Kegiatan belajar secara daring mulai ditetapkan pemerintah sejak bulan Maret 2020 karena adanya virus Covid-19 yang menyerang dunia. Kebijakan ini dilakukan pemerintah untuk menghindari penyebaran Covid-19. Dengan adanya kebijakan tersebut maka terdapat perubahan metode dalam penyampaian materi yang harus digunakan oleh para pengajar. Pembelajaran dengan menggunakan teknologi saat ini melalui daring selaras dengan penggunaan E-Learning pada era 4.0. Pada penerapan pembelajaran secara daring ini masih mengalami kendala terutama pada antusias mahasiswa untuk belajar mengalami penurunan. Untuk mengatasi kendala ini, salah satu cara yang menarik dan menumbuhkan semangat mahasiswa pembelajaran yang dilakukan yaitu menggunakan aplikasi Quizizz. Aplikasi Quizizz ini merupakan media pembelajaran online (E-Learning) yang memiliki fitur game, kuis, diskusi, dan survei. Penelitian ini mengkaji tentang aplikasi Quizizz yang memiliki manfaat sebagai media pembelajaran yang efektif guna meningkatkan penguasaan dan motivasi mahasiswa dalam belajar bahasa Mandarin secara daring dengan tidak menghilangkan kearifan lokal Banyumas. Peneliti bermaksud mendesain kuis dengan menerapkan ke sekolah-sekolah di Purwokerto yang memiliki pelajaran bahasa Mandarin. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan penilaian kuis pada aplikasi Quizizz. Hasil penelitian pembelajaran Quizizz proses pembelajaran menjadi mudah, menyenangkan dan bisa membantu siswa untuk memahami bahasa Mandarin. Selain itu, pembelajaran dengan menerapkan teknik bermain menggunakan aplikasi Quizizz sangat tepat bagi pembelajar pemula bahasa Mandarin.
Abstract. In Mandarin there is a suffix that causes a phonological process, namely in the word with the suffix addition to the suffix -r,called erhuayun (儿化韵). The purpose of this study was to analyze phonology in the word that has a suffix -r in Mandarin using a generative phonological approach. Data is obtained from Chinese subject books. The results in this study are in the word with the affix suffix -r divided into two, namely not experiencing phonological processes and experiencing phonological processes. Words that do not undergo phonological processes are in words with the sound suffixes /a/,/e/ and /u/. The phonological process that occurs in the word suffix -r is in the form of the addition of sound and sound absorption. The addition of sounds occurs when the sound /ü/ appears before the suffix -r. Sound suction occurs in words with the sound suffixes /n/, /ŋ/, /I/ and /o/. Phonological processes are described using distinctive feature rules.
Komodifikasi adalah proses terjadinya perubahan barang atau layanan yang sebelumnya mengikuti aturan sosial non-pasar menjadi suatu subjek yang mengikuti aturan pasar. Kesenian tradisional yang semula sebagai subjek pengetahuan, kebijakan, dan kearifan lokal masyarakat pendukungnya, kemudian berubah menjadi objek berupa benda yang harus diperjualbelikan melalui proses produksi budaya. Dari sinilah lahir komodifikasi budaya berupa transaksi jual beli benda budaya berupa kesenian tradisional. Perkembangan suatu budaya dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi serta keinginan dari masyarakat itu sendiri untuk berkembang. Budaya merupakan cerminan sebuah masyarakat, salah satunya adalah kesenian tradisional. Sebagai salah satu sarana merepresentasikan identitas masyarakat pendukungnya, harus dilakukan satu upaya agar kesenian tradisional tersebut dapat terus hidup di dalam situasi masyarakat yang sudah mengalami perubahan baik sosial maupun budaya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat bukan hanya dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga keinginan dari masyarakat itu sendiri untuk menyesuaikan dengan kemajuan zaman yang terjadi. Salah satu kesenian tradisional yang harus dipertahankan adalah barongsai. Agar mampu bertahan dalam masyarakat yang telah mengalami perubahan, barongsai berkolaborasi dengan kesenian tradisional Banyumas yaitu calung dan lengger. Kolaborasi ini menghasilkan satu kesenian baru yaitu calengsai yang mengalami komodifikasi untuk menjadikan kesenian tradisional bernilai jual. Selain bernilai jual, komodifikasi dalam calengsai juga merupakan upaya mempertahankan kesenian tradisional. Metode yang diterapkan di dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teori Komodifikasi dari Vincent Mosco.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi non partisipan dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini adalah seberapa jauh komodifikasi yang terjadi dalam calengsai mempengaruhi perkembangan budaya Tionghoa yang akan ditulis dalam sebuah artikel jurnal. Kata kunci : komodifikasi, calengsai, kolaborasi, representasi, perubahan sosial budaya
The development of foreign language learning in Indonesia in the millennial era nowadays requires the child to speak at least two foreign languages fluently. As in the case that the researcher founded which is a dual citizenship 10 years old child studying French as his third language. The study then focuses on 1) what third language learning’s steps for a 10 years old goes through, 2) at which stage each method is properly used, and 3) what factors influence that success. The data of this research is processed quantitatively and qualitatively. This study uses Skinner’s behaviorism theory, conventional reading and audio visual learning methods. The researcher found that the two methods complement to each other in the third language learning for dual citizenship Abstrak Perkembangan pembelajaran bahasa asing di Indonesia pada era milenial sekarang menuntut anak dapat menguasai minimal dua bahasa asing. Kasus yang ditemukan oleh peneliti yaitu seorang anak berusia 10 tahun dengan dwi kewarganegaraan yang mempelajari bahasa Prancis sebagai bahasa kedua. Penelitian ini kemudian fokus menjawab 1) tahapan pembelajaran bahasa kedua apa saja yang dilalui anak usia 10 tahun, 2) pada tahapan yang mana setiap metode itu tepat digunakan, dan 3) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan itu. Data penelitian ini diolah dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori behaviorisme Skinner, metode pembelajaran konvensional membaca dan audio visual. Peneliti menemukan bahwa kedua metode tersebut saling melengkapi dalam pembelajaran bahasa kedua bagi anak dwi kewarganegaraan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.