Membangun manajemen koperasi merupakan tantangan nyata yang sering dihadapi oleh paramanajer. Proses membangun manajemen koperasi melibatkan sejumlah faktor, mulai dari konsep teoritis hingga aplikasi praktis. Saat ini, sering berusaha untuk mengelola inisiatif kerjasama mereka secara intuitif. Ada beberapa kegiatan yang tidak berhasil dibidang penerapan manajemen koperasi yang dapat diidentifikasi secara empiris. Alasan kegagalan ini terutama dapat dikaitkan dengan kurangnya rencana tindakan yang jelas, pembagian kompetensi untuk implementasi dan, yang tak kalah pentingnya, strategi yangberorientasi pada penciptaan dan pengembangan 2kerjasama. Kesalahan juga dilakukan oleh manajer, terutama karena kesalahpahaman istilah 'manajemen koperasi dan kurangnya pemanfaatan potensi kerjasama(Lendel, 2015).Koperasi adalah badan usaha yang melakukan kegiatan berdasarkan asas koperasi sekaligus sebagai penggerak ekonomi kerakyatan yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Coal spill in Lampuuk waters in July 2018 had released some heavy metals into the waters in form of dissolved ions. They werethen partially absorbed in the bed and affected the fluvial sediments. The objective of the research was to analyse the heavy metals; Mn, Pb, Cu and Cd content in fluvial sediments affected by coal spill water in Lampuuk, Aceh Province, Indonesia.The fluvial sediments from five stations of Lampuuk beach were collected in December 2018 and analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), then resulted that lead (Pb) and manganese (Mn) contained in the samples, ranged from 10.14 to 15.91 and 60.25 to 98.78 mg/Kg, respectively, while copper (Cu) and Cadmium (Cd) were undetected. Based on the regulation of ANZECC (2000), lead content in the sediment was still under the threshold, but manganese was exceeded the threshold.
The study of Indonesian's marine sponge Callyspongia Sp. against white spot syndrome virus has been conducted in June 2017. Bioactive metabolite terpene isolated based on methods of bioassay-guided separation. LCMS-ESI spectrum indicate that molecular formula C 24 H 44 O 5 with molecular weight is 412.576 m/z. FTIR spectrum indicated bioactive metabolite has ether C-O group at 1261 cm -1 and hydroxy group O-H at 3419 cm -1 . The spectrum of 1 H NMR and 13 C NMR indicated that metabolite active compound as polyhydroxy isocopalane. The antiviral activity of isolate compound has been conducted against white spot syndrome virus from Litopenaeus vannamei. The result antiviral activity showed that the compound activity is strong at concentration 60 mg/L with survivability percentage at 34%. The result indicated that polyhydroxy isocopalane has an activity as anti-white spot syndrome activity from Litopenaeus vannamei.
Pada dasarnya, pengelolaan koperasi yang profesional adalah didasari olehkemampuan pengurus atau manajemen koperasi untuk menjalankan keputusan dankebijakan yang sudah dibuat secara demokratis dalam Rapat Anggota Koperasi danditunjang oleh pengawasan yang kontinu atas realisasi dan implementasikebijakankebijakan tersebut. Koperasi sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai kedudukan (politik)yang cukup kuat karena memiliki dasar konstitusional, yaitu berpegang pada Pasal33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan bahwa Perekonomian disusunsebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam Penjelasan UUD1945 itu dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok dengan asaskekeluargaan itu adalah Koperasi. Tafsiran itu sering pula dikemukakan olehMuhammad Hatta, yang sering disebut sebagai perumus pasal tersebut. PadaPenjelasan konstitusi tersebut juga dikatakan, bahwa sistem ekonomi Indonesiadidasarkan pada asas Demokrasi Ekonomi, di mana produksi dilakukan oleh semuadan untuk semua yang wujudnya dapat ditafsirkan sebagai Koperasi
Penyakit busuk bulir padi yang disebabkan oleh Bulkholderia glumae merupakan penyakit penting yang dapat ditularkan melalui benih padi. Berbagai teknik pengendalian penyakit busuk bulir padi telah dikembangkan untuk mencegah kehilangan hasil panen, salah satunya menggunakan asap cair. Asap cair banyak dikaji sebagai agens pengendalian berbagai penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan menentukan potensi asap cair untuk pengendalian penyakit busuk bulir padi yang disebabkan oleh B. glumae dan sebagai pemacu pertumbuhan bibit padi. Tahapan penelitian terdiri atas: uji potensi asap cair terhadap B. glumae, uji fitotoksisitas asap cair dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan benih padi, serta uji keefektifan asap cair dalam menekan B. glumae pada benih terinfeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair dengan konsentrasi 2% dapat menekan perkembangan B. glumae secara in-vitro dan tidak menyebabkan fitotoksisitas pada benih padi dengan indeks vigor 90% dan daya berkecambah 90% dibandingkan dengan kontrol dengan nilai indeks vigor dan daya berkecambah sebesar 76% dan 83%. Asap cair dengan konsentrasi 2% juga dapat menekan keparahan penyakit pada fase pembibitan dengan tingkat hambatan relatif 43.8%. Adapun nilai panjang plumula bibit padi pada perlakuan asap cair 2% ialah sebesar 5.87 cm. Nilai plumula tersebut lebih besar dibandingkan dengan kontrol yang hanya sebesar 5.22 cm. Berbeda dengan plumula, nilai panjang radikula tidak mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan kontrol.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.