Kanker payudara merupakan keganasan umum pertama pada wanita di seluruh dunia dan menjadi pembunuh nomor dua dari keseluruhan kanker di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risikogaya hidup yaitu konsumsi lemak, obesitas, merokok dan stres pada wanita yang menderita kanker payudara di rumah sakit Kota Makassar tahun 2016. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangancase control study, pengumpulan data menggunakan kuesioner, uji statistik bivariat menggunakan odds ratio dengan α=0,05 dan multivariat menggunakan analisis regresi berganda logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan OR, diketahui bahwa faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian kanker payudara adalah konsumsi lemak ≥ nilai rata-rata seluruh penderita/responden (≥97) (p=0,005, OR=2,872;CI 95%:1,410-5,849), obesitas (IMT≥25 kg/m²) (p=0,069,OR=1,942,CI 95%:1,006-3,749), merokok (p=0,063,OR=2,002;CI 95%:1,020-3,930), dan stres (p=0,012,OR=2,698;CI 95%:1,294-5,624). Stres merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara (p=0,020,OR=2,657;CI 95%:1,166-6,054). Kesimpulannya adalah faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara pada wanita di Rumah Sakit Kota Makassar adalah konsumsi lemak, obesitas, merokok dan stres. Faktor risiko yang paling perpengaruh terhadap kejadian kanker payudara adalah stres.
Perilaku merupakan salah satu penyebab kejadian kecelakaan kerja. Indonesia merupakan negara agraris dengan penduduknya sebagian besar bekerja sebagai petani data dari BPJS pada akhir tahun 2017 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 123.040 kasus. Setiap tempat kerja memiliki potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja. Para pekerja diwajibkan menggunakan APD dengan benar. Namun kenyataannya masih banyak tenaga kerja yang tidak menggunakannya. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja belum bisa menerapkan perilaku yang benar dalam pencegahan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian menganalisis hubungan perilaku penggunaan APD dengan kecelakaan kerja pada petani di Kota Kotamobagu. Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang ada di Kotamobagu dan besar sampel sebanyak 60 petani. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,001 ;OR=6,397), sikap (p=0,035;OR=4,059), dan tindakan (p=0,001;OR=7,909) berhubungan dengan kecelakaan kerja pada petani di Kota Kotamobagu. Di era modern seperti sekarang ini sebaiknya para petani dapat mengetahui lebih banyak informasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja pada saat bekerja, agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kecil atau lainya.
Health promotion is a process that supports people to improve their own health control. Clean and healthy living behavior is essentially the basis of prevention that every individual and society can do to prevent the occurrence of disease. The level of PHBS in the household setting is influenced by the health promotion strategy (advocacy, condition development and community empowerment). The type of research used is Observational analytic with a Cross Sectional Study design. The study population was all heads of families in the work area of ??the Bissappu Health Center, Bantaeng Regency. The research sample was 60 respondents using purposive sampling. Data analysis using Chi Square test. The univariate results showed that 63.3% of the respondents had poor PHBS level, based on the health promotion strategy, the advocacy variable was in the less category of 55.0%, condition development variable in the less category of 40% and the community empowerment variable in the less category of 43%. The results of Chi-Square test, it was found that there a significant relationship between health promotion strategies, advocacy (p-value = 0.007 < ? 0,05), condition development (p-value = 0,003 < ? 0,05 and community empowerment (p-value = 0,017 < ? 0,05) with PHBS level. The conclusion of this research is a significant relationship between the factors of health promotion strategies (advocacy, condition development and community empowerment) on the level of Clean and Healthy Life Behavior (PHBS) in household arrangements at the Bissappu Health Center, Bantaeng Regency. It is recommended that all parties (government, community leaders, religious leaders and related parties) be more proactive in implementing the PHBS program. It is hoped that the Puskesmas can implement a health promotion strategy according to the government's target in realizing the Indonesian people to carry out PHBS well in order to achieve health level IV.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.