Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa SMA yang diajar dengan strategi pembelajaran kreatif-produktif pada pokok bahasan koloid. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Samarinda. Sampel adalah satu kelompok siswa (35 siswa) XI MIPA 5 yang dipilih secara purposive. Data diperoleh menggunakan teknik tes mengukur 4 kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu kemampuan berpikir lancar, fleksibel, original, dan elaborasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa berpikir lancar dan elaborasi tergolong kategori baik, kemampuan berpikir luwes tergolong kategori cukup, dan kemampuan berpikir orisinal tergolong kategori kurang. Secara keseluruhan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI MIPA 5 SMA N 5 Samarinda tergolong pada kategori cukup
Penelitian im bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan hasil belajar siswa SMA menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan bantuan media papan tempel pada pokok bahasan tata nama senyawa. Jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 13 Samarinda yang berjumlah 250 siswa dan terbagi ke dalam 7 kelas. Sampel penelitian adalah 33 siswa kelas X yang dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes yaitu posttest dan ulangan harian serta teknik nontes berupa angket. Data penelitian ini berupa hasil belajar kognitif dan data minat belajar siswa. Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari masing-masing 20% nilai posttest pertemuan satu dan dua serta 60% nilai ulangan harian. Data minat belajar diperoleh dari lembar angket yang teridiri dari empat indikator minat belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran NHT berbantukan media papan tempel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Learning Starts With A Question (LSQ) berbantukan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 14 Samarinda pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non-elektrolit. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 14 Samarinda. Sampel penelitian yang diambil adalah kelas X-2 dan X-3 dengan masing-masing kelas berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik purposive sampling. Kelas X-2 menggunakana model pembelajaran LSQ berbantukan media peta konsep sedangkan kelas X-3 menggunakan model pembelajaran langsung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji t. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata kelas X-2 dan X-3 adalah berturut-turut adalah 79,93 dan 74,60. Kelas yang menggunakan model pembelajaran LSQ berbantukan media peta konsep memiliki rata-rata nilai hasil belajar lebih tinggi daripada rata-rata nilai hasil belajar kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan teknik analisa data menggunakan uji t pada taraf signifikan 5% diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran LSQ berbantukan media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non-elektrolit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa SMA setelah diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games and tournaments (TGT) dilengkapi media kartu kwartet hace pada pokok bahasan koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 4 Samarinda. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui soal post-test di setiap akhir pertemuan dan ulangan akhir bab. Analisis data dilakukan dengan cara menghitung skor dari jawaban siswa dan mengubah skor dalam bentuk persentase sebaran sesuai jenjang kemampuan kognitif, dan menghitung nilai rata-rata seluruh jenjang kemampuan kognitif sehingga terlihat kemampuan kognitif siswa secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai tingkat kemampuan siswa untuk mengingat (C1) sebesar 100, mengerti (C2) sebesar 88, menerapkan (C3) sebesar 97, menganalisis (C4) sebesar 82, mengevaluasi (C5) sebesar 81 dan mencipta (C6) siswa sebesar 82. Secara keseluruhan kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan koloid dengan penerapan model TGT dilengkapi media kartu kwartet hace termasuk dalam kategori sangat baik
In digital era, teachers need pedagogical ability to create interesting and meaningful learning; development of learning media. The purpose of this study was to analysis problems in developing of learning media as a media to increase student learning outcomes. The research method was qualitative descriptive. The description of the problems was determined by interviews and questionnaires. This research was conducted at 5 junior high schools in Samarinda with science teachers and eighth-grade students as respondents. The results of the needs analysis show that 1) biology teachers were not creative and innovative enough on the development of biology learning media, 2) teachers have limited time to develop the learning media, 3) teachers have limited knowledge and ability to develop the learning media, and 4) student learning outcomes were low. It is clear that creativities of biology teachers at junior high school in Samarinda are needed to improve student learning outcomes.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.