrysoporium, membuat inokulum dalam media cair, memfermentasi ampas tebu sesuai dengan variabel, dengan media Nitrogen Limited Media (NLM) menggunakan kapang Phanerocheate chrysoporium. Hasil fermentasi disaring, dan filtratnya dianalisa aktivitasnya sebagai crude selulase. Variabel dalam penelitian ini adalah waktu fermentasi 9, 11, 13, 15 dan 17 hari dan konsentrasi ampas tebu sebagai media: 5, 6, dan 7 % b/v. Ekstrak kasar selulase (crude) yang dihasilkan disaring menggunakan filter vakum, dan aktivitas filtrat (crude cellulase) diuji dengan pereaksi DNS (dinitro salicylic acid) dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas selulase tertinggi diperoleh pada variabel konsentrasi ampas tebu sebesar 7% b/v dan waktu inkubasi selama 17 hari yaitu sebesar 91.304 U/mL.Bagasse contain high cellulose which potentially to be used to raw material for producing cellulase enzyme using fungi Phanerochaete chrysosporium. This fungus has ability to produce cellulase enzymes from substrates which contain cellulose and also produce enzymes that can degrade lignin content so it didn’t need the delignification process. The objective of this study was to convert cellulose in bagasse to be crude cellulase enzymes by using Phanerochaete chrysosporium and determine the effect of substrate concentration and fermentation time to the enzyme activity. This research was conducted by drying and reducing the bagasse particle size, rejuvenating mold Phanerocheate chrysoporium, making inoculum in liquid medium, fermenting bagasse in accordance with the variable, with media NLM (nitrogen limited media) using Phanerocheate chrysoporium. Fermentation results were filtered, and it was analyzed the activity of crude cellulase. The variable in this study was the time of fermentation 9, 11, 13, 15, and 17 days and substrate concentration: 5, 6, and 7 % b/v. Crude cellulose was filtered and was analyzed the enzyme activity by DNS (dinitro salicylic acid) reagent, using UV-Vis spectrophotometer. The best result of this study was the crude cellulase with highest activity 91,304 U/mL for 7 % substrate concentration with fermentation time 17 days.
Saat ini kebutuhan akan energi di dunia terus meningkat, sejalan dengan semakin tumbuhnya industri untuk menopang kehidupan manusia. Namun kenaikan kebutuhan energi tersebut tidak diimbangi dengan bertambahnya sumber energi, sehingga harga energi semakin mahal. Untuk meminimalisir kebutuhan energi, maka perlu dicari sumber-sumber energi alternatif baru, terutama sumber energi baru dan terbarukan. Disamping itu perlu dilakukan pengelolaan energi yang lebih baik, sehingga kebutuhan energi dunia bisa dikurangi. Double Pipe Heat exchanger memiliki pipa luar stainless steel dengan diameter dalam (Do) 3,5 inchi, ketebalan pipa (To) 1,5 mm, dan panjang pipa (Lo) 790mm dan pipa dalam (Di) 1 3/8 inchi, ketebalan(Ti) 0,6 mm, dan panjang pipa (Li) 920mm, dengan air dingin dan air panas yang digunakan sebagai fluida uji di annulus dan pipa dalam. Helical turbulator dari besi (mild steel) dengan dimensi geometris jarak antar elemen (pitch) sebesar 25mm, 50 mm dan 75 mm berdiameter dalam (Di) 5/16 inchi dan diameter luar(Do) 1 5/16 inchi dengan panjang 750mm dimasukkan dalam inner tube dari heat exchanger. Air panas memasuki tabung dengan variasi flowate mulai 400 l/jam sampai 900 l/jam, sedangkan flowrate air dingin konstan 900 l/jam. Hasil penelitian dengan disisipkannya helical turbulator sebagai turbulator pada heat exchanger mengakibatkan peningkatan laju perpindahan kalor. Helical turbulator dengan pitch 25mm menimbulkan peningkatan laju perpindahan kalor paling besar sebesar ±62% dibandingkan plain tube. Helical turbulator mengakibatkan peningkatan NTU heat exchanger terbesar sebesar ±63% dihasilkan oleh helical turbulator dengan pitch 25mm.At present the need for energy in the world continues to increase, in line with the growing industry to sustain human life. However, the increase in energy needs is not offset by the increase in energy sources, so energy prices are increasingly expensive. To minimize energy needs, it is necessary to look for new alternative energy sources, especially new and renewable energy sources. Besides that, better energy management is needed, so that the world's energy needs can be reduced. Double Pipe Heat Exchanger has stainless steel outer pipe with inner diameter (Do) 3.5 inch, pipe thickness (To) 1.5 mm, and pipe length (Lo) 790 mm and pipe inside (Di) 1 3/8 inch, thickness (Ti) 0.6 mm, and the length of pipe (Li) 920 mm, with cold water and hot water used as test fluid in the annulus and inner pipe. Mild steel helical turbulators with geometric dimensions of 25mm, 50mm and 75mm intervals between 5/16 inch in diameter and a 750mm length 5/16 inch outer diameter (Do) are included in the inner tube of heat exchanger. Hot water enters the tube with variations in flowate from 400 l / hour to 900 l / hour, while the cold water flowrate is constant 900 l / hour. The results of the study by inserting a helical turbulator as a turbulator in a heat exchanger resulted in an increase in the heat transfer rate. Helical turbulators with a pitch of 25mm give rise to the highest heat transfer rate of ±62% compared to plain tubes. Helical turbulators cause the largest increase in NTU heat exchanger of ±63% produced by a helical turbulator with a 25mm pitch.
