<p>Manusia hendaknya senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan mengingat peran lingkungan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun, faktanya hubungan itu belum terjadi secara harmonis. Hal itu dapat dilihat dari tingginya angka kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Kerusakan itu tentunya akan mengancam kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan pola pikir generasi muda agar lebih bersahabat dengan lingkungan. Salah satunya adalah dengan menanamkan literasi ekologi. Literasi ekologi merupakan sebuah keadaan dimana individu sudah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang lingkungan hidup serta mampu bertindak yang memiliki dampak positif untuk lingkungan. Komponen literasi ekologi terdari dari enam komponen yaitu implikasi, pengetahuan ekologis, pengetahuan sosial politik, pengetahuan tentang masalah lingkungan, kemampuan kognitif dan perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan. Literasi ekologi dapat dikembangkan sejak sekolah dasar dengan memperhatikan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor anak usia dini. Pengembangan literasi ekologi dilakukan di seluruh Tri Pusat Pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.</p>
<p>Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kondisi siswa dengan disleksia. Disleksia bukanlah sebuah penyakit sehingga tidak ada obatnya, karena siswa disleksia hanya membutuhkan bimbingan dan perhatian khusus. Siswa-siswa disleksia bukanlah siswa yang bodoh, mereka hanya anak-anak unik memiliki caranya sendiri untuk menerima pembelajaran. Masyarakat luas di Indonesia belum banyak yang mengetahui tentang disleksia, jadi anak-anak yang tidak bisa membaca dan menulis hingga usia yang normal dianggap sebagai anak-anak yang bodoh atau malas. Padahal jika dilihat, anak-anak disleksia secara penampilan memiliki fisik yang sama persis dengan anak-anak normal seperti pada umumnya. Guru sebaiknya mendampingi siswa dalam melatih siswa mengenal tulisan dan bacaan, sehingga motivasi belajar siswa akan tumbuh terutama diawali di tingkat Sekolah Dasar. Contohnya dapat dilakukan dengan membacakan cerita yang menarik, menulisi di papan agar siswa dapat menyalin, menyediakan buku-buku bacaan bergambar dan tidak lupa lebih sering memberikan kesempatan kepada siswa disleksia untuk tampil di depan kelas untuk menambah motivasinya terutama dalam pembelajaran. Sehingga cara guru untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak disleksia di Sekolah dasar adalah sebagai berikut : (a) Meningkatkan motivasi belajar pada siswa; (b) Menggunakan media pembelajaran yang menarik; (c) Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa; (d) Tidak pernah menyalahkan anak atas kondisinya (disleksia); dan (e) Selalu mendampingi siswa pada saat pembelajaran.</p>
The Science Literacy Movement was programmed by the Ministry of Education and Culture in 2017. In fact, the scientific literacy of Indonesian students is still in the low category, still below the average PISA completeness score. Based on these problems, it is important to understand the Science Literacy Movement in schools, especially elementary schools. This study aims to analyze the process, quality, and constraints of the implementation of the Science Literacy Movement in Elementary Schools. This research is classified as a mixed method. The mixed research design used by the researcher is an explanatory design. The subject of this research is the Science Literacy Movement program in each educational unit in the research location. The research instrument used was an evaluation questionnaire on the implementation of the Science Literacy Movement and interview guidelines. Data were analyzed descriptively. The results of the study stated that all schools had implemented the Science Literacy Movement but had not touched all aspects of the Science Literacy Movement; the quality of the implementation of the scientific literacy movement in schools as a whole is good; and the constraints experienced related to the Covid-19 pandemic situation, limited budget, limited infrastructure, low learning motivation, and lack of guidance from various parties. The implication of this research is that the Science Literacy Movement needs to be done holistically and creatively so that it can be implemented in offline and online learning.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan agama Hindu dalam menghadapi degradasi moral peserta didik pada pra dan masa pandemi covid-19. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui studi pustaka. Hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah 1) Faktor penyebab pendidikan agama Hindu mampu menghadapi degradasi moral peserta didik pada pra dan masa pandemi covid-19 yaitu tujuan dan fungsi pendidikan agama Hindu sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional Republik Indonesia; 2) Proses pendidikan agama Hindu dalam menghadapi degradasi moral peserta didik pada pra dan masa pandemi covid-19 yaitu : (a) jenjang TK harus dilakukan melalui pembiasaan dan kegiatan belajar yang menyenangkan baik secara daring maupun luring; (b) jenjang pendidikan dasar; (c) jenjang pendidikan menengah; (d) jenjang pendidikan tinggi dan (e) 4 pilar pendidikan menurut UNESCO; 3) Implikasi pendidikan agama Hindu dalam menghadapi degradasi moral peserta didik pada pra dan masa pandemi covid-19 yaitu : (a) Mewujudkan tujuan nasional pendidikan Negara Republik Indonesia; (b) membantu terciptanya ketahanan mental dalam menjalankan hal-hal positif dan menjauhi hal-hal negatif dari modernisasi, globalisasi serta budaya asing; (c) membantu melestarikan nilai-nilai agama Hindu dan budaya bangsa Indonesia dan membantu mewujudkan Indonesia maju 2045.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.