Islamic religious learning at school, which is only two hours a week, makes parents aware of the importance of religious education as one of the provisions of life for their children. The origins of Madrasah Diniyah are similar to those of Islamic boarding schools, beginning with recitation in mosques, langar, and surau. Madrasas, as Islamic educational institutions, have emerged and developed along with the entry and development of Islam in Indonesia. The importance of religious education is also felt by several madrasas, which require their students to live in dormitories, or what we know as <em>boarding.</em>
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody><tr><td valign="top" width="416"><p>The PAI curriculum at UNY was formed to plan, manage and evaluate PAI learning activities in accordance with the educational objectives that have been set. PAI is a family of personality development courses ( MPK) in the structure of general courses (MKU) that must pass and have a weight of 3 credits, with a course code of UNU 201. Judging from its position, it is a course that equips students in the form of basic abilities about understanding, passion and experience of basic human values, as creatures of God, as individuals, family members, communities, citizens and as part of nature. In addition to PAI lectures, UNY implements the PAI tutorial program which is a special activity that emphasizes deepening and mastering the practical skills of worship and literacy of the Qur'an which is required of students who take Islamic Religious Education courses. In general the approach applied is the approach of academic subjects. Evaluation of PAI learning is carried out in two ways, namely tests and observations carried out by lecturers who teach courses to students.</p><p><strong>Keywords: </strong>Curriculum development, PAI, UNY</p></td></tr><tr><td valign="top" width="416"> </td></tr></tbody></table>
Ujian sekolah merupakan salah satu cara untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar selama setengah semester atau satu semester atau beberapa semester. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui prosedur penyusunan tes ujian tengah semester pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di SMP; (2) untuk mengetahui tingkat validitas tes ujian tengah semester pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di SMP. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed method kualitatif-kuantitatif model Sequential Explanatory Design). Jenis data penelitian ini terdiri dari kualitatif berupa informasi proses penyusunan tes ujian dan data kuantitatif berupa nilai hasil ujian tengah semester. Untuk data proses penyusunan tes dikumpulkan dengan menggunakan instrumen wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan penyusunan tes seperti wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru Al-Qur’an Hadis. Untuk data hasil ujian sekolah pelajaran Al-Qur’an Hadis dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumen. Yang menjadi subjek adalah soal Al-Qur’an Hadis dan hasil nilai UTS kelas 7E Muhamamdiyah Boarding School Yogyakarta. Dari hasil pebelitian di atas maka dapat disimpulkan dari 20 nomor soal Al-Qur’an Hadis terdapat 5 nomor soal yang tidak valid yaitu nomor 6, 9, 16, 17 dan 19 dikarenakan memiliki r hitung yang lebih kecil atau dibawah r tabel. Terdapat 15 nomor soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 20. Melalui analisis dapat diketahui bahwa tes mata pelajaran Al-Qur’an Hadis valid karena dari 20 soal, 15 soal merupakan soal valid dan lima soal tidak valid. Sehingga dianggap tes ini dapat dengan tepat untuk mengukur kemampuan siswa SMP di Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.
Peningkatan kualitas layanan pendidikan merupakan salah satu agenda prioritas pembangunan pendidikan nasional tahun 2015-2019 sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Di samping tersedianya kurikulum yang handal, salah satu aspek terpenting dalam upaya penjaminan kualitas layanan pendidikan adalah melalui penyediaan sistem penilaian yang komprehensif sesuai dendan syandar nasional pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal penilaian, salah satu aspek yang dinilai dari peserta didik ialah penilaian sikap sosial. Penilaian sikap sosial dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap sosial siswa dalam menghargai, menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. Teknik yang digunakan dalam pembuatan instrumen penilaian sikap ini ialah menggunakan teknik observasi, penilaian diri atau menilai diri sendiri, dan penilaian antar teman. Dari masing-masing tekink dibuat instrumen penilaian sikapnya yang berisi in dikator, penilaian sikap, skala penilaian, dan tara-rata nilai sikap yang mencakup sikap jujur, sikap percaya diri, sikap toleransi, sikap gotong royong, sikap disiplin, sikap tanggung jawab, dan sikap sopan santun. Kata kunci: instrumen penilaian, sikap sosial, SMK
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.