Tanaman nanas tumbuh subur dan merupakan sentra produksi di Kecamatan Ngancar, yang terdiri 4 desa yaitu Babadan, Besali, Jagul, Kunjang Kabupaten Kediri. Permasalahan yang ada yaitu pemasaran buah dalam bentuk segardan belum dikenal teknologi pasca panen dan pengolahan nanas menjadi produk yang awet disimpan. Tujuan kegiatan untuk coaching dan mentoring teknologi pengolahan nanas kepada kelompok PKK mandiri Desa Babadan Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Metode Pelaksanaan yaitu Pembinaan dan sosialisasi tentang pentingnya ilmu teknologi pasca panen olahan buah nanas menjadi produk yang disukai konsumen dan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat petani nanas juga. .Waktu Pelaksanaan selama 4 hari mulai tanggal 18 Agustus sampai 21 Agustus 2021 di Balai Desa Babadan , Kec. Ngancar Kediri diikuti .peserta 20 orang. Hasil kegiatan yang dicapai adalah target jangka pendek yaitu petani mempelajari dan memahami ilmu teknologi pasca panen dan olahan buah nanas segar menjadi sari buah nanas, selai nanas, dodol nanas. Target jangka panjang adalah menjalin koordinasi dan kemitraan petani dengan pemangku kepentingan terkait seperti akademisi, pihak pemerintah dan swasta. Dapat terbentuk model ekonomi bisnis UMKM berkelanjutan skala nasional.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui saluran pemasaran dan efisiensi pemasaran komoditas lebah madu klanceng (Trigona sp.) di Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung. Penentuan responden dipilih menggunakan metode purposive sampling (32 peternak anggota kelompok tani hutan), snowball sampling (2 pedagang pengecer) dan accidental sampling (3 konsumen). Analisis data mencakup analisis margin, producer's share, dan rasio efisiensi keuntungan terhadap biaya pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 2 pola saluran pemasaran. Pola saluran I produk madu : peternakkonsumen. Pola saluran II produk madu: produsenpedagang pengecerkonsumen. Hasil analisis menunjukkan pemasaran langsung lebih efisien. Saluran Pola I memperoleh producer's share dan rasio efisiensi keuntungan terhadap biaya yang lebih tinggi sebesar 100 persen dan 26,63 dibanding Pola II sebesar 90 persen dan 18.01.
Kabupaten Kediri merupakan salah satu wiayah yang berpotensi dalam pengembangan komoditas nanas di Jawa Timur. Tingginya produksi nanas didukung dengan sumber daya alam yang sesuai. Namun, produksi yang melimpah dan tidak terserap pasar menimbulkan risiko kerugian pasca panen. Pemanfaatan nanas dengan cara diolah menjadi sari, selai, dan dodol dapat menjadi solusi dan meningkatkan nilai tambah. Metode perencanaan bisnis produk digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha dan strategi pemasaran produk olahan berbasis komoditas nanas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai tambah pengolahan produk skala rumahan memberikan keuntungan yang positif.
Horticulture development is one of the strategic issues in increasing the role of agriculture in the national economy in 2020-2024. One of the potential horticultural commodities is shallot. One of the areas in East Java that is developing intensive shallot cultivation is Bojonegoro Regency. The characteristic of shallot cultivation is that it requires more intense care than other horticultural cultivations, including the care and control of pests. The existence of intense care in the cultivation of shallots results in the need for quite a lot of labor, so that the care and maintenance is optimal. The labor used will affect the income of shallot farmers. The use of intensive care inputs such as fertilizers and pesticides will also affect the costs and income of shallot farmers. The purpose of this study was to examine whether land area, labor expenditure, and production costs will affect the income of onion farming in Bojonegoro Regency. The results showed that the outpouring of labor and production costs had a significant effect on farmers' income on onion farming in Bojonegoro Regency.
Pertanian organik merupakan salah satu teknologi dalam bidang pertanian yang memperhatikan aspek lingkungan. Masa Pandemi Covid-19 memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan masing-masing. Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Masyarakat Parasku Hijau di Desa Banjarejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri ialah pemanfaatan pekarangan kosong belum optimal sehingga penerapan Iptek masih perlu ditingkatkan terutama dibidang pertanian organik. Berdasarkan hasilapelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pelatihan terlaksana dengan baik dan lancaraserta kondusif. Kegiatan pelatihan dapat menambahawawasan para anggota kelompok masyarakat dalam pemanfaatan pertanian organik di pekarangan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya efektifitas perubahan pengetahuan sebesar 77,86% dan efektivitas pengabdian sebesar 89,20%. Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini para anggota kelompok masyarakat dapat mengusahakan pertanian organik di pekarangan masing-masing guna meningkatkan pendapatan sehingga tercapainya kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.