The continuous loss of farmland in Indonesia is a major problem in the food production industry. The Gempol-Pandaan road, which is a section of the Trans Java toll road and connects the major cities of Surabaya and Malang, gives the Pandaan District of Indonesia its strategic location. Sustainable Food Agriculture Land (SFAL) in the Pandaan District is one strategy for expanding wetland farming. Therefore, this research aims to analyze the connection between social capital and landowners’ intention to alter SFAL in Pandaan District, Pasuruan Regency, hoping to resolve existing land-use conflicts. The purpose of this study was to use partial least square structural equation modeling (PLS-SEM) to the question of how landowners’ social capital is related to their intention to change land use. The PLS-SEM analysis shows that there are less opportunities for SFAL landowners to shift land use when social capital is high. Conversely, greater intentions among SFAL landowners to convert agricultural land to nonagricultural uses are associated with weaker or lower relationships among social capital characteristics.
Desa Wisata Adat Ngadas merupakan salah satu desa wisata berlokasi di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Keanekaragaman bentang alam dan tempat bermukimnya suku Tengger yang memegang teguh adat dan tradisi yang menjadikan daya tarik wisata Desa Ngadas. Seiring berjalanannya waktu wisatawan berkunjung semakin meningkat, hal ini memberikan pengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kualitas hidup berdasarkan persepsi masyarakat dan identifikasi faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas hidup. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis faktor konfimatori (CFA). Berdasarkan hasil analisis statistik desripitf dapat diketahui kualitas hidup masyarakat bernilai 3,63 dengan kategori sedang serta faktor yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat adalah material well-being dan health and safety well-being.
Sebagai kota dengan beragam daya tarik wisata, Kota Blitar menerima kunjungan wisatawan dari dalam Kota Blitar maupun luar Kota Blitar. Wisatawan dari luar Kota Blitar pada umumnya melewati Kelurahan Tanjungsari dan Pakunden sebagai pintu masuk ke Kota Blitar dari arah barat. Kedua kelurahan ini merupakan bagian dari BWP IV (RDTR BWP Kota Blitar 2017-2037) dan direncanakan untuk pengembangan agrowisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi lokasi Kelurahan Tanjungsari dan Kecamatan Pakunden sebagai penunjang pariwisata di Kota Blitar dengan menggunakan metode deskriptif dan mengoptimalkannya menggunakan matriks Strenghts, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT). Berdasarkan hasil analisis, konsep pengembangan kawasan Kelurahan Tanjungsari dan Pakunden dapat direncanakan sebagai Kawasan Pendukung Kegiatan Pariwisata di Kota Blitar. Arahan pengembangan berikut dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan pengembangan, antara lain mengembangkan konektivitas dengan daya tarik wisata utama di Kota Blitar, menumbuhkan showroom produk khas daerah, dan mengembangkan berbagai kegiatan pariwisata berbasis potensi daerah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.