Pada Iklim kerja dengan suhu panas berawal dari timbulnya energi yang bersumber dari panas yang masuk ke lingkungan atau tempat kerja kemudian jadi tekanan yang panas, hal tersebut menjadi beban kerja tambahan untuk pekerja. Kondisi seperti itu memengaruhi kesehatan dan energi/ stamina pekerja jika dihubungkan dengan beban kerja berat yang dikerjakan. Kondisi Iklim kerja dengan suhu panas dapat memperberat kondisi kesehatan fisik dan mental pekerja. Dampak yang sering terjadi pada pekerja akibat iklim kerja panas yaitu dehidrasi dan keluhan kesehatan lain seperti heat rash. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan pengendalian iklim kerja dengan keluhan kesehatan pada pekerja, hasil tersebut nantinya akan dibandingkan dengan nilai ambang batas sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan tindakan pengendalian dalam upaya pencegahan penyakit akibat kerja pada industri. Pengukuran Iklim kerja yang dilakukan pada bagian kerja di indutri pembuatan lilin, diketahui memiliki hasil yaitu sebagian besar memiliki nilai ISBB > 30oC. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan beban kerja pada pekerja yaitu beban kerja dengan tingkatan sedang dengan waktu kerja 75% hingga 100% dengan 25% waktu beristirahat. Berdasarkan hasil rata-rata 10 titik dari ke dua bagian kerja di industri tersebut, sebagian besar nilai ISBB hasil pengukuran lebih besar dari nilai NAB yang telah ditetapkan, dengan nilai NAB 28oC. Pada keluhan kesehatan yang sering di rasakan oleh pekerja yaitu dehidrasi banyak dirasakan oleh pekerja karena pekerja yang jarang mencukupi asupan cairan atau air. Begitu pula pada keluhan heat rash, keluhan ini dirasakan para pekerja yang jarang menjaga hieginitas diri. Oleh sebab itu, perlunya pengendalian iklim kerja baik dalam lingkungannya maupun pekerjanya. Pengendalian tersebut seperti Training (pendidikan/latihan), Pengendalian tekanan panas melalui penerapan hygiene.
Hasil pemantauan menunjukkan kualitas buangan air IPAL belum optimal. Parameter limbah cair rumah sakit melampaui baku mutu Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 tahun 2013, yaitu parameter BOD, COD dan fosfat serta parameter mikrobiologi yaitu escheriacoli. Kecenderungan hasil pemantauan meningkat selama tiga tahun terakhir khususnya pada rumah sakit milik swasta. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyatakan bahwa “Setiap orang diperbolehkan membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan persyaratan memenuhi baku mutu lingkungan hidup dan mendapatkan izin dari pemerintah”. Jika hasil pengolahan limbah cair rumah sakit tersebut tidak memenuhi baku mutu tentu melanggar ketentuan dan akan mendapatkan denda dan sanksi pidana. Tujuan untuk Mengevaluasi sumber daya manusia, anggaran, metode dan material dalam Pengolahan Limbah Cair Pada Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPAL) Rumah Sakit Swasta di Kota Surabaya. Jenis penelitian adalah deskripsi dilakukan dengan pengambilan sampel air limbah effluen IPAL, wawancara dan observasi. Hasil penelitian bahwa dalam pengelolaan air limbah di rumah sakit perlu oprimasi peran SDM, anggaran, metode dan material. Pengelolaan air limbah rumah sakit yang baik perlu dukungan manajemen rumah sakit agar hasil pengolahan limbah cair mendapatkan hasil optimal.
Percetakan merupakan salah satu industri dengan tingkat risiko bahaya pada pekerja yang sangat kompleks. Hal ini dilihat dari berbagai macam bahan baku yang digunakan, aktifitas pekerjaan yang dilakukan serta postur tubuh pekerja saat bekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keluhan kesehatan yang dialami oleh pekerja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional. Metode pengmbilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner keluhan kesehatan dan kuesioner gejala neurotoksik Q18 versi jerman. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi yang berjumlah 24 orang pekerja. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menujukkan frekuensi keluhan kesehatan yang dialami oleh pekerja percetakan pada sektor informal yaitu batuk (4%), bersin (2%), berdahak (3%), sesak nafas (1%), mual (2%), pusing (5%), mudah lelah (5%), keluhan gejala neurutoksik (5%), nyeri bahu (10%), nyeri pinggang (12%), nyeri punggung (9%), nyeri leher dan lengan (7%).
The accident that occurred was caused by two factors like unsafe act and unsafe condition. PT PAL is one of the companies that produce ships and provides ship maintenance services which every process have pontential hazard like welding process, grinding process and steel cutting process. Initial survey showed there was several accident like pinched causing minor injuries and some nearmiss to workers in the welding section. This research was conducted in Commercial Ship Division PT. PAL with aim to analyze the influence of individual characteristics and characteristics of work with unsafe act on the Commerce Division of PT. PAL using cross sectional study with total sample of as many as 80 worker. Characteristics of respondent and unsafe action was obtained from interview with workers and observation directly to the field. The result of statistical tests using binary logistic regression showed that characteristics individual and characteristics of work which has an influence on unsafe action are age (p=0,001), knowledge of OHS (p=0,000) and time periode (p=0,008) with R value = 0,690. This means that age, knowledge of OHS and time periode have an effect of 69% on unsafe action on workers in the division of the commercial ship PT. PAL (Indonesia) and 31% are influenced by other factors. Recommendation for workers should avoid unsafe act while working like joking and for the companies should be more routine to hold socialization related implementation of OSH in the workplace and also increase supervision for workers, especially in the habit of using PPE in accordance with established policies.
The fabrication of a ZnO/Au nanosquare-array electrode was successfully carried out for the detection of glucose concentration in biomedical applications. The fabrication of the ZnO/Au nanosquare array using an ultra-thin alumina mask (UTAM) based on the imprinted anodic aluminum oxide (AAO) template and the direct current (DC) sputtering method was able to produce a very well-ordered nanosquare arrangement with a side size of 300 nm and a thickness of 100 nm. Tests were done to evaluate the performance of the electrode by means of cyclic voltammetry (CV) which showed that the addition of glucose oxidase (GOx) increased the sensitivity of the electrode up to 1180 ± 116 μA mM−1cm−2, compared with its sensitivity prior to the addition of GOx of 188.34 ± 18.70 mA mM−1 cm−2. A iox/ired ratio equal to ~1 between the peaks of redox reactions was obtained for high (hyperglycemia), normal, and low (hypoglycemia) levels of glucose. The ZnO/Au nanosquare-array electrode was 7.54% more sensitive than the ZnO/Au thin-film electrode. Furthermore, finite-difference time-domain (FDTD) simulations and theoretical calculations of the energy density of the electric and magnetic fields produced by the ZnO/Au electrode were carried out and compared to the results of CV. From the results of CV, FDTD simulation, and theoretical calculations, it was confirmed that the ZnO/Au nanosquare array possessed a significant optical absorption and that the quantum effect from the nanosquare array resulted in a higher sensitivity than the thin film.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.