Peningkatan kebutuhan energi terutama bahan bakar minyak yang tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber energi tak terbarukan akan mengakibatkan kelangkaan energi. Pembuatan bahan bakar terbarukan merupakan solusi untuk mengatasi kelangkaan tersebut, salah satunya bioetanol. Biomassa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan bahan baku yang cocok untuk pembuatan bioetanol karena jumlahnya yang melimpah dan mengandung lignoselulosa. Bioetanol dapat diperoleh melalui proses fermentasi dengan metode yang digunakan adalah Fed Batch Simultaneous Saccharification Fermentation. Pretreatment berupa size reduction dan delignifikasi direkomendasikan sebelum proses hidrolisis enzimatik dan fermentasi secara serentak. Metode pengumpanan Fed Batch pada High Total Solid Loading (HTSL) direkomendasikan sebagai strategi pengumpanan pada proses hidrolisis enzimatik dengan jumlah frekuensi yang tinggi memberikan hasil kadar etanol lebih tinggi.The enhancement of energy needs, especially fuel, that is not complemented by the availability of non-renewable energy sources, would affect the deficient of energy. The production of renewable fuel such as bioethanol is a solution to overcome that deficiency. One of the substrates that are appropriate to be processed into bioethanol is Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB) because of abundant and lignocellulosic biomass. Bioethanol can be produced through the fermentation process by Fed-Batch Simultaneous Saccharification Fermentation method. Size reduction and delignification for pretreatment are recommended before the simultaneous enzymatic hydrolysis process and fermentation. Using the fed-batch as a feeding method of High Total Solid Loading (HTSL) is recommended for feeding strategy in hydrolysis enzymatic process with high frequency that can produce a higher yield of ethanol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kebiasaan sholat fardlu berjamaah di masjid kampus Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara berpengaruh terhadap kecerdasan emosional mahasiswa fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan instrumen kuisioner, deep interview, dan observasi dengan menggunakan teknik purpose sampling dalam pengambilan sampel penelitian. Di dalam penelitian ini terbukti bahwa kebiasaan sholat berjamaah ternyata berpengaruh positif terhadap kecerdasan emosional. Dengan masing-masing item pertanyaan bobot 100%, diperoleh data sebagai berikut: Mampu mengendalikan dorongan nafsu duniawi 66%, memotivasi diri sendiri 86,6 %, mampu bertahan dalam menghadapi cobaan 80 %, tidak melebih-lebihkan kesenangan 86,6 %, mampu mengatur suasana hati 83,3 %, menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir 86,67 %, berempati dan berdoa 76,6 %. Penelitian ini membuktikan bahwa kecerdasan emosional seseorang dapat ditingkatkan dengan salah satunya mewajibkan anak-anak di lingkungan pendidikan baik madrasah, sekolah, perguruan tinggi, serta berbagai lembaga pendidikan untuk mewajibkan kepada peserta didiknya melaksanakan sholat berjamaah sebagai salah satu upaya menambah kecerdasan emosional anak.
Melimpahnya jumlah limbah padat penyosohan padi yaitu dedak di Indonesia berpotensi untuk dijadikan minyak pangan. Minyak pangan berbasis dedak padi dapat djadikan sebagai alternatif pengganti minyak pangan berbasis kelapa saawit, karena minyak dedak padi mengandung senyawa fitokimia dalam jumlah tinggi, antioksidan dan beberapa jenis lemak. Umumnya pembuatan minyak dedak padi dilakukan dengan metode konvensional yaitu soxhlet extraction. Dalam pengolahannya meliputi 4 proses utama yakni stabilisasi, ekstraksi, distilasi dan analisa produk. review ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu stabilisasi dan rasio pelarut dengan dedak terhadap rendemen minyak yang dihasilkan, kadar asam lemak bebas dan densitasnya. Hasil rendemen minyak tertinggi pada penelitian Nasir dkk sebesar 18,34%. Kadar asam lemak bebas menggunakan pelarut n-heksana dan ethanol pada penelitian Nasir dkk masih memenuhi standar yaitu 34,49-49,76%. Densitas terbaik pada penelitian Suryati dkk sebesar 0,901 g/ml yang berarti hampir mencapai SI 01-3555-1998 minyak dedak padi yaitu 0,916 g/ml.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.