The objectives of this research are: 1) to analyze the effect of e-WOM on brand image of Heavenly Blush product, 2) to analyze the effect of e-WOM on the interest in buying Heavenly Blush product, and 3) to analyze the effect of brand image on the interest in buying Heavenly Blush product. This research used online and offline survey methods in the form of questionnaires. The research sampling was carried out using non-probability sampling technique. The scaling technique of the study applied Likert scale which produces measurements at intervals; scale 1 for strongly disagree statements and scale 5 for strongly agree statements. The data analysis used PLS (Partial Least Square). The 106 respondents of the research were customers who already knew about Heavenly Blush yogurt products but had never consumed them with the minimum age of 17 years. The findings showed that there is a positive effect of e-WOM variable on brand image variable with a value of 0.425. The e-WOM variable has a positive effect on the interest in buying Heavenly Blush product with a value of 0.430. Brand image is the last variable that has a positive effect on interest in buying with a value of 0.244.Abstrak: Tujuan dari penelitian ini, yaitu 1) menganalisis pengaruh antara e-WOM terhadap citra merek produk Heavenly Blush, 2) menganalisis pengaruh e-WOM terhadap minat membeli produk Heavenly Blush, 3) Menganalisis pengaruh Citra Merek terhadap minat Membeli produk Heavenly Blush. Metode penelitian yang digunakan adalah survei online dan offline dalam bentuk kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Non Probability Sampling. Teknik pemberian skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dan menghasilkan pengukuran secara interval yaitu skala 1 untuk pernyataan sangat tidak setuju dan skala 5 untuk pernyataan sangat setuju. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan PLS (Partial Least Square). Responden yang diteliti adalah konsumen yang sudah mengetahui produk yogurt Heavenly Blush tetapi belum pernah mengkonsumsinya minimal usia 17 tahun. Responden yang diteliti sebanyak 106 responden. Hasil penelitian menunjukkan adannya pengaruh positif antara variabel e-WOM terhadap variabel citra merek dengan nilai pengaruh 0.425. Variabel e-WOM memiliki pengaruh positif terhadap minat membeli produk heavenly blush dengan nilai pengaruh sebesar 0.430. Citra merek merupakan variabel terakhir yang memiliki pengaruh positif terhadap minat membeli dengan nilai pengaruh sebesar 0.244.

Smallholder farmers dominate the agricultural system in Indonesia, including farmers of corn. The high demand for corn for the food and feed industry and the low domestic production have prompted the government to import. The increase in corn production is carried out by using mechanization in its cultivation activities. This study aimed to see the effect of mechanization on increasing the productivity and income of corn farmers on a small land. The definition of narrow land used in this study is a farmer who has a land area of less than 5000 m2. The data used is derived from a household survey of palawija crop farmers in 2014. The findings show that the mechanization adopted by corn farmers on small land has a positive effect. Small land farmers who use mechanization show that their average productivity and income are higher than small land farmers who do not use mechanization in their farming activities.

Kelompok tani atau yang biasa disebut dengan communal, adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi sapi di Desa Aek Ledong Kabupaten Asahan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan struktur penerimaan dan biaya, serta pendapatan peternak communal dan non communal. Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung peternak communal dan non communal. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan. Agar perbandingan antara peternak communal dan non communal setara, sapi dikategorikan menjadi pedet, dara, dan indukan. Nilai R/C ratio terhadap biaya total menunjukkan hasil lebih dari satu. Artinya, usahatani sapi potong yang dijalankan oleh peternak communal dan non communal layak dijalankan dan menguntungkan. Nilai R/C ratio untuk peternak communal ialah 1,64 sedangkan nilai R/C untuk peternak non communal ialah 1,09.