No abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan soal matematika dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII berdasarkan dimensi kognitif Trends International Mathematics And Science Study (TIMSS). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan subjek penelitian adalah soal uji kompetensi dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 untuk SMP kelas VII semester 1 (edisi revisi 2014) yang disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode dokumentasi dan metode angket. Pedoman yang digunakan pada analisis soal adalah deskriptor pada setiap domain berdasarkan dimensi kognitif TIMSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal yang dianalisis memuat 2,82 % deskriptor A2 (mengenali), 7,35% deskriptor A3 (menghitung), 12,43% deskriptor (mengambil), 16,38% deskriptor (mengklasifikasikan/mengurutkan), 25,4% deskriptor B1 (memilih), 9,6% deskriptor B2 (menunjukkan), 7,35% deskriptor B3 (memodelkan), 0,6% deskriptor B4 (mengimplementasikan), 7,9% deskriptor B5 (memecahkan masalah rutin), 3,38% deskriptor C1 (menganalisis), 4,52% deskriptor C3 (mengintegrasikan/menyatukan), 1,69% deskriptor C4 (membenarkan) dan 0,6% lain-lain. Secara keseluruhan berdasarkan dimensi kognitif TIMSS soal yang termasuk domain penerapan memiliki persentase paling tinggi yaitu sebesar 50,85%, diikuti dengan domain pengetahuan yaitu sebesar 38,98%, dan paling sedikit termasuk domain penalaran yaitu sebesar 9,6%.   Kata Kunci: Dimensi Kognitif, TIMSS, Domain Pengetahuan, Domain Penerapan, Domain Penalaran.

This study aims to explore the types of presentation of material by teachers in learning mathematics during the Covid-19 pandemic. This research is exploratory qualitative because it is used to examine the kinds of mathematics teachers’ learning materials presentation. The data collection used structured interviews through questionnaires distributed by Google forms. Data analysis was performed by reducing, presenting, and drawing conclusions about the types of material presentations by mathematics teachers during the Covid-19 pandemic. The results showed that there were several types of mathematics teachers in presenting material during the Covid-19 epidemic, The results showed that there were several types of mathematics teachers in explaining material during the Covid-19 pandemic, namely: 1) there were three dominant data presentation techniques performed by the teacher, namely uploading material, uploading videos, and asking students to open books/student worksheet, 2) platforms that are effective for presenting material are WhatsApp, Google Classroom, Zoom, and YouTube, 3) learning settings are dominated by independent asynchronous, and 4) effective presentation of material according to the teacher, uploading material with video, multi strategies (using a combination of several platforms), and asking students to open books/student worksheet.

Adult mathematical literacy siswa sekolah menengah atas jarang mendapat perhatian, padahal keterampilan ini diperlukan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan dan situasi kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adult mathematical literacy individu dewasa berdasarkan aktivitas-aktivitas dalam domain proses mathematical literacy ketika menyelesaikan masalah. Tiga orang siswa sekolah menengah atas dengan kemampuan matematika yang setara dalam matematika peminatan maupun matematika wajib dipilih sebagai subjek penelitian. Metode pengumpulan data dengan tes dilanjutkan wawancara. Data terkumpul direduksi, ditriangulasi menggunakan triangulasi metode serta disajikan dan digunakan dalam menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sekolah menengah atas yang kemampuan matematika tinggi dapat menggunakan kemampuan merumuskan situasi secara matematis; menggunakan fakta konsep, prosedur dan penalaran matematis; dan menafsirkan solusi matematis. Akan tetapi dalam merumuskan situasi mereka cenderung hanya mengidentifikasi aspek atau komponen yang besar nilainya diketahui dengan menggunakan simbol-simbol yang familiar. Mereka juga cenderung melakukan kesalahan dalam melakukan penalaran matematis jika masalah melibatkan penalaran dengan banyak kriteria syarat, serta kesalahan dalam menafsirkan solusi yang di dalamnya memuat batasan atau kendala. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar siswa dibiasakan dengan masalah sehari-hari yang melibatkan penalaran untuk membantu siswa dalam mengenali situasi masalah sebagai situasi matematis dan membangkitkan kreativitas dengan menggunakan pengetahuan matematika.

Th is study aims to explore the role of knowledge of content and students of a prospective mathematics teacher in designing learning that integrates mathematical literacy into mathematics teaching and learning. Th is research was a case study with a single-case design. A participant selected from 75 prospective mathematics teachers through purposive sampling techniques was assigned to compile two sets of learning tools to teach mathematical literacy through learning the concepts of relationships and functions. Th e data were collected through in-depth semi-structured interviews based on her experiences of designing the learning tools. Th en, the data were analyzed to reveal the role of Knowledge of Content and Students (KCS) in designing the learning. Th e results of the analysis show that KCS has a considerable role in the prospective mathematics teacher in designing learning. Th e researcher found that knowledge of students' mastery of the prerequisite materials aff ected the depth of the material; knowledge about students' misconceptions, errors, or diffi culties infl uence teaching strategy decision and organizing learning material, and knowledge of students' interests, motivation infl uences the selection of problem contexts and strategies to encourage students' active participation in the class.