Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang manhaj tafsir yang berorientasi fiqh. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka untuk memotret metode-metode tafsir yang menghasilkan konsekuensi hukum dalam masyarakat Islam. Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah sumber primer dan sekunder dalam mendukung kajian tersebut. Hasil telaah dan penelitian menemukan latar belakang muncul dan berkembangnya corak penafsiran fiqih serta metode yang digunakan dalam penafsiran yang bercorak fiqih. Tafsir yang bercorak fiqih adalah tafsir yang terbilang tua, mengingat corak tafsir ini telah ada seiring dengan pertumbuhan tafsir itu sendiri. Tafsir fiqih adalah tafsir yang berorientasi pada pemahaman ayat-ayat hukum dalam Alquran. Tafsir ini lahir dari pemahaman fiqhiyah para fuqaha ketika mereka menafsirkan Alquran dengan menggunakan pendekatan fiqih, sehingga nuansa fiqih sangat terasa di dalamnya.
The purpose of this research was technology-enhanced research in higher education. Design-based research for creating courses using the management system in the E-Learning 5.0 has proven its promise as a tool useful for both research and design of technology-enhanced learning environments over the last decade (TELEs). In this article, we characterize and explain design-based research characteristics, outline the relevance of design-based research in the creation of TELEs, suggest principles for applying design-based research with TELEs, and address potential challenges in using this approach. This inaugural special issue of Studies in Technology Enhanced Learning focuses on ‘theory,’ a controversial subject. While theory has been criticized for being vague or alienating at times, it is safe to conclude that theory has never been as profoundly rooted in Technology Enhanced Learning (TEL) science as it has in many other fields of scholarship.
Abstrak Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang peran imam kampung, ustaz, tokoh agama dan tokoh desa dalam membangun kedamaian, keharmonisan dan persaudaraan beda agama di Karave. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk melihat persaudaraan beda agama yang erat di desa tersebut. Hasil penelitian menemukan bahwa kedamaian, keharmonisan dan persaudaraan beda agama terjalin erat disebabkan peran tokoh agama yang bekerja sama dengan tokoh kampung/desa sebagai juru damai jika terjadi perselisihan di tengah-tengah masyarakat. Tokoh agama dan desa juga berperan sebagai konsolidator dalam merawat desa. Serta Tokoh agama dan desa juga berperan sebagai cultural broker. Kata Kunci: Damai; Harmoni; Persaudaraan; Multi-agama Abstract This paper presents the results of research on the role of village priests, ustaz, religious leaders and village leaders in building peace, harmony and brotherhood of different religions in Karave. This study uses a qualitative method to see the close interfaith brotherhood in the village. The results of the study found that peace, harmony and brotherhood of different religions were closely intertwined due to the role of religious leaders who cooperated with village/village leaders as peacemakers in the event of a dispute in the community. Religious and village leaders also act as consolidators in caring for the village. And religious and village leaders also act as cultural brokers. Keywords: Peace, Harmony, Brotherhood, Multi-religion
Penelitian ini terfokus pada etika politik dalam Al-Qur’an surah al- Nisa>/4:58, pada ayat ini dikemukakan dua aspek prinsip dasar etika politik yaitu amanah dan keadilan. Umat Islam perlu berpegang pada dua prinsip ini, agar mampu mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dari berbagai bentuk penyalahgunaan jabatan, serta menerapkan keadilan bagi semua pihak. Penelitian ini berjenis kepustakaan dengan menggunakan pendekatan teologis. Sumber rujukan yang dipakai berasal dari berbagai buku-buku, artikel, penelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan tema etika politik. Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber akan dianalisis dan diurai berdasarkan metode tafsir tah}li>li, mulai dari kosa kata, hubungan antar ayat, asba>bun nuzu>l, kandungan ayat, serta hukum yang dihasilkan oleh ayat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Islam telah mengatur etika politik melalui dua prinsip yakni: 1.) Menjaga Amanah sebagai bentuk kejujuran dalam menjalankan tugas.2.) Berlaku Adil untuk mewujudkan kesetaraan semua pihak di hadapan hukum. Berlandaskan analisis penafsiran QS.al-Nisa>/4:58 Allah swt. telah memerintahkan kepada manusia untuk mampu menjaga amanah, serta memutuskan perkara diantara manusia secara adil tanpa ada pihak yang merasa dicurangi. Nilai-nilai etika harus dijunjung tinggi dalam menjalankan tugas dan bertanggungjawab pada amanah yang telah dipercayakan. Implikasi pada penelitian ini ialah, orang-orang yang masuk di dunia politik harus mengerti ilmu tentang etika menyangkut baik dan buruk sebuah tindakan, khususnya aspek memegang amanah dan memberi keputusan dengan seadil-adilnya yang telah dipaparkan dalam QS.al-Nisa>/4:58, sebagai bentuk menjalankan perintah Al-Qur’an demi meraih kemaslahatan umum.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.