The purpose of this research was to increase student’s speaking skills of Basic Japanese for nurse using two online media during the pandemic Covid-19 period. The learning process was carried out online using e-learning and google meet. This research was conducted on 40 students from nursing major at Bhakti Kencana University, Bandung from October 2021 until January 2022. This research used action researched method with two cycles. Data were obtained through observation and questionnaires. The results showed that there has been increased student’s speaking skill, students could understand the material more quickly, and students were more independent because the material can be accessed anywhere. The obstacles in the learning process of basic Japanese are the signals were often unstable during the teaching and learning process, the environment was too noisy, and there were errors in the e-learning system.
Tense and aspect are one of the most important parts on languange grammar. It used on everyday conversation so understanding it are a must for foreign languange learners, but it can be difficult to them because not all of languange have tense and aspect. This study aims to describe similarities and differences of tense and aspect on shunkan doushi in Bahasa and Japanese. This study uses a contrastive analysis method by taking data from various sources. The result of this study are 1) the similarities between them are temporary adverbial can be used in both of languange. Meanwhile, the differences between them are 2) there are changes on the verb in Japanese meanwhile, in Bahasa there is no changes. 3) In this study, tenses on Japanese shunkan doushi, it can be used only for past tense and future tense, meanwhile in Bahasa it can be used on past tense, simple tense and future tense, 4) in this study, all of the aspect on Japanese are kigentai which mean an ending, meanwhile in Bahasa it can be an ending, progressive, continuative or repetitive. PENDAHULUANKala dan aspek merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu ujaran bahasa. Mengerti kala dan aspek dapat mempermudah pembelajar dalam pemahaman suatu ujaran. Setiap bahasa di dunia mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mengungkapkan kala dan aspeknya. Pada umumnya, penanda kala dan aspek dalam kalimat dapat dilihat dalam bentuk verba dan penanda waktu. Akan tetapi, tidak semua bahasa memiliki perubahan dalam verba, contohnya dalam bahasa Indonesia. Kala dalam bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan dalam verbanya, tetapi ditandai dengan nomina temporal seperti, sekarang, baru-baru ini, hari ini, dan seterusnya (Idris, 2009). Hal tersebut sering kali menimbulkan error di kalangan pembelajar. Perhatikan contoh di bawah ini, (1) A : Anda sudah menikah? B : Sudah, Saya sudah menikah. (Zalman, 2013) Poin yang disampaikan pelaku pada dialog di atas adalah bahwa pihak (A) berada dalam status memiliki istri/suami. Bagi pembelajar bahasa Indonesia orang asing seperti orang Jepang, image yang barangkali muncul adalah sudah bercerai, atau dulunya pernah menikah. Hal ini dipengaruhi oleh pemakaian adverbia "sudah" yang identik dengan makna lampau. Walaupun bermakna lampau, tetapi dialog di atas bukanlah
Sampah dapat menyebabkan banyak sekali masalah, salah satunya adalah bencana seperti banjir. Sampah yang sengaja atau tidak sengaja dibuang secara sembarangan akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Studi menunjukkan bahwa jumlah sampah di berbagai kota cenderung terus meningkat seiring dengan semakin bertambah banyaknya penduduk. Oleh karena itu sampah sebaiknya dikelola dengan baik agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Pemilahan sampah sangat membantu proses pengumpulan dan daur ulang terhadap sampah-sampah yang masih dapat dimanfaatkan kembali. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak sedini mungkin mengenai jenis-jenis sampah dan keterampilan dalam pemilahan jenis sampah tersebut sehingga dapat membantu proses pengumpulan dan daur ulang terhadap sampah-sampah yang masih dapat dimanfaatkan kembali. Metode yang digunakan adalah ceramah bervariasi dan permainan edukasi terkait pengenalan dan pemisahan jenis sampah organik dan anorganik. Pada Kegiatan PKM ini, peserta bertambah ilmu dan keterampilan dalam pemilahan dan pengelolaan jenis sampah khususnya di lingkungan Panti Asuhan.
TK Melati Asri di Kota Bandung memiliki beberapa permasalahan, diantaranya adalah (1) Kurangnya wawasan yang luas terkait status gizi dan penggunaan gadget sebagai aktifitas anak-anak umumnya saat ini yang berdampak pada tumbuh kembang anak. (2) Kurangnya penyebaran informasi mengenai gizi seimbang dan dampak negatif penggunaan gadget di lingkungan setempat. Kegiatan PKM ini bertujuan memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan orangtua siswa/i TK.Melati Asri mengenai pemenuhan asupan gizi seimbang dan bahaya penggunaan gadget pada anak-anak. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan pola acceleration learning, ceramah, curah pendapat, diskusi, tanya jawab, dan pemaparan media visual berupa poster maupun pemutaran media audiovisual berupa video terkait gizi seimbang dan dampak negatif penggunaan gadget. Kegiatan PKM ini mendapatkan respon positif dari orangtua murid yang ditunjukan dengan antusiasme orangtua ketika sesi Tanya jawab.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.